Extra Part : Papa on duty

21.5K 539 16
                                    

Ini gak tahu nyambung atau enggak sama judulnya, aku gak tahu 🙈 yang jelas, lagi kangen sama keluarganya bapak Aldrian sehingga terbitlah bonus partnya 😆 semoga dapat menghibur dan bisa menemani waktu ngabuburitnya yang #dirumahaja.

Selamat membaca, dear !

______________________________________

"Yakin, mas bisa jaga Nares sama Geulis?" Entah keberapa kalinya Aya menayakan pertanyaan yang sama kepada laki-laki yang saat ini tengah menatapnya belakang dan melihat wajah Aya lewat meja rias yang sedang ditempatinya.

"Yakin sayang" ucap Aldrian penuh keyakinan.

Aya menghembuskan nafasnya berat, bukan berat karena gak percaya meninggalkan kedua bayinya kepada Aldrian, Aya percaya Aldrian akan menjaga kedua anaknya dengan baik dan itu sudah terbukti saat Aldrian sedang libur, ia pasti membantu Aya ngurus kedua bayinya meskipun kebanyakan hanya lihat saja. Aya merasa berat karena untuk pertama kalinya ia meninggalkan anaknya dengan waktu yang waktu lama, Aya ingin menolak untuk pergi tapi ia sudah di kontrak oleh salah satu brand fashion muslim sehingga mau tidak mau ia harus memenuhi perjanjiannya.

"Yaudah deh, kalau gitu Aya izin pergi dulu" Aya bangkit dari duduknya lantas menghampiri Aldrian untuk salim kepadanya yang sedari tadi masih duduk di pinggiran ranjang.

"Hati-hati ya sayang, maaf mas gak bisa anterin kamu" katanya sambil menerima uluran tangan Aya, tidak lupa juga Aldrian daratkan ciuman di kening Aya.

"Iya, mas. Kalau ada apa-apa, telepon Aya aja" suruh Aya diangguki Aldrian.

"Kalau mas ada yang gak bisa atau lupa lagi, tanyain aja ke bi dedeh nanti atau ke Aya, ya" pesan Aya kepada kepada Aldrian dan kembali diangguki oleh laki-laki itu.

"Siap, sayang. Laksanakan" balasnya sambil membentuk tanda hormat.

"Ishh" Aya mencubit pipi Aldrian karena merasa gemas melihat tingkah Aldrian yang lucu.

"Cium dong sayang, bukannya di cubit doang" goda Aldrian.

"Maunya" kata Aya sambil keluar dari pintu kamarnya lantas pergi menuju kamar kedua bayinya.

Aya membuka kedua pintu kamar kedua bayinya pelan-pelan. Aya langkahkan kedua kakinya menuju box putra juga putrinya. Aya terenyuh melihat kedua anaknya yang tertidur dengan damai tanpa terganggu sama sekali dengan suara langkah kakinya.

"Bunda pergi dulu ya, sayang" bisik Aya kepada kedua bayinya, tidak lupa Aya cium pipi gembil kedua putranya yang semakin lucu dan menggemaskan.

"Sama papa dulu, yang soleh dan soleha" tambahnya lagi lantas Aya membalikkan badan dan keluar dari kamar kedua bayinya.

"Aya pergi mas, Assalamulaikum" pamit Aya kepada Aldrian.

"Iya, waalaikum salam" balas Aldrian sambil mengikuti langkah kaki Aya dari belakang menuju halaman depan rumahnya.

"Hati-hati" pesan Aldrian sambil menutup pintu HRV maroon yang digunakan Aya.

"Iya, mas baik-baik di rumah" balas Aya sewaktu ia membuka kaca pintu mobilnya.

"Sini dong deketan" suruh Aya kepada Aldrian yang berdiri sekitar tiga puluh senti dari mobilnya.

"Kenapa?" Tanya Aldrian mendekati pintu depan mobil yang digunakan Aya yang sudah ia tutup.

"Deketin pipinya, katanya mau dicium" perintah Aya langsung diangguki Aldrian.

Cup

Tubuh Aldrian kaku saat Aya mengecup sebelah pipinya dan lututnya terasa lemas saat ia membalikan wajah untuk melihat Aya langsung dihadiahi kecupan singkat di bibirnya yang sedikit berbekas lipstik istrinya "Semangat papa" bisik Aya kepada Aldrian.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang