Sebelas

12.1K 556 1
                                    

Seusai kepulangan dari rumah Bachtiar, Aldrian langsung pulang menuju rumahnya. Pertama, tubuhnya lelah minta istirahat dan yang kedua ia masih resah dengan jawaban Aya yang menurutnya masih menggantung. Bukannya tidak mau untuk datang ke pesantren, minimal jawab dulu  "Ya" dulu minimal sebelum nanti datang ke pesantren untuk lebih meyakinkan dan datang dengan perasaan penuh kebahagiaan bukan dengan penuh kegundahan karena menanti sebuah jawaban.

Percaya deh, Hana pasti jawab "yes". Sabar aja.

Sesampai di depan pagar rumah, Aldrian turun dari mobilnya terlebih dahulu untuk membuka pagar garasi untuk memasukan mobilnya.

"Assalamualaikum" salam Aldrian saat masuk kedalam rumah yang langsung di jawab ibunya.

"Waalaikum salam, baru pulang mas?" Tanya Ina kepada putra sulungnya.

"Iya ma, mamah apa kabar?" Tanya Aldrian sambil mencium tangan dan mencium pipi mamahnya.

"Baik nak, alhamdulillah" jawab Ina.

"Terus anak mamah apa kabarnya nih?" Tanya Ina balik sambil memperhatikan penampilan Aldrian yang berbeda dari biasanya.

"Baik, ma" jawab Aldrian duduk di sebelah mamahnya sambil minum air putih pemberian dari mbik Asih.

"Makasih mbik" ucap Aldrian pada mbik Asih saat memberikan minum padanya.

"Sama-sama mas, kalau gitu mbik pamit ke belakang lagi" pamitnya.

Setelah minum, Aldrian melihat sekilas mamahnya yang nampak sedang memperhatikan dirinya "mamah kenapa?" Tanya Aldrian.

"Kamu dari mana mas, Kok pakaiannya beda?" Tanya Ina. Soalnya kalau pulang terbang, Aldrian biasanya masih memakai pakaian dinasnya bukan berpenampilan formal seperti saat ini.

Aldrian langsung mengerti akan pertanyaan mamahnya "oh itu, Al habis dari rumah Hana, mah" jawab Aldrian seadanya.

Ina langsung membenarkan posisi duduknya setelah mendengar kata "Hana" dari mulut Aldrian, siapa lagi kalau bukan Aya.

"Wah, mas habis dari rumah nak Aya? Habis ngapain mas? Mas udah ngomong kalau mas mau ngelamarnya? Jawabannya gimana mas" tanya Ina bertubi-tubi.

"Ya Allah mah, satu-satu dong ma nanyanya, Al bingung harus jawab yang mana dulu" jawab Aldrian.

"Iya, Al barusan habis bertemu ayahnya Hana, sempat di intrograsi sih tapi Al sekalian aja bilang niat baik Al untuk melamar Hana, tapi Hana belum kasih jawaban sama Al, mah" jawab Aldrian dengan nada sedikit kecewa.

"Terus kelanjutannya gimana?" tanya Ina penasaran.

"Hana tunggu Al di pesantren, katanya ia akan jawab bila ada keluarga besarnya" jawab Al lagi.

Ina mengelus rambut Aldrian yang tertata rapih dengan sayang  "gapapa nak, mamah yakin kalau nak Aya bakal jawab "Iya" asal mas jangan pantang menyerah dan berdo'a" Ina memberi semangat kepada Aldrian.

"dan yang perlu mas tahu, mamah disini selalu mendukung mas" tambahnya.

Aldrian melirik mamahnya sekilas "dukungan mamah buat Hana lebih gila-gilaan ya, beda jauh sama yang sudah-sudah terutama saat Al berhubungan dengan cewek lain" cibir Aldrian kepada Ina.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora