Tiga belas

11K 486 6
                                    

Dua bulan merupakan waktu yang cukup untuk mempersiapkan pernikahan Aldrian dan Aya agar berjalan dengan lancar. Mulai dari mencari gedung dan menyewanya untuk nanti, dekorasi, musik, catering, hingga hal kecil lainnya yang di perlukan untuk acara nanti. Banyak yang membantu untuk mempersiapkan itu semua, mulai dari keluarga Aya hingga keluarga Aldrian ikut membantu, sedangkan kedua calon pengantin diberi kesempatan untuk mengerjakan kesibukan mereka masing-masing agar dua minggu atau seminggu sebelum menuju hari H mereka telah mengambil cuti dan fokus pada acara yang akan di gelar mereka.

"Mas gak sibuk?" Aya membuka suara terlebih dahulu.

"Oh, enggak kok. Mas free sekarang" jawab Aldrian sambil fokus mengemudi.

Aldrian menjemput Aya dari rumah Bachtiar. Setelah solat ashar mereka berencana untuk melakukan poto prewedding di studionya Rio, sahabatnya Aya. Awalnya Aya berniat pergi ingin ke Purwakarta untuk mengecek toko kue yang dirintisnya satu tahun yang lalu, namun harus ia batalkan niatnya saat Aldrian memberi tahu kalau dirinya ada libur dua hari dan ada waktu untuk prewedding, Aya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu karena Aya harus mengikuti jadwal Aldrian yang dipadatkan sebelum cuti nanti juga jadwal dirinya yang Aya padatkan sampai H-8 sebelum hari-H.

"Maaf ya, gagara jadwal mas yang padat, baru bisa ngajak  prewedding sore-sore gini dan kamu jadi batalin ke Purwakarta" Aldrian merasa tidak enak kepada Aya karena Aya harus mengikuti kemauan Aldrian.

"Gak papa kok mas, Aya harus bisaain jadwal mas kan, mulai sekarang?" Tanya Aya sambil tersenyum.

Aldrian ikut tersenyum. Dalam hati ia merasa bahagia karena di pertemukan dengan orang yang sebijak Aya dan yang paling bahagia, orang yang bijak inilah yang nanti akan jadi istrinya.

"Makasih ya. Udah ngertiin mas." Aya mengangguk.

Meskipun Aya juga sibuk namun kesibukan Aya masih bisa Aya handle dan jam kerja Aya teratur, ia hanya kerja kalau gak pagi sampai siang, bisa juga siang sampai sore, Aya bisa atur jadwalnya senyaman mungkin kecuali kalau Aya tengah travelling mungkin kegiatannya bisa dari pagi hingga magrib karena harus ngunjungi ini itu. Tapi kalau Aldrian,  jadwalnya tidak teratur kadang harus terbang subuh, pagi, siang ataupun malam tergantung dari jadwal yang ia terima dalam setiap bulannya.

"Sama-sama, mas. Lagian ko Rio juga baru ada waktu sore ini karena minggu ini ia banyak job diacara nikahan sama lamaran" kata Aya. Dulu Aya ingin mencari potograper lain saat ia tahu jadwal sahabatnya itu padat namun Rio mengatakan ia bisa handle semuanya dan Rio minta untuk pengabadian moment nikahan Aya biar ia yang urus dengan Isti juga timnya.

"Kapan mulai ambil cuti?" Tanya Aldrian kepada Aya.

"H-8 kayaknya mas, masih ada kegiatan luar yang harus Aya selesain"  

"Oh, gitu. Jangan lupa jaga kesehatan supaya gak ambruk. Kan, gak lucu pas hari-H nanti pengantinnya malah sakit" canda Aldrian.

"Mas juga, mas jangan kecapean sama jangan lupa minum vitamin supaya badan mas selalu fit" ingat Aya kepada Aldrian.

"Tentu, sayang"

Aya terdiam sejenak. Baru pertama kali Aya dengar Aldrian menyebutkan dengan embel-embel sayang.

"Apaan sih, mas!" Aya memalingkan wajahnya ke samping. Aya grogi saat Aldrian menyebutnya begitu.

Aldrian tertawa memperhatikan Aya yang terlihat salah tingkah.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Where stories live. Discover now