Dua puluh tujuh

11.2K 431 3
                                    

Aldrian dan Aya bangkit dari duduknya lantas berdiri untuk keluar dari pesawat yang mereka tumpangi. Mereka turun terlebih dahulu di bandara ngurah rai lantas naik kembali pesawat berikutnya munuju ke tempat yang mereka tuju.

"Terima kasih telah terbang bersama kami, Capt. Semoga perjalan anda dan istri menyenangkan" ucap salat satu pramugari kepada Aya juga Aldrian yang ada di belakang Aya. Mereka menggunakan maskapai tempat Aldrian bekerja sehingga saat mereka duduk di pesawat, tidak heran beberapa awak kabin yang melewati tempat mereka, tidak lupa menyapa Aldrian.

"Terima kasih" balas Aldrian ramah lantas ia dan Aya turun dari pesawat.

"Hei, Capt! Liburan nih?" Tanya seseorang dari arah belakang begitu Aldrian dan Aya tiba di bawah.

Aldrian membalikan tubuh lantas ia melihat seseorang yang dikenalnya dan sering di temuinya saat ia terbang ke Bali.

"Eh, kamu, Sam" jawab Aldrian begitu mengenali seseorang itu.

"Iya, nih. Butuh penyegaran sebelum balik lagi ke rutinitas" jawab Aldrian. Jadwal Aldrian lumayan padat saat ini apalagi setelah insiden Aya keguguran jam terbang Aldrian lumayan bertambah dari sebelum-sebelumnya karena waktu itu kebetulan bertepatan akhir tahun, banyak orang-orang yang pulang atau pergi ke tempat-tempat liburan ataupun ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga mereka untuk menikmati pergantian tahun.

Sam mengangguk lalu perhatiannya teralihkan saat melihat Aya yang berada di sebelah Aldrian.

"Berasa pernah lihat, pacar barunya, Capt?" Tanya Sam saat ia memperhatikan Aya dengan lamat-lamat.

Aldrian tertawa lalu ia menggelengkan kepalanya "Istri saya, Sam"

Sam terkejut mendengar oenuturan Aldrian "Ya ampun, Capt. Sorry, saya gak tahu" katanya tidak enak.

Aldrian mengangguk memaklumi, wajar aja kalau Sam tidak mengetahui toh saat ia menikah, Sam lupa ia undang padahal Sam merupakan orang yang sering ditemuinya ketika ia berada di Bali.

"Sorry, Sam. Lupa undang waktu itu" kata Aldrian.

Sam menggangukkan kepalanya "tidak apa-apa, ngomong-ngomong istrinya mirip kaya iklan yang ada di TV, Capt" kata Sam.

"Oh ya?" Tanya Aldrian mengerutkan dahi karena ia tidak mengerti apa yang diucapkan Sam dan juga ia jarang nonton TV jadi wajar kalau ia kurang mrngetahui.

Sam menganggukan kepalanya bersemangat "iya, Capt. Mirip banget. Itu bener kan mbaknya? Mbak yang ngiklanin salah satu produk kosmetik, kan?" Tanya Sam kepada Aya.

Aya hanya tersenyum kecil sambil menundukkan kepalanya lantas ia mengangguk dengan malu-malu.

"Wah, ketemu bintang iklan nih saya, boleh minta fotonya mbak?" Pinta Sam dengan antusias.

Aya melirik Aldrian meminta persetujuan darinya namun Aldrian hanya menatap Aya dan Sam secara bergantian.

"Oke, sini saya fotoin" kata Aldrian memberi ruang kepada Aya juga Sam.

Sam mengangguk antusias lantas ia meberikan ponselnya kepada Aldrian.

"Tolong jangan terlalu dekat ya, Sam. Dia sudah bersuami" ingat Aldrian kepada Sam sambil menekankan kata suami kepadanya.

Sam tertawa keras. Ia mengacungkan jempolnya kepada Aldrian "Ya Tuhan, Capt. Santai aja. Posesif amat sih" kata Sam.

Aldrian berdeham pelan sambil membuang muka sebentar.

"Woy, hayu!" Teriak Rio kepada Aya dan Aldrian yang masih betah berada di pesawat yang mereka tumpangi tadi.

Aldrian menyerahkan ponsel Sam kepada pemiliknya. Ia dan Aya pamit kepada Sam.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Where stories live. Discover now