Tiga puluh empat

9.4K 438 2
                                    

Aldrian turun dari mobil setelah ia parkirkan mobilnya di garasi rumah. Aldrian keluarkan koper yang biasa ia gunakan ketika ia pergi terbang dan dibawanya masuk ke dalam rumah. Siang ini Aldrian kembali pulang ke rumahnya setelah hampir seharian ia terbang pulang pergi dari bandara cengkareng ke bandara denpasar dan dari bandara denpasar ke bandara cengkareng.

Aldrian mengerutkan dahi ketika ia hendak buka pintunya yang masih saja terkunci. Aldrian kira Aya sudah pulang dari kemarin malam saat ia kirim pesan, makanya saat ia nyampe depan pintu, Aldrian langsung main buka pintunya karena saat ada Aya di rumah, pintu samping rumah mereka jarang Aya kunci kalau siang hari.

Aldrian masuk ke dalam rumahnya. Ia berjalan melewati ruang keluarga lalu naik ke atas dan masuk ke dalam kamarnya, tetap saja rumahnya sepi karena hanya ada seorang penghuni yaitu Aldrian.

Apa yang diingankan seorang suami ketika pulang ke rumah? Di sambut istri sambil berpelukan melepas rindu? Ya! Disediakan makanan diatas meja makan? Tentu! Ditatap istri ketika suami makan? Jelas! Lalu di manja dan diberi perhatian oleh istri setelah suami lelah bekerja? Harus! Karena Aldrian bekerja untuk dirinya dan juga keluarganya.

Keinginan itulah yang selalu Aldrian rindukan saat ia pulang ke rumah. Dua minggu ke belakang dan bulan-bulan sebelum-sebelumnya Aldrian selalu rasakan hal-hal itu dari Aya,  tapi akhir-akhir ini ia kembali ke rumah dalam suasana hampa. Aldrian pulang ke rumah tanpa disambut Aya, tidak ada makanan yang tersaji di atas meja, Aldriam tidak dapat perhatian lebih dari Aya bahkan dua malam Aldrian tidur seorang diri ketika ia berada di rumahnya, dan semua itu berubah saat Aya bertemu kembali dengan Lutfi.

Aldrian tidak tahu ia harus merasa senang atau tidak. Aldrian senang saat Lutfi tidak bisa merebut Aya darinya karena Aya sudah sepenuhnya jadi milik Aldrian bahkan Aya sendiri membenarkan klaim Aldrian tapi satu sisi Aldrian merasa tidak tenang. Aldrian meragukan ucapannya sendiri ketika ia menyuruh Aya untuk memaafkan masa lalunya. Aldrian kira setelah Aya memaafkan masa lalunya, masalah Aya akan selesai seperti dirinya, tapi dugaan Aldrian salah karena setelah dibukanya pintu maaf Aya untuk mereka justru mereka malah memanfaatkan sikap gak tegaannya Aya dengan permintaan yang lain-lain. Oke, Aldrian akan maklumi kedua permintaan ibunya Lutfi ketika itu karena Aldrian berpikir mungkin dua permintaan itu yang bisa mengantarkan kepergian ibunya Lutfi dengan tenang dan tidak ada salahnya juga Aldrian memberi waktu kepada Aya untuk menemani keluarga mantan suaminya itu selama mendiang ibu Lutfi berada di rumah duka dan dikebumikan.

"Makasih ya, udah anterin Aya sampai depan rumah"

Aldrian mendengar samar-samar suara Aya dari bawah. Aldrian langkahkan kakinya menuju jendela kaca kamar untuk melihat Aya yang tengah berbicara dengan orang lain.

Detak jantung Aldrian memburu saat kedua matanya menangkap seseorang yang jadi lawan bicara Aya. Aldrian ingin turun ke bawah dan melihat interaksi Aya dengan seseorang itu dihadapannya namun hati Aldrian menahan ego Aldrian yang menggebu-gebu untuk tetap tenang dan cari dulu kebenarannya.

"Mas!"

Ada reaksi keterkejutan dari Aya saat ia memasuki kamarnya telah mendapati Aldrian yang tengah berdiri di depan jendela kamar mereka yang terbuka.

"Senang ya, yang dulunya pernah tersakiti, sekarang jadi akur lagi" ujar Aldrian dengan tenang.

"Aya bisa jelasin, mas" kilah Aya.

Aldrian tersenyum mengundara "jelasin apa?" Tanya Aldrian tanpa menatap wajah Aya. Aldrian masih betah dalam posisi semulanya yaitu berdiri di depan jendela dan memunggungi Aya.

"Jelasin kalau kamu pulang diantar Lutfi?" Sindir Aldrian.

"Menang banyak ya jadi Lutfi, dulu saat mas ajak kamu pulang, kamu nolak mas dan mengatakan kalau kamu tidak terbiasa dan enggan bersama laki-laki lain, lalu dengan mantan suami kamu, itu apa?" Lanjutnya. Aldrian sudah tidak bisa menahan diri saat ia melihat Aya  keluar dari mobil Lutfi. Aldrian cemburu ketika melihat itu. Kemarin Aldrian cemburu saat Sam terang-terangan bertanya keberdaan Aya dan memuji kecantikan Aya, lalu sekarang, Aldrian dihadapkan oleh pemandangan istri dan masa lalunya yang berada di dalam mobil yang sama.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang