Sembilan

13K 583 1
                                    

Dua minggu usai bertemu dengan Bachtiar, sepanjang itulah Aldrian selalu mengingat ucapan Bachtiar tentang keseriusannya untuk mendekati dan mengenal putri beliau, siapa lagi kalau bukan Aya, gadis yang berhasil membuatnya mengenal dan percaya cinta kembali. namun tentu saja harus ada peran pendukung untuk melancarkan usahanya, ya siapa lagi kalau bukan Adam sahabatnya. Adam adalah salah satu anggota keluarga sekaligus orang yang paling dekat dengan Aya dan mungkin Adam mengetahui segala sesuatu tentang Aya terutama tentang baik buruknya kehidupan Aya.

Apa gue temuin Adam sekarang?

Tanpa pikir panjang, Aldrian mengeluarkan ponsel untuk memberitahu Adam kalau ia akan datang mengunjunginya ke Purwakarta untuk membicarakan sesuatu. Tidak butuh waktu lama, Adam membalas pesan Aldrian dan ia menyetujui ajakan Aldrian untuk bertemu di Purwakarta.

Aldrian tiba di Purwakarta pukul satu siang. ia menghentikan mobilnya disalah satu restoran khas sunda di kota Purwakarta. awalnya ia sempat mengira kalau Adam akan mengajaknya bertemu di pesantren namun Adam memberi tahunya untuk bertemu di kota saja karena jika ia datang ke pesantren akan butuh waktu lama dan kasihan juga kepada Aldrian karena lokasi pesantren berada di desa yang lumayan jauh dari pusat kota.

"Assalamualaikum, Dam. Sorry telat" Aldrian menghampiri salah satu meja lesehan yang ditempati Adam disana.

"Santai aja, Al. Aku juga mengerti kamu datang dari Jakarta jadi wajar kalau agak telat"

Aldrian mengangguk. Betapa bersyukurnya ia mempunyai sahabat pengertian seperti Adam.

"Apa kabar Dam?" Tanya Aldrian saat ia duduk dihadapan Adam.

"Alhamdulillah, Baik. Al. Kamu sendiri?"

Aldrian mengangguk "Baik, Alhamdulillah"

"Tumben nih ngajak ketemuan. kamu gak ada jadwal terbang Al?" Adam merasa penasaran maksud dari ajakan pertemuan Aldrian yang tiba-tiba kepadanya.

"Hari ini days off dam, besok siang aku terbang lagi" jawab Aldrian diangguki Adam.

"Oh gitu, nah sekarang ada apa nih? Tumben ngajak ketemuan dengan aku?" Tanya Adam santai.

Aldrian menghembuskan nafasnya beberapa kali lalu ia memberanikan diri menatap Adam dengan tatapan serius.

"Maaf Dam sebelumnya jika pertanyaan aku agak melenceng" kata Aldrian diangguki Adam.

"Hana itu orangnya seperti apa sih Dam?" Tanya Aldrian mendapatkan reaksi terkejut dari Adam.

"Aya maksudnya?" Tanya Adam memastikan.

Aldrian mengangguk dengan hati-hati membuat Adam sontak tertawa dan mau tidak mau Aldrian ikut tertawa juga.

"Aduh maaf Al, aku ketawa gini. Soalnya lucu aja gitu seorang Aldrian tiba-tiba nanyain soal adik aku. aku juga mendadak ingat seseorang yang menanyakan hal yang sama kayak kamu" kata Adam membuat Aldrian gemas sendiri menunggu jawaban Adam tentang Aya.

"Maksudnya Dam?" Tanya Aldrian mencoba bersabar untuk menanti informasi tentang Aya.

"Iya, Aya juga nanya gitu sama aku" jawab Adam.

Aldrian mengerutkam dahinya tidak mengerti "Aya juga nanyain tentang kamu kepadaku, Al" jelasnya Adam.

Aldrian terkejut saat mendengar ucapan Adam.

Ternyata doi coba cari tahu gue. ih, jadi gemes.

"Kalian sering bertemu? Soalnya Aya ngomong begitu" Tanya Adam diangguki Aldrian.

"Lumayan sih, kita sering bertemu namun secara tidak sengaja. terakhir kita bertemu dua minggu yang lalu. Tepat waktu itu, aku nganterin Hana ke rumahnya. waktu itu juga aku ketemu om Bachtiar dan kami sempat ngobrol lalu dan om Bachtiar juga pernah mengatakan sesuatu kepadaku Dam membuat aku kepikiran ucapan beliau. Beliau bilang kalau aku ada niatan serius pada Hana, aku harus temui kamu dan bertanya kepada kamu bagaimana sosok dan pribadinya Hana" Aldrian menceritakan maksud dari ajakan pertemuannya kepada Adam.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang