Sembilan belas

11.8K 465 11
                                    

"Masih ada lagi gak?" Tanya Aldrian kepada Aya.

Seharian penuh Aldrian dan Aya sibuk menata rumah mereka yang akan dihuni mulai hari ini. Siang tadi mereka sempat dibantu Rafa dan tiga pegawai suruhan untuk mengangkat dan meletakan barang-barang berat namun mereka pamit ketika sore hari saat pekerjaan mereka telah selesai sehingga pekerjaan yang tersisa seperti penyusunan barang seperti pernak-pernik rumah dikerjakan Aya dan Aldrian.

Aldrian dan Aya baru bisa pindah ketika usia pernikahan mereka sudah memasuki empat bulan, dulu mereka sempat merencanakan satu bulan setelah menikah sudah bisa pindah rumah namun batal saat Ina tiba-tiba mogok makan dan nangis seharian dengan alasan belum siap ditinggalkan anak dan menantunya,  jadi terpaksa mereka tinggal lagi di rumah kedua orang tua Aldrian sambil membujuk dan memberi pengertian kepada Ina bahwa mereka juga butuh membangun rumah tangga dan keluarga kecil mereka dengan mandiri. Akhirnya Ina melepaskan anak-anak mereka untuk hidup mandiri namun dengan catatan setiap bulan harus datang dan nginap di rumah orang tua Aldrian.

"Tinggal beresin barang-barang buat di dapur aja, mas" jawab Aya sambil melangkahkan kaki menuju dapur mereka.

Aldrian mengangguk lantas mengikuti Aya ke dapur.

"Kayaknya mas lapar deh" ucap Aldrian kepada Aya.

Aldrian baru menyadari perutnya minta diisi saat malam hari ketika semua pekerjaan rumah hampir selesai, Aldrian dan Aya terlalu asik bekerja sehingga lupa bahwa terakhir kali perut mereka diisi ketika sore hari.

"Astagfirullah" Aya beristigfar.

Aldrian mengerutkan dahinya "kenapa?" Tanya Aldrian.

Aya membalikan badannya lantas melihat Aldrian dengan tatapan bersalah "maafin Aya mas, Aya keasikan kerja jadi lupa nyiapin makanan buat mas"

Aldrian tersenyum. Ia menggelengkan kepalanya "Tidak apa-apa, mas juga sama kok, lagian baru sekarang kerasa laparnya"

Aya mengangguk lalu pergi menuju ruang tengah untuk mengambil makanan yang tersisa bekas tadi sore. Aya sempat dibawakan banyak makanan oleh ibu mertuanya siang tadi.

"Mas makan dulu aja ini ya, buat ganjal perut, gak papa kan?" Aya memberikan pastel yang tersisa setengah kotak makan kepada Aldrian.

"Makanan dari mama udah habis semua?" Tanya Aldrian.

Aya mengangguk "iya, kayaknya dihabiskan sama ketiga pegawai tadi"

"Oh ya udah, gak papa. mas juga tadi yang nyuruh mereka untuk di habiskan makanan karena mas tahu pasti mereka lelah dan butuh energi untuk kembali bekerja lagi"

"Iya mas, kulkas juga belum diisi makanan lagi, gimana ya mas?" Tanya Aya.

"Kalau gak salah, depan gerbang ada toko sembako deh, gimana kalau kita beli mie dan telur aja sama bahan lainnya sekalian buat besok?" Tawar Aldrian.

Aya menimbang-nimbang sebentar ajakan Aldrian.

"Yaudah deh, tapi gak papa kan, kalau Aya hanya masakin mie sama telur? Soalnya Aya lupa nyisihin makanan pemberian mamah tadi" Tanya Aya hati-hati karena ini merupakan hal yang pertama kalinya Aya melupakan tugasnya sebagai istri untuk menyiapkan makanan untuk Aldrian.

Aldrian tertawa "gak papa, sayang. Makan mie sama telur gak hina kok, malah bagus karena selalu jadi penyelamat perut ketika dibutuhkan kapan saja"

Aya ikut tertawa "iya juga ya"

"Yaudah, kamu tunggu disini, biar mas yang beli dulu bahan-bahannya ke depan" suruh Aldrian.

Aya hendak protes ingin ikut Aldrian namun segera dicegah oleh suaminya "kita bagi-bagi tugas, supaya cepat selesai dan istirahat, oke?" Aya mengangguk pelan-pelan.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Where stories live. Discover now