Delapan belas

12.6K 530 1
                                    

Menjelang mangrib, Aya dan Isti juga Rio memasuki hotel tempat mereka nginap malam ini. Aya dan kedua sahabatnya kembali membuat konten travelling mereka setelah hampir satu setengan bulan bulan mereka libur karena kesibukan mereka. Waktu itu Aya menikah dengan Aldrian juga Isti dan Rio yang menyusul mereka minggu depannya.

"Ay, maaf ya, kali ini Uni harus pisah kamar sama kamu" Isti memeluk Aya, Isti sedikit berat harus berpisah kamar dengan Aya karena dari awal mereka pergi travelling pasti selalu satu kamar dengan Aya.

Aya membalas pelukan Isti dengan wajah yang menahan tawa "Uni kok ngomong gitu, gak papa kali, kalian sekarang udah nikah, jadi resiko Aya buat jadi obat nyamuk kalian karena Aya punya sahabat suami istri kayak kalian"

"Tuh denger, sekarang giliran Aya yang harus tidur sendiri dan biasain diri jadi obat nyamuk kita, kecuali kalau sama suaminya, baru double date jadinya" sindir Rio.

"Kalau kesepian peluk aja guling, atau hubungi suami kamu biar ada temen ngobrol, atau gini deh, nanti Uni deh temeni kamu sampai kamu ngantuk,  Gimana?" Tawar Isti.

Rio memutar pandangannya kepada Isti sedangkan Aya menggelengkan kepalanya cepat-cepat.

"Eh, gak bisa gitu yang, kamu udah jadi istri aku sekarang. Kamu harus tanggung jawab dong, bukannya kamu bilang kalau udah nikah, setiap travelling, kita berasa jadi bulan madu?" Tanya Rio.

Isti menunduk malu.

Aya berdeham, kehadirannya semakin terlupakan saat kedua sahabatnya ini menikah, tapi Aya mengerti dan ikut bahagia karena memang pada dasarnya pengantin baru keinginannya masih ingin berduaan terus, itu juga yang selalu Aldrian lakukan kepada Aya saat mereka berada di rumah. Aldrian selalu ngikutin kemana Aya pergi, awalnya Aya merasa risih dan gemas sendiri tapi disaat ditinggalkan Aldrian, Aya baru menyadari bahwa ia merasa sepi karena tidak diganggu suaminya dan diikutinya kemanapun ia pergi.

Aya jadi kangen Aldrian. Udah beberapa hari mereka berpisah oleh jarak dan waktu.

"Yaudah masuk gih sana. Koko kayaknya udah kangen uni. Aya juga mau ke kamar Aya. Mau istirahat" putus Aya kepada kedua sahabatnya.

Aya masuk kedalam kamar hotel yang dipesannya. Aya membersihkan diri terlebih dahulu sambil menunggu adzan isya agar sekali solat nanti sehingga setelahnya Aya bisa beristirahat.

Kumandang adzan bersamaan dengan Aya yang keluar dari kamar mandi, Aya membuka kopernya kembali untuk mengambil mukena untuk menunaikan kewajibannya. Setelah selesai solat, Aya menghempaskan badannya ke ranjang hotel yang empuk. Aya memejamkan kedua matanya yang lelah, seharian ini Aya full melakukan syuting vlog terbarunya berasama kedua temannya, pegal di kaki merupakan hasil dari kegiatannya hari ini tapi Aya senang karena bisa mengunjungi dan menjelajah tempat-tempat yang Allah ciptakan untuk bahan tafakur dan mensyukuri atas pemberianNya.

Aya memutar pandangan ke nakas samping tempat tidur, Aya mengambil ponselnya yang berbunyi.

"Halo, Assalamualaikum, mas" salam Aya saat melihat wajah Aldrian nampak dalam layar ponselnya.

"Waalaikum salam, gimana kegiatannya tadi, seru gak?"

Aya tersenyum "seru mas, ini kaki Aya sampai pegal-pegal gini karena banyak jalan kesana kemari apalagi  pas ke borobudur, Aya harus naik banyak tangga kalau mau ke atas yang ada patungnya itu, belum lagi kita ke candi prambanan dan candi sewu" Aya menceritakan kegiatannya kepada Aldrian dengan semangat.

Aldrian tertawa dari balik layar ponsel Aya "ya gak papa, kan capenya terbayar sama keindahan pemandangan disana"

Aya mengangguk "iya sih, mas apa kabar? Udah makan belum? Mas ngapain aja disana?" Tanya Aya bertubi-tubi. Semenjak Aya menikah entah darimana asalnya Aya jadi sering banyak bicara.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن