Empat puluh delapan

19.6K 532 23
                                    

Salah satu lagu yang jadi sumber inspirasiku dalam pembuatan part akhir ini, jangan lupa dengerin pas lagi momen sweet"nya ya 😉

_____

Aldrian menghentikan langkah kaki saat ia tiba di depan pintu rumahnya, sebelum masuk, terlebih dahulu ia rongoh saku celananya buat ambil kunci rumah yang selalu ia gunakan jika ia pulang malam atau subuh, ia tidak mungkin membangunkan orang rumah jika ia pulang larut dari pekerjaanya.

Setelah pintu rumah terbuka dengan pelan, tidak lupa Aldrian ucapkan salam sewaktu ia masuk ke dalam rumahnya dan berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.

Ceklek

Dengan pelan, Aldrian dorong pintu kamarnya hati-hati, Aldrian takut ia ganggu istirahat Aya dengan kedatangannya, maka dari itu ia berjalan pelan-pelan ketika masuk ke dalam kamarnya.

Aldrian mengerutkan dahi sewaktu ia melihat tempat tidurnya yang terlihat kosong. Kemana sosok istrinya malam-malam begini? Bukankah tengah malam merupakan waktunya untuk rebahan?

Mungkin di kamarnya si kembar.

Itulah yang langsung terlintas dibenak Aldrian ketika hatinya bertanya tentang kehadiran sosok Aya di kamar mereka.

Ngomong-ngomong soal si kembar, Aldrian mendadak diserang rasa rindu yang tak tertahan, hampir tiga hari ia pergi dari rumah demi tugasnya mengantarkan para penumpang ke mancanegara. Meskipun dijaman sekarang masih bisa melakukan video call untuk melihat orang tersayang, tapi tetap saja jauh lebih bahagia jika melihatnya secara langsung karena jika lewat video call ia hanya bisa melihatnya secara jauh sedangkan kalau dekat, Aldrian bisa memeluk, mencium dan merasakan aroma khas kedua buah hatinya yang selalu menempel dipakaiannya ketika ia gendong.

Sebelum menemui kedua buah hati juga istrinya, terlebih dahulu Aldrian bersihkan dirinya yang lengket dibawah pancuran air hangat yang sangat bermanfaat buat meluruskan otot-otot kakunya, tubuh Aldrian terasa kaku semua setelah berjam-jam duduk di kokpit demi sebuah penerbangan yang diharapkan bisa landing dengan sempurna di tempat tujuan.

Setelah tubuhnya kembali segar dengan balutan pakaian ala rumahan, Aldrian segera keluar dari kamarnya menuju kamar kedua buah hatinya yang terletak bersebelahan dengan kamar dirinya. Aldrian buka gagang pintu kamar buah hatinya dengan hati-hati, ia takut kedua bayinya bangun jika ia main asal buka pintunya dengan keras.

Setelah pintu terbuka sebagian, kedua mata Aldrian langsung tertuju pada pemandangan yang ada dihadapannya, Aldrian dibuat terenyuh sekaligus terpana dengan pemandangan yang memperlihatkan istrinya yang tertidur setengah duduk sambil memeluk salah satu buah hatinya yang terlihat menempel di dadanya, mungkin habis menyusu karena Aldrian sempat memperhatikan bagian atas Aya yang terbuka.

Tanpa pikir panjang, Aldrian derapkan kakinya menuju orang-orang tercintanya yang tengah tertidur pulas. Terlebih dulu, Aldrian hampiri putranya yang tengah tertidur tenang diboxnya. Aldrian elus rambut juga pipi gembul putranya dengan sayang. tidak lupa, ia juga daratkan cium hangatnya di pipi dan bibir bayinya, setelah puas memperhatikan putranya lantas Aldrian berjalan menuju sofa yang terdapat Aya juga anak perempuannya yang terlihat pulas tidur diatas dada ibunya.

Sebelum melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan kepada putranya, terlebih dahulu, Aldrian perhatikan kedua perempuan yang ada dihadapannya. Aldrian bahagia dan bersyukur kepada Tuhan karena telah diberikan dua perempuan cantik yang hadir dalam hidupnya. Aldrian tidak menyangka bahwa ia akan diberikan kebahagiaan yang amat jauh dari keinginnya setelah ia ditinggalkan kekasihnya dulu.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang