Lima

16.7K 664 8
                                    

"Bravo, Misi berhasil Capt!" Seru Bima co-pilot yang menemani Aldrian terbang. mereka berhigh five saat penerbangan yang memakan waktu berjam-jam akhirnya dapat landing dengan sempurna. Rasa lelah dan senang muncul bersamaan dalam helaan nafas mereka. Bagaimana tidak lelah, mereka menghabiskan waktunya di dalam kokpit tanpa di berikan udara segar sedikitpun meskipun masih dapat merasakan indahnya awan sore hari di ketinggian beribu kaki namun tetap saja rasa lelah tidak dapat menghilang meskipun ada rasa senang bisa berinteraksi dengan udara.

"Yuk turun" Ajak Al kepada Bima.

Mereka berdua turun dari pesawat bersamaan dengan crew lainnya sehingga mereka bisa berjalaan bersama yang dipenuhi dengan canda tawa mereka. Perjalanan kali ini sungguh menyenangkan.

"Senang bisa terbang bersamamu Kapt" Ujar maya salah satu pramugari cantik yang ikut terbang bersama Aldrian.

"Sama-sama, saya juga senang. Terima kasih atas kerja samanya" Balas Aldrian ramah dilengkapi dengan seyuman khasnya yaitu sedikit memperlihatkan deretan giginya yang rapih.

"Kok pilotnya aja, co-pilotnya enggak nih?" Goda Bima sambil merangkul bahu Aldrian, Pramugari cantik itu menunduk sambil tersenyum malu-malu sedangkan Aldrian hanya menggelengkan kepalanya. Gak Rafa, gak Bima, dua-duanya sama-sama mempunyai hobi pandai menggoda wanita namun Bima sedikit waras jika dibandingkan Rafa.

"Kapt!" panggil Bima

"Hmm" Balas Aldrian menyahuti panggilan Bima.

"Untukmu, jangan lupa datang" Bima memberikan undangan yang terbungkus rapih kepada Aldrian membuat Aldrian sedikit mengkerutkan dahinya.

"Ini undangan kamu?" Tanya Aldrian di angguki Bima dengan wajah yang berbinar.

"Wah.. selamat ya, Bim" Aldrian memeluk Bima senang. Tidak menyangka sabatnya udah mau nikah saja. Padahal setahunya, Bima itu tidak beda jauh sifatnya dari Rafa.  Sedikit tengil namun ternyata serius juga.

"Makasih Kapt! Aku do'ain supaya Kaptain cepet nyusul" Kata Bima tulus. Aldrian pun hanya mengangguk mengiyakan.

"Do'akan saja yang terbaik yah Bim, kan nikah itu ibadah" Ujar Aldrian berhasil membuat Bima tertawa.

"Cie.. sejak kapan bawa-bawa ibadah nih, setahuku belum pernah seorang Aldrian Andra Ganendra sealim ini" Goda Bima membuat Aldrian menghembuskan nafas beratnya.

"Serah kamu Bim, enggak Rafa, enggak kamu, Sama-sama pinter goda orang " kata Aldrian lantas meninggalkan Bima berjalan mendahuluinya.

"Eh.. eh.. canda doang kok" Bima segera menyusul Aldrian.

"Aku selalu do'ain kalian semua kok, semoga mendapatkan pendamping yang baik kedepannya, tanpa ada kegagalan lagi" Ujar Bima sedikit membangunkan kesensitifan Aldrian.

"Nyindir nih?" Aldrian merasa senstif kalau dengar kata-kata gagal dikedua telinganya.

"Ya ampun enggak lah Kapt! Aku kan hanya ngomong doang, semoga kamu dapat yang terbaik nanti, biarlah orang yang meninggalkanmu itu menyesali perbuatannya karena telah meninggalkan orang sebaik kamu Kapt" jelas Bima panjang lebar membuat Aldrian menghembuskan nafas beratnya.

"Mungkin aku tidaklah sempurna Bim, udah ah jadi kesel sendiri kalo bahas soal itu" Aldrian menyudahi omongan Bima, Ia tidak mau omongan itu menjalar kemana-mana. Lebih tepatnya emosi kepada kenyataan tidak dapat terkontrol lagi jika sudah di pancing kata gagal sialan itu.

"Tuhan menyediakan orang yang lebih baik lagi kepadamu Kapt. Percayalah! Mungkin sekarang dia sudah hadir di depan matamu, hanya kamu saja yang terlalu sulit untuk membuka kedua matamu sehingga tidak dapat kamu lihat dan kamu rasakan kehadirannya Kapt" Ujar Bima.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum