Tiga puluh sembilan

9.2K 417 6
                                    

Seusai melaksanakan solat subuh Aya langsung terbirit-birit menuju kamar mandi. Seperti biasa, Aya kembali memuntahkan isi perutnya. Aya hampir nyerah setiap kali ia diberi muntah-muntah seperti ini karena badannya langsung terasa lemas ditambah kepalanya yang mendadak pusing.

"Umi bantu mijit tengkuknya, ya" hampir satu bulan ini disetiap kali Aya muntah-muntah pasti Farida langsung menghampiri Aya dan bantu memijat tengkuk Aya.

"Udah?" Tanya Farida setelah Aya membalikan badannya sambil mengusap bibirnya yang basah kena air.

Aya menganggukan kepalanya "trimester pertama memang gitu nak"

"Dinikmatin aja, ya. Biar jadi berkah" nasihatnya diangguki Aya kembali.

"Yaudah sekarang kamu istirahat dulu, biar umi bikinin kamu air jahe"

"Makasih umi" gumam Aya diangguki Farida.

"Sama-sama nak" jawabnya sambil mengusap rambut Aya.

Sambil menunggu Farida membuatkan minuman untuk Aya, tidak lupa Aya memijat dahinya yang terasa pusing sambil memejamkan matanya untuk istirahat sebentar sebelum menjalani aktivitas yang sudah menunggunya.

Secara tidak sengaja Aya kembali ketiduran hampir empat jam dan bangun saat waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi.

"Astagfirullah" Aya segera bangun dari tidurnya ketika kedua matanya tidak sengaja melihat jam yang  menunjukkan pukul 08.00.

"Kok bisa ketiduran gini sih" keluh Aya sambil keluar dari kamarnya lantas pergi menghampiri ruang keluarganya.

"Udah bangun Ay?" Tanya Yayu tanpa melihat Aya karena ia sedang sibuk menata buah-buahan. Hari ini di pesantren kakek Aya akan memperingati isra mi'raj nabi atau yang dikenal dengan rajaban yang diperingati dengan pengajian, juga diakan lomba-lomba yang bertema keagamaan untuk anak-anak dan juga untuk para santri.

"Iya, wa. Maaf ya, Aya telat bantu-bantu" ujar Aya tidak enak.

"Gak papa, lagian kamu lagi hamil jadi gak boleh cape-cape" balasnya.

"Terus Aya harus ngapain sekarang?" Tanya Aya.

Yayu tampak berpikir sejenak lantas setelah menemukan kegiatan yang cocok, ia kembali melihat Aya.

"Kamu bantuin dekor mesjid aja sama teh Ira juga A Adam" suruhnya.

***

"Gimana bah, kaki abah udah lembih ringan sekarang?" Tanya Lutfi saat ia selesai mememberikan terapi pemulihan untuk Husein.

Husein menganggukan kepala "Alhamdulillah, udah lebih ringan dari minggu-minggu sebelumnya"

Lutfi ikut mengucapkan syukur saat Husein mengatakan hal tersebut "Alhamdulillah kalau begitu"

"Jangan lupa ya abah harus belajar jalan tanpa menggunakan alat lagi dalam setiap harinya" pesan Lutfi diangguki Husein.

"Udah nih?" Tiba-tiba Aya masuk ke dalam kamar abahnya sambil membawa nampan berisi minuman.

Lutfi langsung tersenyum saat ia melihat kedatangan Aya masuk ke dalam kamar abahanya "udah, ya"

Aya menganggukan kepalanya "Ini aku bawain minum, diminum ya" kata Aya sambil menyimpan kedua gelas berisi minuman.

Tidak lupa Aya mengambil satu gelas untuk abahnya yang terdapat sedotannya "abah minum ya" suruh Aya kepada abahnya. Ia membantu abahnya untuk minum.

"Abah bisa sendiri nak" katanya.

Aya menggelengkan kepalanya "udah Aya aja" kata Aya.

Setelah melakukan terapi pemulihan pasca stroke yang dialami abah Aya, Aya kembali keluar dari kamar abahnya diikuti Lutfi yang berjalan dibelakang Aya.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora