Tes..

Setetes air mata membasahi pipi allan. Dia begitu rapuh jika melihat fio seperti ini. Dua hari lagi, dua hari lagi adalah ulang tahun allan yang ke 18 tahun. Dan dia ingin di saat hari bahagianya itu fio yang ngucapkan selamat pertama kali kepadanya. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Allan kembali mencuci wajahnya dengan air, setelah itu baru lah allan keluar dari toilet setelah mengeringkan wajahnya.

******************************

Keesokan harinya.
Jam: 23.50.

Allan masih setia berada dirumah sakit. Bahkan dia tidak masuk sekolah hari ini. Dia masih menunggu adik nakalnya ini membuka matanya.

Aldrik tadinya marah kepada allan yang tidak masuk sekolah, dan aldrik juga menghadiahkan allan sebuah pukulan, karena tidak mau pergi kesekolah. Untung ada kenzo yang memegangi aldrik untuk tidak menghajar putra sulung nya itu.

Disini hanya ada keluarga fio, sedangkan orang tua irfan sedang pergi ketempat olimpiade shanum. Awalnya mira hanya menyuruh nando untuk pergi, tapi dia di dipaksa pergi oleh alena dan akan mengatakan jika alena yang akan menjaga irfan disini.

Semuanya sudah tertidur, yang belum bisa tertidur adalah allan. Dia masih menunggu fio untuk bangun. Lima menit lagi jam 00.00, dan itu pertanda bertambahnya umur allan. Ya tepat lima menit lagi ulang tahun allan. Tapi orang yang dia tunggu-tunggu mengucapkan selamat kepada dirinya masih saja tertidur.

"Buka mata kamu dong fiii.. Kamu nakal banget deh.. Lima menit lagi... Lima menit lagi ulang tahun bang allan loh..." gumam allan menggenggam tangan fio. Dan allan kembali meneteskan air matanya.

Bahkan kali ini air mata allan sangat deras. Sulit untuk membendungnya. Dia terus berharab jika fio yang akan mengucapkan selamat kepada dirinya. Allan kembali melirik jam, dan satu menit lagi. Tapi fio masih belum ada tanda-tanda untuk bangun. Habis sudah harapan allan. Allan menundukkan kepalanya ditangan fio. Tidak mungkin fio yang mengucapkan selamat kepada dirinya.

Allan menutup matanya saat melihat jam sudah 00.00. Fio tidak mengucapkan selamat kepada dirinya. Allan memakin merebahkan kepalanya diranjang fio. Dan mencoba untuk tidur. Tidak ada gunanya dia menunggu.

Saat allan menutup matanya dia merasakan sebuah usapan lembut dikepalanya. Dan usapan itu membuat allan nyaman. Karena dia merasa nyaman, allan semakin merebahkan kepalanya ditangan fio yang masih dia genggam. Mungkin ini mimpi.

"Selamat ulang tahun bang allan." gumam seseorang.

Itu suara yang sangat di rindukan oleh allan selama dua hari lagi. Dan usapan lembut dirambutnya juga. Allan mengangkat kepalanya pelan dan melihat jika fio sudah sadar. Gadis itu tersenyum kepada dirinya. Mengangis. Allan kembali menangis. Ternyata adiknya masih ingat ulang tahunnya.

"Tuhan ini bukan mimpikan? Jika memang ini mimpi jangan bangunkan hamba tuhan." batin allan.

"Loh kok nangis?" tanya fio.

"Kamu?? Ini bukan mimpikan?" tanya allan serak.

"Hehe.. Ini bukan mimpi, ini aku fio." jawab fio lemah.

Allan langsung memeluk fio erat. Dia bahagia. Bahagia karena adiknya sudah bangun.

"Terimakasih, terimakasih karena sudah bangun... Dan.. Terimakasih karena.. Jadi.. Yang pertaman.. Ngucapin selamat." gumam allan ditelinga fio.

My Bad Girl (END)✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz