Part 19

107K 5.1K 119
                                    

Plagiat silahkan minggat
Jangan mendekat....🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪💣💣💣💣💣💣💣

******************************

Setelah selesai membersihkan badannya fio segera turun kebawah karena tadi, daniel mengatakan bahwa sang ayah ingin bertemu dengannya.

Fio turun kelantai satu sambil bersenandung kecil. Entah mengapa hari ini ia merasa sangat bahagia.

"Pagi!" sapa fio keda seluruh anggota keluarganya dengan senyum yang merekah.

Sesaat Aldrik tertegun melihat putrinya sangat ceria pagi ini. Seakan fio telah melupakan kejadian dimana aldrik membentaknya kemarin.

Merasa tidak mendapatkan jawaban dari keluaganya, fio merasa kesal karena mereka menatapnya dengan tatapan heran. "Iihh..kok fio dikacangin sih." kata fio dan langsung menghempaskan bokongnya kursi disamping Alena.

"kenapa ceria banget kak.? Pagi-pagi udah senyum-senyum?" tanya daniel kepada fio. Fio hanya mengangkat bahu acuh lalu menyantap sarapannya dengan tenang.

"Kenapa kalian semua menatapku sepeti itu? Ada yang aneh ya.?" tanya fio sambil memperhatikan penampilannya. Tidak ada yang aneh, bisa-bisa saja. Lalu kenapa mereka menatap fio aneh seperti itu.

"Nggak kok, nggak ada yang aneh. Hanya saja putri kecil ayah terlihat bahagia sekali pagi ini. Apa hari ini ada yang spesial?"  kata aldrik sambil tersenyum tulus kepada putrinya itu

"Aku bisa saja, tidak ada yang spesial kok yah." jawab fio lagi.

Setelah itu mereka kembali melanjutkan sarapan mereka dengan tenang, sekali-kali mereka terkekeh geli melihat daniel yang kesal karena ulah fio.

"Mmm...yah, bun hari ini fio boleh keluar sebentar gak? Gak lama ko cuman sebentar doang." kata fio kepada kedua orang tuanya ketika mereka semua berada diruang keluarga.

Hari ini adalah hari minggu, jadi hari ini tidak ada yang keluar rumah. Setelah menyelesaikan sarapan tadi, mereka langsung keruang keluarga. Hanya untuk meningkatkan keharmonisan keluarga dan berbagi cerita.

"Mau ngapain emang?" tanya alena yang masih fokus kelayar TV.

"Aku mau jalan-jalan sama bang Allan." jawab fio.

Allan yang merasa nama disebut oleh fio, langsung mengangkat kepadanya melihat fio.
"Kemana emangnya.?" tanya allan kepada fio. Tidak biasanya adiknya itu ingin pergi          jalan-jalan dengannya. Biasanya fio akan pergi sendiri.

"Ada deh... Boleh ya yah, bun. Cuman setengah jam kok, nggak lebih." kata fio sambil melihatkan wajah memelasnya kepada ayah dan juga bundanya.

"Gue ikut ya" kata daniel dan mendapat tatapan tajam dari sang ayah. Aldrik memang melarang anak-anaknya mengunakan kata 'lo-gue', menurut aldrik itu tidaklah sopan. Aldrik lebih menyukai anak-anaknya berbicara menggunakan bahasa yang sopan.

"Hehehe maaf yah." jawab daniel ketika menyadari kesalahannya.
"Aku boleh ikut kan?" tanya daniel lagi, dan mendapat anggukan dari fio.

"Iya boleh. Tapi hanya setengah jam, setelah itu balik pulang." kata aldrik lagi dan mendapat senyum merekah dari fio dan daniel, sedangkan allan hanya menganggukkan kepadanya.

"Yuk berangkat." kata fio menarik tangan allan.

"Pake baju beginian kak.?" tanya daniel sambil melihat baju yang sedang ia kenakan.

"Iya, kenapa emang?." jawab fio sambil memperhatikan baju yang mereka kenakan.

Allan dan daniel yang memakai jelana jeans selutut dan baju kaos berwarna hitam sedangkan daniel putih. Fio yang hanya mengenakan celana jeans 5cm diatas lutut dengan baju kaos kebesaran berwarna abu-abu.
"Nggak ada yang salah kok." lanjut fio lagi.

My Bad Girl (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang