Part 52

76.2K 3.4K 20
                                    

Seorang pria sedang mengacak rambutnya frustasi karena mencari adiknya. Sedangkan teman-temannya hanya menatap pria itu.

Mereka juga mencoba menolong mencari adik pria itu. Mereka sudah melakukan berbagai cara untuk mencari gadis itu.

Pria itu semakin gelisah memikirkan sang adik. Seharusnya ia bisa mengontrol emosinya. Seharusnya dia tidak marah-marah kepadanya tadi.

"Gimana ketemu?" tanya pria itu.

"Nggak ada lan, kita udah cari dia disekitar pantai tapi fio nggak ada." jawab raka kepada allan. Ya pria yang tengah gelisah itu adalah allan yang sedang panik mencari fio.

"Alvin sama zico mana?" tanya allan kepada raka.

"Mereka lagi nyari fio disekitar hotel sama taman hotel ini bang." jawab ravi.

"Kamu kemana sih fi.?" gumam allan pelan.

"Gimana ada nggak?" tanya allan ketika melihat alvin dan zico memasuki kamarnya.

"Nggak ada bang gue sama zico udah keliling hotel dan taman bahkan rooftop hotel, tapi kak fio nggak ada." jawab alvin panjang lebar dan balas anggukan oleh zico.

"Kamu kemana fi?" gumam allan pelan.

"Gimana ketemu den.?" tanya kenzo kepada aiden yang sedang melacak keberadaan fio melalui GPS ponsel gadis itu.

"Nggak ketemu ken, kayaknya hp fio nggak aktif deh." jawab aiden yang sudah putus asa melacak keberadaan fio.

"Ini semua salah lo berdua." kata daniel secara tiba-tiba menyalahkan kenzo dan juga allan.

"Ini bukan waktunya saling nyalahin niel." saran victor.

"Trus apa bang? Kalau bukan karena mereka dan nggak nyalahin dan marah-marah sama kak fio, nggak mungkinkan kak fio pergi dan nggak ada kabar kayak gini.!" kata daniel yang sudah tersulut emosi.

"Gue tahu lo lagi khawatir sama fio niel, bukan lo aja tapi kita semua juga, tolong kendaliin emosi lo. Lagian nggak ada gunanya saling menyalahkan, karena itu nggak akan ngebantu kita untuk nemuin fio." kata kiky berusaha menenangkan daniel, semoga saja cowok itu mendengarkannya.

Daniel melirik kiky sekilas dan berusaha untuk tenang. Yang dikatakan kiky tadi ada benarnya juga bukan hanya dirinya yang khawatir tapi mereka semua juga.

Sedangkan ditempat lain lebih tepatnya ruang tunggu keberangkatan pesawat menuju jakarta. Seorang gadis tengah menatap tiket ditangannya dengan tatapan kosong.

Apakah dia harus pulang kejakarta duluan? Apa yang akan dia katakan kepada sang ayah jika dia pulang duluan? Dia tidak mungkin menceritakan semuanya kepada ayahnya, aldrik. Gadis itu adalah fio.

Fio ingin pulang terlebih dahulu karena dia belum ingin bertemu dengan allan minimal untuk malam ini.

Fio mengecek ponsel yang sudah ia matikan dari tadi. Fio kembali menyalakan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo lo lag-.." perkataan orang itu terpotong oleh fio.

"Gue lagi di bandara dan awas aja lo kasih tahu yang lain." ancam fio kepada orang itu.

Setelah selesai mengobrol dangan orang itu fio langsung masuk kedalam pesawat yang akan berangkat 5 menit lagi.

Daniel yang sedari tadi mencoba untuk tenang dan duduk dipinggir ranjang. Dia sedang memikirkan kemana kakaknya yang bar-bar itu pergi.

Tapi seketika lamunan daniel langsung buyar karena ada panggilan masuk dari ponselnya. Mata daniel melebar melihat nama siapa yang tertera dilayar ponselnya.

My Bad Girl (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang