Part 76

74.5K 3.2K 198
                                    

Jangan lupa vote and coment nya ya guys....

*
*
*
*
*
*
*

Fio mengemudikan motornya seperti orang kesetanan. Dia bahkan melanggar lalu lintas dan hampir membuat dirinya celaka, karena hampir menabrak seorang nenek-nenek yang sedang menyeberang dijalan saat lampu merah. Fio bahkan terjatuh dari motornya dan mengakibatkan lutut dan telapak tangan gadis itu berdarah karena gesekan dari aspal.

Tapi gadis itu tidak menghiraukan luka nya itu. Dia kembali berdiri dan kembali mengendarai motornya dengan kecepan tinggi. Orang-orang yang melihat dirinya mungkin akan menyumpah serapahi dirinya, bahkan mereka akan menganggap fio gila. Karena dia sudah jatuh dari motor dan hampir menabrak orang. Bukannya kapok tapi dia malah semakin ugal-ugalan dijalan.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi fio sampai dirumah sakit. Dia sangat terburu-buru dan meminta satpam saja yang memarkirkan motornya. Fio berlari sangat kencang menuju ruang inap irfan yang sempat dia tempati beberapa hari belakangan ini.

Disana, fio melihat mira yang sedang berlinang air mata menunggu didepan ruang inap irfan.

"Tan.." panggil fio.

Mira mendongakkan kepalanya dan melihat kearah fio. Penampilan fio sangat acak-acakan. Dan juga ada luka di lutut gadis itu. Apa waktu jalan kesini tadi dia terjatuh.

"Mana irfan tan.?" tanya fio dan duduk di samping mira.

"Lagi diperiksa dokter." jawab mira.

Fio menatap pintu ruang inap itu. Perasaannya sangat cemas. Mencemaskan irfan. Semoga saja tidak ada kabar buruk yang akan menghampirinya.

"Lutut kamu kenapa?" tanya mira.

"Ah? Oh ini, tadi aku jatuh tan." jawab fio santai.

"Obatin dulu ya." kata mira.

"Nanti aja tan." jawab fii.

"Tapi ini bisa infeksi nak." kata mira lembut.

"Ini nggak seberapa dibandingin rasa cemas aku tan. Luka dilutut aku nggak sebanding dengan luka yang disini, jika sampai mendengar berita buruk nanti." jawab fio sambil menunjuk hatinya.

Mira terharu, tidak menyangka putranya akan dicintai setulus ini oleh gadis didepannya ini. Gadis nakal namun berotak cerdas seperti fio. Anak dari teman SMA nya dulu.

"Obatin dulu luka kamu fio." perintah seseorang yang baru saja datang menghampiri fio.

"Nggak!!" jawab fio ketus.

"Fiorella freya calton obati luka kamu." kata irang itu penekanan.

"Nggak mau!! Ngerti nggak sih!!" kata fio dengan suara yang sedikit mengeras.

Fio menolehkan kepalanya menghadap orang itu, dan yah. Orang itu adalah allan, allan yang menyuruhnya mengobati lukanya. Dan fio sudah sedikit membentak abangnya.

"Kamu jangan bikin abang marah fi.!" kata allan penuh penekanan.

"Bang... Aku nggak mau.. Aku mau disini.. Tolong ngertiin aku.. Nanti kalau dokternya udah keluar aku obatin kok." kata fio sedikit memelas.

"Fii..." panggil allan dengan suara rendah namut tersirat ancaman disana.

"Ok ok." jawab fio dan berjalan melewati allan dan yang lain disana. Bahkan saking kesalnya gadis itu lupa untuk pamit dengan mira, mamanya irfan.

"Jangan terlalu keras sama adik kamu." kata mira lembut ketika allan dan yang lain sudah duduk dikursi tunggu.

"Hufff.. Dia harus mikirin tan, gimana perasaan bang irfan nanti kalau dia bangun trus liat fio kayak tadi tan." jawab allan.

My Bad Girl (END)✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora