Part 61

76.4K 3.4K 139
                                    

Hari ini fio sangat tidak bersemangat disekolah. Dia juga tidak banyak membuat ulah. Teman-teman sekelasnya saja heran dengan fio yang hanya duduk anteng dikursinya dan tidak membuat keributan.

Fio seperti kehilangan semangat karena memikirkan irfan. Fio juga sudah melihat pelakunya yang di sekap oleh ayahnya disebuah bangunan kosong.

Gadis itu berteriak-teriak menyumpah serapahi fio. Ingin rasanya fio memukul mulut gadis itu yang mengatai dirinya murahan.

Kiky yang memperhatikan fio yang sedang melamum hanya tersenyum melihat fio. Pasti ini karena irfan yang sedang dirawat dirumah sakit.

Kiky mengalihkan tatapannya kepintu ketika melihat seorang gadis yang berdiri disana.

"Permisi bu, saya mau manggil fio." kata gadis itu.

"Fio ada yang mencari kamu." kata bu dinda guru bahasa.

Fio yang sedang melamun tidak mendengar perkataan bu dinda. Gadis itu masih saja melamun melihat kearah buku paket didepannya.

Kiky yang sadar fio sedang melamun itu pun langsung menyenggol tangan fio.

"Ck. Apa sih ky?" tanya fio kesal.

"Tuh ada yang nyariin lo." kata kiky melihat kearah pintu.

Fio mengikuti arah tunjuk kiky dan menemukan acha yang sedang berdiri disana. Fio menyerngitkan keningnya heran. Kenapa gadis itu mencarinya?.

"Boleh saya keluar bersama fio bu?" tanya acha.

"Ya, silahkan keluar fio." kata bu dinda.

Dengan malas fio bangkit dari kursinya. Dia berjalan menghampiri acha.

"Apa?" tanya fio dingin.

"Gue mau bicara sama lo. Empat mata." kata acha.

"Dimana" tanya fio.

"Rooftop." kata acga berjalan terlebih dahulu meninggalkan fio. Dengan ogah-ogahan fio mengikuti langkah acha yang membawanya kerooftop.

Rooftop.

Sesampainya dirooftop acha dan fio hanya diam. Tidak ada yang berniat membuka suara dan bahkan mereka berdiri dengan jarak satu meter.

"Lo ngajak gue kesini cuma mau liatin lapangan?. Basi!." kata fio ketus dan berjalan meninggalkan acha.

"Gue mau bicara." kata acha dan membuat langkah fio terhenti.

"Apa?" kata fio membalikkan tubuhnya menatap acha.

"Gue cuma minta lo buat jaga icha." kata acha memulai percakapannya.

"Maksud lo?" tanya fio.

"Hufff..gue minta maaf sama lo. Lo mungkin nganggap gue jahat atau apa. Disini gue terpaksa ngelakuin drama ini buat keselamatan icha." kata acha.

"Lo kalau ngomong yang jelas dong." kata fio kesal.

"Lo ingat teror yang lo dapat. Lo pasti in-."

"Jangan bilang lo yang ada dibalik teror itu.?" tuduh fio membuat acha mendelik kesal menatap sahabatnya itu.

"Gue belum selesai njir." kata acha kesal.

"Ya udah lanjutin."

"Orang yang neror lo itu minta gue buat lo kembali terpuruk. Dia minta gue buat menjauh dari lo dan menyalahkan lo atas kematian shila. Jujur fi...gue nggak pernah nyalahin lo atas kejadian itu semua. Semua itu takdir. Awalnya gue nolak, tapi orang itu ngancam gue. Kalau gue nggak lakuin itu atau bilang sama lo yang sebenarnya maka dia akan melukai icha atau ngebunuh gue. Jujur gue nggak bisa ngejauhin lo, tapi gue juga nggak bisa biarin icha dalam bahaya. Dan sekarang gue minta sama lo untuk melindungin icha. Lo tahukan kalau icha itu segalanya buat gue. Janji sama gue fi, jaga icha buat gue. Mungkin setelah gue bilang ini sama lo gue nggak akan bisa lagi ngelindungi icha dan lo." kata acha kepada fio.

My Bad Girl (END)✓Where stories live. Discover now