Fio menatap bingung kearah acha. Apa maksud acha? Tidak bisa melindungi icha dan dirinya?

"Maksud lo apa sih acha? Ini bukan bagian dari drama kalian lagi kan?" tanya fio.

"Bukan fi. Mungkin gue akan tiada setelah gue bilang ini sama lo. Orang itu minta gue untuk diam dan nggak bilang ini sama lo. Orang itu minta gue untuk menjauh dari lo dan buat lo benci sama gue. Orang itu mengancam akan melukain icha bahkan ngebunuh gue jika gue bilang semua ini sama lo. Tapi disatu sisi gue juga nggak mau lo yang akan celaka karena orang itu fi. Lindungi icha buat gue fi..mungkin dulu lo adalah orang yang lemah dan mengharuskan gue buat ngelindungin lo. Tapi sekarang lo udah jadi perempuan yang kuat, jadi karena itu gue minta lo jaga icha." kata acha dengan suara serak.

"Orang? Maksud lo siapa acha?" tanya fio.

"Gue mungkin akan mati fi dan gue minta lo buat jaga icha. Icha nggak tahu tentang masalah ini. Janji sama gue fi lo akan jaga icha demi gue." kata acha kepada fio dan meminta fio berjanji.

"Tapi kenapa?" tanya fio semakin bingung dan ia juga merasa akan terpisaha jauh dengan acha.

"Janji fi." kata acha dengan mata yqng sudah berkaca-kaca.

"Iya-iya gue janji.." kata fio dan acha tersenyum bahagia karena fio telah berjanji kepadanya.

"Sekarang gue bisa pergi dengan tenang fi." kata acha dengan tersenyum kearah fio.

"Lo mau kemana acha!? Lo mau ninggalin gue lagi!! Ha!!? Siapa yang mau ngelukain lo.!!?" teriak fio keras.

"Orang itu adala-..."

Dor...dor..

Tembakan lagi.? Sudah dua kali fio mendengar suara tembakan. Pertama waktu diparkiran dan sekarang dirooftop.

"ACHA!!!!" teriak fio keras dan langsung berlari kearah acha.

Acha terjatuh kelantai rooftop. Fio meletakkan kepala acha dipahanya. Acha tertembak dibagian dada dan perutnya. Acha tersenyum lembut kearah fio.

"Ma..maafin gue fi..lo..adalah..sa...sahabat terbaik gue..ja..jaga icha fi..lindungin diri lo..gue nggak..biss..aa..ngendungin kalian lagi..."

"Nggak acha..lo harus bertahan hiks..jangan tinggalin gue acha..hiks hiks.."

"Lo..cengeng banget sih...gu..gue baha..gia kok..gue a..kan..kete..mu sa..ma shi..la..huff..kita a..kan tu..nggu kal..ian berdua..."

"Nggak..acha bertahanlah...hiks..jangan tinggalin gue..." kata fio dengan terisak.

"Selam..at ting..gal..fi..lo sa..haba..t..ter..baik....gue." kata acha.

Setelah mengatakan itu acha langsung lemas dan memejamkan matanya untuk selamanya dalam pelukan fio.

"ACHA!!!" teriak fio keras. Gadis itu menguncang-nguncang badan acha yang sudah lemas dengan bersimbahkan darah.

Gadis itu meninggal dalam keadaan tersenyum. Pergi dengan perasaan lega, tapi meninggalkan rasa pilu dan sakit kepada fio.

"Acha..gue mohon jangan tinggalin gue..hiks hiks.." tangis fio pilu disamping jasad acha.

Orang yang selama ini berusaha dia benci. Orang yang berusaha dia hindari. Tapi orang itu hanya berpura-pura jahat kepadanya. Kini fio kembali kehilangan sahabatnya. Pertama shila dan sekarang acha.

Gadis cantik yang dia kenal waktu kelas satu SMP. Gadis tombay yang selalu melindungi dirinya, icha, dan juga shila. Gadis yang mengorbankan dirinya untuk melindungi saudara kembarnya.

"Fiii?" panggil seseorang dari arah belakang.

Disana ada allan dkk, daniel dkk, kiky, dan juga icha, dan juga beberapa guru. Mereka langsung berlari meninggalkan kelas dan berlari menuju rooftop ketika mendengar suara tembakan.

"Nggak-nggak..itu bukan acha kan fi?" tanya icha pelan kepada fio.

"Maafin gue..maafin gue...semua ini gara-gara gue..kenapa? Kenapa!!!!?" teriak fio frustasi.

"Acha!!! Bangun dong..kenapa lo ninggalin gue...gue harus bilang apa sama daddy dan mommy..hiks hiks.." tangisan icha semakin membuat hati fio semakin hancur.

"Fii ini cuman prank kan? Ini nggak seriuskan? Pasti ini kerjaan kalian kan? Kalian kan kalau udah baikan kan suka banget ngeprank gue...cuman prankkan? Jawab fi!!!" teriak icha kepada fio.

"Bukan cha. Ini nyata, ini bukan prank..hiks hiks." jawab fio lemas.

"Nggak-nggak ini nggak mungkin...acha hiks bangun..kenapa lo ninggalin gue sih acha. Sekarang siapa lagi yang akan ngelindungin gue hiks hiks" kata icha.

Setelah mengatakan itu icha langsung pingsan. Mungkin icha terlalu shock dengan kejadian ini. Akan sulit bagi icha menerima kepergian saudara kembarnya. Terlebih mereka begitu dekat.

"Niel lo hubungi tante lala sama om andre bilang semuanya." kata allan.

"Kalain tolong bawa icha dan telfon ambulance untuk acha." lanjut allan.

Mereka semua langsung menjalankan apa yang diperintahkan oleh allan tadi. Allan menatap nanar kearah adiknya yang sedang memangku kepala acha dengan keadaan yang sangat kacau.

Dua puluh menit ambulance telah tiba dan membawa tubuh acha kerumah sakit untuk dilakukan otopsi dan setelah itu baru jasad acha akan dikuburkan.

Fio masih terduduk dilantai rooftop dengan menatap kosong kearah depan. Apa ini? Ini sudah kedua kalinya dia kehilangan sahabatnya.

Sekarang dia harus bagaimana? Bagaimana dia harus mengatakan ini semua kepada orang tua acha? Apakah mereka akan membenci dirinya? Apakah dia akan disalahkan nantinya?

Kenapa semua ini terjadi begitu capat.? Siapa orang itu? Kenapa dia begitu kejam? Jika orang itu memiliki masalah dengannya kenapa bukan dirinya yang dibunuh? Kenapa harus sahabatnya?

"Fiiii.." allan memanggil fio dari belakang.

"...."

"Kita pulang ya...kamu nggak mau nemenin acha untuk terakhir kalinya?.. Kamu nggak mau jadi penguat bagi icha?" tanya allan lembut kepada fio.

Bagaikan orqng yang hilang arah fio berdiri dibantu oleh allan. Dia berjalan dituntun oleh allan melewati para siswa siswi yang masih berada disana.

"Ketempat acha." kata fio pelan.

"Iya. Nanti kita ketempat acha, tapi kita pulang dulu. Baju kena darahnya acha." kata allan.

"Nggak mau. Aku mau ketempat acha."

"Tapi baj-.."

"Ketempat acha atau tinggalin aku sendiri."

Allan menghembuskan nafas pelan. Memenag susah membujuk orang seperti fio. Orang yang begitu keras kepala.

"Ok. Kita kerumah acha."

Fio hanya mengangguk pelan dan berjalan kearqh mobil allan. Mungkin acha telah sampai dirumah. Karena tadi daniel mengatakan bahwa jasad acha tidak akan diotopsi. Mereka langsung memabawa jenazah acha keruah duka.

Keluarga besar acha sangat terpukul dengan kepergian acha yang tiba-tiba. Mereka akan mencari pelaku penembakan itu sampai bertemu dan akan memberikan hukuman berat.

******************************

Tbc...

See you next part..

Tapi vote and comentnya jangan lupa.

Tiara yulita.

My Bad Girl (END)✓Where stories live. Discover now