"Oo ok om. Terimakasih om."

Daniel menyerngitkan keningnya mendengar siapa pelakunya. Dia tidak pernah memdengar nama itu.

"Siapa pelakunya?" tanya ravi.

"Caca?"jawab daniel.

"Siapa itu?" tanya alvin.

"Gue nggak tahu. Tapi kata om alex bang allan tahu. Dan pelakunya udah diamankan oleh om alex." jawan daniel.

"Syukurlah." kata zico.

******************************

"Hiks....siapa yang ngelakuin ini..kekamu..huaaaa." fio terus menangis didalam mobil irfan.

Beginilah sifat fio yang sebenarnya. Cengeng. Fio akan menangis jika orang yang dia sayangi terluka karen melindunginya.

"Hehe..cengeng banget sih..lagian..cuma lengan aku yang kena tembak..bukan jantung aku.." kata irfan terbata-bata karena menahan sakit.

"Cuman?..kamu bilang cuman? Kamu it-...."

"Fi jangan marah-marah sama bang irfan. Dia lagi kesakitan loh." potong allan ketika adiknya itu terus saja menangis dan memarahi irfan yang mengorbankan dirinya untuk melindungi fio.

******************************

Disinilah mereka sekarang, didepan ruang UGD. Irfan masih ditangani oleh dokter untuk mengeluarkan peluru dari lengan irfan.

Fio menatap kosong kearah pintu ruang UGD. Seandainya irfan tadi tidak menolongnya maka pria itu tidak akan terluka. Seharusnya dia yang tertembak bukan irfan.

Tapi siapa pelakunya? Jika orang itu peneror yang yang menerornya, tapi kenapa yang di incar oleh orang itu dirinya. Fio masih ingat jika peneror itu akan melukain irfan bukan dirinya.

Tes..

Air mata fio kembali menetes, kenapa irfan yang terluka? Kenapa bukan dirinya? Kenapa irfan mengorbankan dirinya untuk melindungi fio? Jawabannya hanya satu, yaitu irfan yang mencintai fio.

Allan yang memperhatikan fio, melihat keadaan adiknya yang begitu kacau. Irfan baru terkena tembak di lengan dan fio sudah seperti ini. Bagaimana kalau jika hal yang lebih buruk dari ini. Tidak. Allan tidak akan pernah bisa membayangkan keadaan adiknya saat itu.

Allan membawa fio kedalam pelukannya untuk menenangkannya. Allan mengusap lembut punggung fio. Sedangkan gadis itu masih menangis dalam diam dalam pelukan irfan.

"Kamu tenang ok. Orangnya udah ditangkap kok." kata allan lembut.

Fio melepaskan pelukannya dan menatap kearah allan dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Serius?" tanya fio parau.

Allan tersenyum dan mengangguk sebagai jawabannya.

"Siapa?"

"Seorang psikopat gila yang naksir sama bang irfan. Abang dan juga bang irfan udah tahu tentang dia yang akan melukai kamu. Makanya abang minta anak buah om alex untuk menjaga kamu dari jauh." kata allan menjelaskan panjang lebar.

"Bukan cowok?" tanya fio memastikan bahwa orangnya bukan peneror itu.

"Bukan, ia perembuan. Namanya caca putri anderson."

Fio mengangguk singkat. Berarti teror yang di dapatnya selama ini hanya main-main. Buktinya tidak ada yang terjadi dengan irfankan. Dan untungnya juga perempuan gila itu juga sudah tertangkap.

"Ayah?" tanya fio ketika teringat alex adalah tangan kanan ayahnya. Jika alex mengetahuinya maka aldrik juga akan mengetahuinya.

"Ayah udah tahu." suara barito seseorang membuat mereka menoleh. Disana ada aldrik dan alena dan juga ada orang tua irfan dan juga shanum, adik irfan.

My Bad Girl (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang