"Lo jangan asal ngomong ya ca!
Lagian buat apa gue marah dengan perginya kalian ke LA, gue malahan senang nggak ada kalian disini.!" bentak fio. Dia benar-benar cengah dengan kelakuan kedua saudara kembar itu.

"Kenapa kamu bentak mereka!!??" tanya kenzo balik membentak fio.

Sedangkan yang lain hanya diam saja tidak ada niatan untuk menyela atau ikut campur dengan masalah ini. Biarkan allan dan kenzo saja yang menyelesaikannya.

Fio menatap allan, kenzo, icha, dan acha tajam. Ingin rasanya fio benar-benar menonjok wajah double ca agar mereka tahu rasanya ditonjok benaran oleh fio.

"Trus apa kabar dengan lo yang ngebentak gue?!"

"Fio!!! Abang nggak pernah ngajarin kamu kayak gini ya!" kata allan.

Fio yang sudah kelewatan kesal menendang meja kaca yang menjadi penghalang antara dirinya dengan kenzo, allan, dan double ca sampai meja itu pecah.

"Nggak ada gunanya gue nonjok mereka. Kalau iya gue nonjok mereka nggak akan gue biarin iblis kayak mereka hidup." kata fio dengan suara rendahnya dan berlalu meninggalkan mereka semua tanpa menghiraukan kakinya yang mengeluarkan darah segar.

"Buat lo berdua ca, lo tunggu pembalasan gue. Mana tahu gue benar nonjok kalain berdua dan nggak akan biarin kalian melihat betapa indahnya hari esok. Jadi jaga aja diri kalian." kata fio sebelum berlalu meninggalkan mereka semua.

"Gue tahu lo berdua marah sama dia tapi nggak gini caranya." kata irfan berlalu meninggalkan mereka semua.

Irfan berjalan menyusul fio. Walaupun hatinya telah dihancurkan oleh fio tetap saja irfan tidak bisa melihat gadis itu bersedih.

Irfan berjalan kearah kamar fio dan mendapati gadis itu yang sedang memakai jaket berwarna hitam dan sudah memakai jins yang berwarna senada pula dan topi hitam sebagai pelengkap.

"Lo mau kemana.?" tanya irfan. Pintu kamar inap fio memang tidak dikunci oleh fio dan memudahkan irfan menemukan gadis itu.

Fio menatap irfan sebentar dan kembali melanjutkan aktivitasnya. Fio mengambil tasnya dan memasukkan hp dan dompetnya kedalam tasnya.

Meresa tidak mendapatkan jawaban dari fio irfan langsung saja berjalan kearah gadis itu dan menahan tangannya.

"Lo mau kemana?" tanya irfan lagi.

"Bukan urusan lo." jawab fio ketus dan menghempaskan tangan irfan dari tangannya.

"Lo nggak boleh pergi." kata irfan lagi dan kembali mencegat tangan fio ketika gadis itu akan pergi.

"Lepas!!" bentak fio kepada irfan dan itu sukses membuat irfan melepaskan tangannya.

"Gue cuma mau nenangin pikiran gue aja. Dan gue harap lo nggak ngasih tahu mereka semua.." kata fio lagi.

Fio berjalan menuju pintu meninggalkan irfan yang masih berdiri ditempatnya.

"Gue khawatir sama lo." kata irfan lagi dan membalikkan badannya.

Fio membalikkan badannya dan dan menatap irfan.
"Gue tahu lo khawatir sama gue. Tapi lo tenang aja gue Pasti balik kok." jawab fio.

"Tapi lo kemana? Gue ikut sama lo ya?" katairfan lagi.

"Gue pengen sendiri fan." jawab fio lalu berlalu meninggalkan irfan.

Irfan menatap pintu kamar dengan kosong. Apakah gadis itu benar-benar tidak peduli dengan perasaannya.

"Seharusnya lo nggak usah ikut campur sama urusan dia lagi fan. Dia udah balikan sama angga dan angga yang akan menjadi pelindung dia bukan lo." guman irfan pelan dan keluar dari kamar.

Irfan harus bersiap-siap karena liburan mereka semua dipercepat dan besok mereka akan kembali lagi kejakarta.

Liburan mereka memang diperpendek karena perintah dari aldrik. Pria paruh baya itu mengatakan bahwa dia sangat merindukan putri kecilnya.
Karena itulah mereka hanya jadi liburan selama empat hari dibali dan dua harinya dijakarta.

Awalnya mereka menolak untuk pulang tapi mereka juga tidak enak dengan aldrik. Pria itu sudah membiarkan mereka menginap dihotel dengan fasilitas yang lengkap secara percuma. Jadi mereka juga cukup tahu diri untuk menuruti perintah pria itu.

Mengenai hadiah untuk alena juga sudah mereka siapkan. Karena wanita paruh baya itu sudah meminta oleh-oleh dari mereka masing-masing dan itu wajib.

******************************

Segitu dulu ya bacotnya...

See you next part...

Salam kenal

Tiara yulita.

My Bad Girl (END)✓Where stories live. Discover now