"Lagian kita cuman keluar sebentar doang, ngapain harus ganti baju.?" tanya allan kepada daniel.

"Bener tuh kata bang allan. Jadi ikut nggak nih?" tanya fio kepada daniel yang enggan pergi menggunakan baju rumahan seperti ini.

"Jadi kok. Ya udah yuk." kata daniel mengikuti keinginan kakak-kakaknya ini.

"Yah, bun kita pamit dulu ya" kata allan berpamitan kepada ayah, dan bundanya sambil mencium punggung tangan mereka dan diikuti oleh fio dan daniel.

"Iya. Hati-hati ya." kata alena kepada anak-anaknya itu.

"Setengah jam ok." aldrik kembali mengingatkan bahwa mereka hanya boleh pergi setengah jam saja.

"Ok ayah." jawab mereka serempak dan langsung berjalan kearah pintu.

"Mereka sudah besar ya len. Perasaan baru kemarin aku menggendong mereka." kata aldrik kepada alena.

"Iya kamu benar. Mereka sekarang sudah remaja." jawab alena.

Mereka merasa anak-anaknya tumbuh begitu cepat. Serasa baru kemarin mereka menggendong anak-anak mereka. Tapi anak-anaknya itu sekarang sudah menginjak remaja. Terlalu cepat mereka tumbuh menjadi orang yang akan tumbuh menjadi orang-orang sukses.

******************************

"Kita mau kemana.?" tanya allan kepada fio ketika mereka telah memasuki mobil allan.

Fio menolehkan kepalanya kearah allan yang sudah mulai menjalankan mobilnya keluar dari perkarangan rumahnya.
"Kita kebengkel langganan keluarga kita bang. Aku mau bayar uang perbaikan mobil yang aku tabrak kemarin sama mobil aku." jawab fio dan allan hanya mengangguk pelan.

"Lo nabrak mobil orang kak.?" tanya daniel penaran.

"Mmm." fio hanya membalas dengan gumaman pelan saja. Sebenarnya fio sangat malas untuk keluar rumah, tapi ia sudah berjanji akan mengantarkan uangnya hari ini.

"Jangan kasih tahu ayah atau bunda." perintah allan ketika daniel ingin berbicara lagi.

"Iya-iya." jawab daniel.

"Bang... Thanks ya." kata fio kembali menatap allan.

"Buat apa?" tanya allan mengerutkan dahinya.

Sedangkan daniel hanya diam saja dijok belakang. Ia tidak mengerti pembicaraan kedua orang yang berada didepannya ini..

"Buat semalam." jawab fio.

Allan mengerti dengan arah pembicaraan fio dan tersenyum lembut kepadanya. "Kapan pun" jawab allan mengajak rambut fio sambil tetap fokus menyetir.

******************************

"Aiden lo anterin gue kebengkel mobil gue diperbaikin." kata irfan meminta ah bukan meminta tapi memerintah aiden mengantarnya.

"Sekarang juga?" tanya aiden kepada irfan.

"Tahun depan. Ya sekarang lah." jawab irfan berjalan kearah parkiran gedung apartemen kenzo.

"Pake apaan fan.?" tanya aiden kepada irfan. Pasalnya ia sedang tidak membawa mobil.

"Pake mobil deven." kata irfan sambil melirik deven sebentar dan masuk begitu saja kedalam mobil deven.

"Yang punya mobil siapa? Yang ngatur siapa?" kata deven menyindir irfan yang sudah duduk manis di jok belakang.

"Bocot lo dev." kata irfan menyenderkan punggungnya dan memejamkan matanya.

"Udah lah. Yuk berangkat" kata aiden menengahi kedua sahabatnya itu.

Deven menarik nafas kesal. Bisa-bisanya ia memiliki sahabat seperti ini.
Dengan ogah-ogahan deven menyetir mobilnya menuju bengkel yang sudah dikatakan aiden tadi.

My Bad Girl (END)✓Where stories live. Discover now