"Gue kangen lo berdua... Kapan lo mau pulang.?... Gue nggak punya teman disini, ya kerena gue nggak percaya yang namanya teman." gumam fio pelan.

"Haha... Karena mereka gue nggak percaya lagi yang namanya teman." kata fio dengan tawa hambarnya, matanya sudah mulai berkaca-kaca.

"Gue benci mereka...hiks...gu-gue benci mereka berdua...hiks....gue kangen kalian...hiks..." tangisan fio pecah karena mengingat masalalunya.
Luka itu kembali terbuka dan rasanya begitu sakit.

Daniel yang tadinya ingin meminta maaf kepada kakaknya itu ia urungkan kerena mendengar suara isakan dan tangisan fio.
"Lo ngapain di sini.?" tanya allan sambil menepuk pundak daniel dari belakang, daniel yang kaget pun langsung menoleh kebelakang dan menemukan allan dan kenzo dibelakangnya.
"Itu..." jawab daniel menujuk kearah fio yang sedang menangis diatas tempat tidurnya.

"Itu kenapa fio nangis?" tanya allan dan ingin masuk kedalam kamar fio tapi tangannya ditahan oleh kenzo.

"Biarin dia sendiri...dia butuh waktu..." jawab kenzo dan membawa adik-adiknya itu pergi dari kamar fio.

Mereka bertiga berjalan dan masuk kedalam kamar Allan.

"Fio kenapa.?" tanya allan dingin kepada daniel. Begini lah allan jika ada yang membuat adik kesayangannya itu manangis.

"Dia ingat masa lalunya lagi bang." jawab daniel. Kenzo dan allan yang mendengar jawaban dari daniel tadi hanya bisa menghembuskan nafas kasar.
Karena kedua orang yang ada dimasalalu adiknya menjadi seperti ini.

"Gimana caranya ya bang biar kak fio bisa lupain mereka.?" tanya daniel yang tidak tega melihat fio yang terus memendam rasa sakitnya sendiri.

Sadangkan allan dan kenzo hanya bisa menggeleng pelan, mereka juga tidak tahu bagaimana caranya agar fio bisa melupakan mereka berdua, karna kejadian itu sudah 2 tahun yang lalu tapi adiknya belum bisa melupakannya.

#(kembali kekamar fio)

Fio terus menangis dengan menyebunyikan wajahnya dibantalnya, karena ia tidak ingin keluarganya tahu ia manangis lagi karena masalalunya.

Fio terus menangis dan sampai ia tertidur dengan telungkup karena merasa lelah menangis dari tadi.

Allan yamg sudah berada didepan pintu kamar fio ragu akan masuk atau tidak, dan akhirnya ia memutuskan untuk masuk kedalam kamar fio dan melihat fio yang berada diatas tempat tidurnya, sepertinya dia tidur pikir allan.

Allan bejalan kearah tempat tidur fio, dan sepertinya fio memang sudah tidur. Allan langsung memperbaiki tidur fio agar nanti badan fio tidak pegal-pegal ketika sudah bangun nanti. Allan dapat melihat bekas air mata yang masih berada dipipi fio.

"Mau sampai kapan kamu kayak gini.?" tanya allan kepada fio, walau ia tau bahwa fio tidak dapat mendengarnya karena ia sedang tertidur.

"Kamu selalu tertawa tapi abang tau kamu sedang menutupi luka dihati kamu." lanjut allan dengan mengelus pipi fio yang terdapat jejak air matanya.
"Jadi lah fio yang dulu, fio adik abang yang manja sama ayah, bunda, bang allan, dan juga daniel dan bahkan keluarga besar kita." kata allan kepada fio, mata allan tiba-tiba saja terasa panas karena mengingat sikap adiknya yang dulu.
"Kak rindu kamu yang dulu fio." ucap allan dengan air mata yang sudah tidak bisa dibendung lagi. Beginilah sikap allan, jika fio menangis atau tersakiti maka ia akan merasakan luka yang sama seperti yang fio rasakan..

Allan yang sudah tidak bisa lagi menahan air matanya langsung saja bangkit dan keluar dari kamar fio, lalu pergi kekamarnya. Kenzo dan daniel sudah pergi dari setengah jam tadi, kenzo yang disuruh oleh ayahnya kekantor dan daniel yang harus mengantarkan bundanya kerumah temannya.

*****************************

Di sebuah rumah mewah terdapat seorang pemuda dan seorang pria paruhbaya, pemuda itu sedang menatap foto seorang gadis dan pria paruhbaya itu hanya menunduk. Tatapan pemuda itu tidak dapat diartikan, ada rasa rindu, benci, cinta dan juga marah.

"Apa kabar yang kau dapatkan darinya?." tanya pemuda itu kepada pria paruhbaya yang bernama max itu.

"Kabar yang baru adalah gadis itu dikeluarkan dari sekolah dan sekarang sekolah disekolah milik keluarganya tuan." jawab max menjawab peranyaan dari anak majikannya itu.

Sedangkan pemuda itu hanya tersenyum tipis." banyak berubah."

"Maaf tuan...ada satu berita lagi yaitu gadis itu mematahakan tangan siswi lain dihari pertama dirinya disekolah." lanjut max lagi.

"Benarkah.?" tanya pemuda itu dengan sedikit antusias.

"Iya tuan...dari berita yang saya dapatkan, siswi itu sudah menggangu gadis itu dan teman-teman adik dan kakaknya yang sedang makan dikantin, dan siswi itu menarik rambut dari teman sebangku gadis itu tuan." jelas max lagi, lalu pemuda itu berjalan kearah tangga dan masih menggenggam foto seorang gadis, dengan meninggalkan max diruang tamunya.

Pria itu berjalan menuju kamarnya, sesampainya ia didalam kamarnya ia langsung berjalan menuju kearah lemarinya dan mengambil sebuah kotak dan membawanya kebalkon kamarnya.

Pemuda itu duduk disofa yang ada dibalkon kamarnya dengan memanggku kotak yang berukuran sedang yang ia ambil tadi.

"Lo emang banyak berubah, semenjak kejadian itu." kata pemuda itu dengan mengeluarkan sebuah foto gadis SMP dari kotak itu.

"Lo cantik, tapi sayang. Lo kurang peka sama lingkungan lo." lanjut pria itu lagi.

"Gue pastiin lo akan mengemis dihadapan gue nantinya." kata pemuda itu lagi.
"Lo tunggu aja fio." kata pemuda itu lagi dan berdiri menuju pembatas balkon kamarnya.

"Gue pastiin lo akan mengemis dihadapan gue nantinya, gue terlalu cinta sama lo walau lo selalu mandang gue dengan sebelah mata.... Gue pastiin lo akan jadi milik gue selamanya dan apapun itu caranya, gue akan lakuin asal lo jadi milik gue." tekat pria itu dengan menatap lurus kedepan.

******************************

Segitu dulu ya bacotnya....

Duh...
Siapa nih cowok yang akan jadiin fio miliknya....

Penasaran ya....
Makanya terus baca ya...

Dan jangan lupa buat vote dan coment cerita aku....

See you next part....👍

Salam manis

Tiara yulita.💞

My Bad Girl (END)✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora