Jilid 55

2.6K 40 0
                                    

Maka diam-diam ia pikir, "Apa aku harus bergebrak untuk menentukan unggul dan asor dengan dia atau menyelesaikan urusan A Ci lebih dulu? Kabarnya ilmu silat orang Buyung dari Koh-soh ini sukar dijajaki, orang bu-lim tentu tidak sengaja omong kosong, jangan-jangan Sing-siok Losian yang baru menginjak kaki ke Tionggoan ini akan terjungkal ditangan bocah ini, jika begitu, wah, sialan benar!"

Dasar Ting Jun-jiu memang cerdik dan suka pikir panjang, kalau dalam hal ilmu silat tidak yakin benar akan menang, segera timbul pikirannya untuk menyerang secara menggelap. Begitulah ia lantas berkata kepada A Ci, "Nah, katakan saja sendiri, kau ingin kupunahkan ilmu silatmu, memotong urat nadimu, atau kutabas sebelah tangan atau kakimu saja? Bukankah kamu lebih suka mati daripada mengaku dimana beradanya benda itu?"

A Ci ketakutan setengah mati, dengan suara gemetar ia menjawab, "Harap kemurahan hati Suhu, jangan... jangan anggap sungguh-sungguh ucapan seorang anak....anak kecil seperti Tecu."

"Ting-siansing," tiba-tiba Buyung Hok menyela dengan tertawa, "Usiamu sudah tua, mengapa masih suka bertengkar dengan anak kecil? Mari, marilah kita keringkan tiga cawan bersama, mari kita bicara tentang ilmu silat dan sastra! Dihadapan orang luar mengadakan pembersihan rumah tangga, bukankah agak terlalu?"

Belum lagi Ting Jun-jiu menjawab, tiba-tiba seorang murid Sing-siok-pai membentak dengan gusar, "Kamu manusia apa? Suhu kami adalah yang dipertuan agung didunia persilatan, mana dapat bicara tentang ilmu silat dan sastra apa segala dengan bocah ingusan macam kau? Dan berdasarkan apa kamu mengajak bicara dengan Suhuku?"

Lalu seorang lagi ikut membentak, "Bila kamu menjura dan minta dengan hormat kepada Sing-siok Losian agar suka memberi petunjuk, boleh jadi beliau akan memberi petunjuk sejurus dua kepadamu. Tapi sekarang kamu bicara tentang ilmu silat apa segala dengan beliau, haha, bukankah sangat menggelikan? Hahaha!"

Ia terbahak beberapa kali dan air mukanya tampak sangat aneh, selang sejenak, kembali ia terbahak dengan suara agak serak, habis itu lalu mulutnya ternganga tanpa suara sedikitpun, tapi wajah masih menampilkan senyuman aneh dan lucu.

Para murid Sing-siok-pai lantas tahu kawan mereka itu terkena racun "Siau-yau-sam-sian-san", karuan mereka bingung dan takut. Serentak mereka menunduk dan tidak berani bersuara lagi, bahkan memandang sang guru juga tidak berani. Dalam hati mereka cuma berpikir. "Entah ucapan apa yang membikin marah Suhu hingga Suhu membunuhnya dengan cara selihai itu?"

Sebaliknya Ting Jun-jiu merasa gusar dan was-was pula. Kiranya tadi waktu ia bicara dengan A Ci, pelahan ia mengebaskan lengan bajunya dengan lwekang yang tinggi hingga bubuk racun "Siau-yau-sam-sian-san" ditebarkan kearah Buyung Hok.

Bubuk racun itu tak berwarna dan tak berbau, halusnya luar biasa, ditengah warung makan itu juga remangremang penerangannya, Lokoai yakin betapi tinggi kepandaian Buyung Hok juga pasti takkan tahu akan serangan itu. Siapa duga entah dengan cara bagaimana tahu-tahu bubuk racun itu diputar balikkan kepada muridnya itu.

Kematian seorang murid tidak menjadi soal bagi Ting-lokoai, tapi diluar tahunya dan entah cara bagaimana Buyung Hok dapat menghindarkan serangan bubuk racun, bahkan dibelokkan ketubuh orang lain, kepandaian demikian benar-benar sukar dimengerti.

Dengan pengalaman Ting Jun-jiu yang luas juga seketika tidak paham ilmu apakah yang dipakai Buyung Hok, hanya teringat olehnya istilah terkenal "Ih-pi-ci-to, hoan-si-pi-sin" dari keluarga Buyung di Koh-soh itu. Terang cara yang digunakan adalah dengan cara lawan untuk menyerang kembali lawan.

Tapi bubuk racun itu sangat halus, masakah tanpa tersentuh lantas dapat dihamburkan kembali? Apalagi kalau memang betul sesuai istilah itu seharusnya serangan kembali itu mesti diarahkan padanya, mengapa muridnya yang menjadi korban? Hm tentu bocah ini merasa jeri juga kepadaku, maka tidak berani sembarangan "pegangpegang kumis harimau".

Pendekar Negeri Tayli (天龍八部~Thian Liong Pat Poh) - Jin YongWo Geschichten leben. Entdecke jetzt