Jilid 38

2.8K 39 0
                                    

Dalam pada itu Be-hujin sedang melanjutkan ceritanya, "Ayah berkata kepadaku, 'Nak, biarlah besok ayah piara babi lagi, pasti akan kubelikan cita kembang untukmu.' "Tapi aku masih terus menangis, namun apa gunanya? Tiada sebulan kemudian tibalah tahun baru. Enci keluarga Thio tetangga sebelah itu memakai baju baju berkembang merah jambon latar kuning, pakai celana hijau pupus bersulam, sungguh indah sekali. Dan sungguh pula aku sangat iri, sampai kue ranjang yang dibuatkan itu juga tak kumakan lagi. Ai, coba kalau waktu itu kutahu, tentu akan kuhadiahkan sepuluh, bahkan seratus potong cita kembang padamu," ujar Cingsun dengan tertawa.

"Huh, siapa pingin?" sahut Be-hujin. "Dan pada malaman tahun baru itu aku menjadi tak bisa tidur memikirkan baju kembang itu. Sampai tengah malam, diam-diam aku bangun dan menggeremet ke rumah Thio-pepek, Pada umumnya orang tua suka menunggu saat pergantian tahun maka belum tidur, cahaya lilin masih terang benderang, kulihat Cici keluarga Thio itu sudah tidur di balai-balai, baju barunya itu menyelimuti di atas tubuhnya. Aku terkesima memandangi baju kembang yang mempesona itu, sampai akhirnya diam-diam aku masuk ke kamar Cici Thio dan kuambil baju kembang itu."

"Hah, jadi kau mencuri baju baru?" Toan Cing-sun dengan tertawa. "Ai, kukira Kheng cilik kita ini cuma pintar mencuri lelaki, kiranya juga pandai mencuri baju."

Be-hujin melirik genit dan tenenyum, katanya, "Aku justru tidak mencuri baju baru orang tapi aku lantas mengambil gunting, kupotong baju baru itu hingga hancur, lalu kuambil celana barunya dan kugusting pula menjadi lajur-lajur itu. Selesai kuhancurkan baju dan celana baru itu, baru hatiku senang tak terkatakan. Ya, jauh lebih menyenangkan daripada aku memakai baju baru.'

Air muka Toan Cing-sun yang tersenyum simpul sejak tadi itu kini mendadak lenyap dan mendengar sampai di sini, dengan kurang senang berkata, "Sudahlah, Siau Kheng, jangan cerita kejadian lama lagi. marilah kita tidur saja."

"Tidak, aku belum mau tidur," Sahut Be-hujin, "Toan-long, apakah kau untuk apa aku menceritakan kisah itu padamu? Ketahuilah bahwa aku ingin kautahu watakku sejak kecil itu. bila ada suatu yang kurindukan siang dan malam dan tak terkabul, dan orang lain justru beruntung bisa memperolehnya, maka apa pun juga, aku akan berusaha untuk menghancurkan barang itu."

"Sudahlah, jangan omong lagi, aku tidak suka mendengar cerita yang mengesalkan itu," kata Cing-sun.

Be-hujin tersenyum, ia berbangkit pelahan ia lepaskan sanggulnya hingga rambutnya yang panjang itu menjulai sampai di pinggang. Ia ambil sebuah sisir kayu dan pelahan menyisir rambutnya yang panjang itu. Tiba-tiba ia melirik dengan tersenyum genit, katanya, "Toan-long, marilah pondong aku!"

Suaranya yang merdu merayu itu membikin setiap lelaki mana pun pasti akan luluh.. Keruan Cin Ang-bian dan Wi Sing-tiok yang menggeletak di luar jendela itu meski tak bisa berkutik, tapi demi mendengar rayuan Behujin itu, seketika api cemburu mereka membakar dan dada mereka serasa akan meledak saking gusarnya.

Dalam pada itu terdengar Toan Cing-sun mengakak tawa sekali, ia beringsut bangun dengan maksud akan merangkul sang kekasih.

Tapi rupanya terlalu banyak minum arak, ternyata untuk berdiri saja ia tidak kuat lagi. Katanya dengan tertawa, "Hahaha, aku hanya minum empat-lima cawan kecil saja lantas mabuk sedemikian rupa, Siau Kheng, wajahmu yang cantik molek ini sekali lihat lantas memabukkan orang, sungguh dapat menandingi tiga kati arak yang paling keras, hehe!"

Diam-diam Siau Hong terkesiap, pikirnya dengan heran, "Aneh, cuma minum empat lima cawan saja mengapa bisa mabuk? Padahal lwekang Toan Cing-sun sangat tinggi, biarpun tidak biasa minum arak juga tidak mungkin mabuk seperti ini. Ah, tentu ada sesuatu yang tidak beres di dalam hal ini."

Dalam pada itu terdengar Be-hujin sedang tertawa ngikik. lalu katanya, "Toan-long, turunlah kemari, sedikit pun aku tak bertenaga, le ... lekas pondong aku."

Pendekar Negeri Tayli (天龍八部~Thian Liong Pat Poh) - Jin YongKde žijí příběhy. Začni objevovat