66 - Hasil Tes DNA

24.5K 1.9K 381
                                    

Rene secara khusus, meminta seorang Dokter untuk melakukan tes DNA antara dirinya dengan Ezekiel. Rene juga melarang Lucas untuk melihatnya sebelum dia melihat sendiri, kalau hasilnya positif jika mereka adalah Ibu dan anak kandung, maka Rene harus menyiapkan begitu banyak alasan. Mengapa hal mustahil seperti ini bisa terjadi?

Karena bagi Rene, jangankan hasil tes DNA yang bisa menunjukkan jika mereka adalah Ibu dan anak kandung. Hidupnya saja bisa menjadi hal yang mustahil untuk terjadi tapi tetap terjadi. Berpindah dimensi? Menjadi begitu banyak peran dalam kurun beberapa waktu? Menjadi seorang penulis adalah identitas aslinya, lalu menjadi istri Lucas, seorang Ibu untuk Ezekiel, dan sekarang?

"Bagaimana hasilnya, Dok?"

"Tidak ada kecocokan,"

Rene merasa tubuhnya melemas, dia sudah sangat berharap, jika Ezekiel di dimensi pertama juga anak kandungnya yang dia lahirkan sendiri dengan penuh perjuangan tapi ternyata, hasilnya negatif. Ezekiel di dimensi pertama ini, bukanlah anak kandungnya tapi anak kandung Lucas dengan mendiang istrinya.

Tapi yang menjadi pertanyaan, kenapa wajahnya bisa serupa dengan mendiang istri Lucas?

Itu artinya, ada hal yang perlu Rene selidiki kembali tentang latar belakang dirinya. Bukankah, orang tuanya sudah meninggal sejak lama? Bahkan keluarga dari kedua orang tuanya, hanya mendatanginya jika mereka membutuhkan uang. Pasti ada konspirasi di balik semua yang terjadi pada takdir kehidupannya dan Rene yakin, dirinya mampu mengungkap segala misteri dalam hidupnya.

"Baik, Dok. Terima kasih banyak, Anda boleh memberikan hasil tes ini kepada Lucas jika dia memintanya." Rene berpamitan pergi, dia mengendarai mobilnya menuju suatu tempat yang menjadi titik terakhir sebelum dia berpindah dimensi.

Di sana, Rene menatap sekeliling, dia hanya ingat tengah melajukan mobil di jalan ini tapi tiba-tiba menepi di sebuah halaman yang luas. Dirinya tidak akan menemukan halaman luas itu di dimensi pertama, karena hanya ada di dimensi kedua. Tapi Rene salah, apa yang ada di dimensi kedua, pasti ada di dimensi pertama itulah yang di sebut, dunia paralel.

Di tempat lain, pada suasana langit yang cerah dan ceria. Seorang pria menaruh anak panah di busur, dia memegang senar busur, menarik busur panah, mengarahkan ke target di depan sana, dan melepaskan tembakan hingga benar-benar mengenai target yang di tuju. Dia mengambil kembali anak panah dan melakukan hal yang sama berulang kali sampai seseorang datang menghampiri dirinya.

"Tuan muda, seseorang menemukan jalan menuju ke sini."

Dia menaruh busur panah di atas meja, berbalik badan dan menatap seorang pria yang menjadi orang kepercayaannya. "Dia datang, pasti setelah menemukan semua kejanggalan dan keanehan. Biarkan, aku yang akan pergi."

"Kemari, Tuan muda."

***

Rene tidak tahu apa yang terjadi dan apa yang membuatnya sampai bisa tiba di halaman yang luas ini, halaman yang menjadi tempat pijak pertama dirinya di dimensi kedua. Secara naluriah, dia turun dari mobilnya dan menatap waspada ke sekeliling. Bisa saja, dia kembali tidak sengaja berpindah dimensi tapi halaman ini ada yang berbeda.

Dia berjalan mendekati sebuah area, di sana, terdapat meja, busur panah, anak panah, dan papan target yang jauh di sana. Dia juga melihat jejak bekas langkah sepatu di atas rerumputan, "Ada seseorang yang datang ke sini sebelum aku datang. Berarti, ini bukan dimensi kedua dan halaman ini, sama dengan yang pernah aku datangi namun dalam dimensi yang berbeda."

Rene memberanikan diri untuk memegang busur panah, dia melakukan hal serupa seperti yang pria itu lakukan, ketika akan melepaskan tembakan ke papan target, sebuah langkah kaki yang mendekat, membuat Rene menolehkan kepala. "Luke?"

Dia tersenyum, menunduk sekilas ke arah Rene. "Kau menyukainya?"

"Panah ini milikmu?" Melihat pria bernama Luke mengangguk, buru-buru Rene menaruh kembali panah yang sempat dia pegang. Dia pun membungkuk, "Maaf. Maaf atas kelancanganku,"

"Tidak masalah, aku senang saat ada orang lain yang juga menyukai panah milikku. Sebentar, apa kau sedang hamil?" Dia menatap sekilas ke arah perut Rene yang langsung wanita itu sentuh, dia pun mengangguk membenarkan. "Usahamu tidak berakhir sia-sia, selamat."

"Selamat? Kau tahu sesuatu?"

"Tidak, hanya ingin mengucapkan selamat. Kalau begitu, panah ini bisa menjadi milikmu. Aku pergi,"

Rene menatap punggungnya yang semakin menjauh dengan kening berkerut, dia menunduk, melihat busur panah di atas meja. "Luke ada di sini, apa itu artinya, dia juga mati di dimensi kedua?" Rene membawa panah yang katanya boleh untuk dirinya ke dalam mobil, dia pergi meninggalkan halaman yang luas juga meninggalkan Luke yang melihatnya dari kejauhan.

"Yang terjadi dalam hidupmu adalah takdirmu, kau sudah terikat bagian sebelum kau di takdirkan untuk lahir. Terima kasih telah menerimaku sebagai bagian dari orang di sekelilingmu, aku akan membantumu dengan apa yang aku bisa untuk menggantikan peran .... Ed Lukes,"

***

"APA?! DI GREBEK?!"

Mama Louisa sangat terkejut saat baru tiba di Indonesia dan mendapat kabar dari informannya, bahwa Lucas juga Rene belum lama ini di ciduk oleh tetangga rumah Rene. Mereka menduga, Rene dan Lucas berbuat mesum di sana dan menginginkan mereka menikah karena sudah ketahuan.

Tapi Lucas memberikan buku nikah dirinya dan mendiang istrinya sebagai bukti menyangkal jika sebenarnya, mereka ini─ Lucas dan Rene, adalah pasangan suami istri. Mama Louisa memegang kepalanya yang mendadak pusing, "Astaga! Kepalaku bisa hancur lama-lama jika terus memikirkan masalah anak itu,"

Dia menatap Paman Travis yang ada di dekatnya, "Travis. Bisakah kau buat di grebek part dua?"

"Maksud Anda, Nyonya?"

"Mereka harus di grebek lagi di tempat lain, agar bisa menikah. Aku tahu bagaimana tabiat putraku, akan sulit memintanya menikah lagi setelah di tinggalkan mendiang istrinya. Aku tidak peduli, dia akan di grebek dengan siapa, asalkan, dia bisa menikah lagi, memberikan Ibu sambung untuk Ezekiel, dan menantu baru untukku."

"Akan saya usahakan, Nyonya."

"Bagus!"

Mama Louisa pun pergi, dia masuk ke ruang kerjanya saat asisten Ben meminta bertemu dengan dirinya secara tak terduga. "Ben, apa ada sesuatu yang kau temukan sampai ingin menemuiku?"

"Nyonya," asisten Ben terlebih dulu membungkuk sopan. "Ada hal penting yang harus saya katakan pada Anda,"

"Tentang?"

Asisten Ben mengeluarkan sebuah map, dia mendorongnya di atas meja ke hadapan Mama Louisa. "Apa ini Ben? Apa ini menyangkut anakku atau cucuku?"

"Anda bisa melihatnya sendiri, Nyonya. Silakan,"

Mama Louis pun mengambil map yang di bawa asisten Ben, dia melihatnya, sebelum membukanya secara perlahan dan di detik itu juga, wajahnya berubah pucat pasi.

"Ben? Apa aku tidak salah lihat?"

***

Cie, Abang asisten Luke juga ikut ke dimensi pertama.

Buttttt, kenapa dia harus menggantikan peran Duton? Apa jangan-jangan .... Jangan .... Jangan ....

HAYOLOH!!! MISTERI KEHIDUPAN RENE AKAN SEGERA TERUNGKAP!!!

Siapa Irene Jossi dengan status istri Lucas di dimensi pertama mau pun dimensi kedua dan tentang siapa Irene Jossi si penulis.

SPAM KOMENT YA!!

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now