29 - Wanita Kedua

43.7K 2.8K 799
                                    

"Belum?"

Rene menunduk, dia memperlihatkan sebuah test pack yang menunjukkan satu garis merah yang berarti, Rene belum mengandung. "Iya, belum. Maaf, Lucas." Lucas mengusap kepala istrinya, pria itu juga memberikan kecupan penuh sayang pada kening sang istri. "Tidak apa-apa, sayang. Itu artinya, Tuhan masih mau kita fokus sama Iel. Ya sudah, aku berangkat dulu ya."

"Iya, hati-hati, Lucas."

Lucas tersenyum dan pergi memasuki mobilnya, "Hari ini ada agenda apa, Ben?"

"Hanya meeting dengan pimpinan perusahan Kylie Grup, Tuan. Di jam makan siang,"

"Setelah itu? Tidak ada, saya sengaja mengosongkan waktu Anda hari ini agar Anda bisa pulang lebih cepat. Besok kan weekend,"

"Kau memang selalu pengertian, Ben.'

Sesampainya di perusahaan, Lucas mulai sibuk dengan semua berkas-berkas yang menumpuk. Memang hanya ada satu pertemuan di luar tapi berkas yang perlu tanda tangannya begitu banyak. Dia mendengus dalam hati, hingga pintu ruangannya terbuka. "Lucas, Bibi datang! Sudah lama sekali Bibi tidak mendatangi kantormu."

Lucas menutup laptopnya, dia tersenyum tipis ke arah wanita yang tidak lain adalah saudara kembar Ibunya. "Bibi ada apa ke sini?"

"Tidak ada, Bibi hanya tidak sengaja lewat dan mampir sebentar ke sini. Oh ya, bagaimana dengan program hamil yang Irene lakukan? Sudah berhasil?" Lucas langsung paham ke mana arah pembicaraan, pria itu memudarkan senyum. "Belum, mungkin kami memang harus memperbanyak waktu untuk pacaran lebih dulu dan fokus pada Ezekiel."

"Kamu yakin, Lucas? Apa kamu tidak berpikir? Mungkin saja, istrimu yang bermasalah di sini."

Dan kali ini, Lucas terdiam. "Jika memang iya, aku tidak masalah, Bi."

"Kamu yakin? Bibi lihat, teman-teman kamu sudah pada memiliki bayi lagi. Kamu juga pasti menginginkan seperti mereka kan?"

"Tidak, aku tidak pernah iri pada siapa pun."

"Lucas, tidak ada salahnya mencoba. Coba kamu cari wanita baik yang bisa mengandung anakmu, jika wanita itu hamil kurang dari dua bulan, maka istrimu yang bermasalah. Kau juga bisa merahasiakan semuanya dari Irene, jika kurang dari dua bulan dan wanita itu belum hamil, tidak akan menjadi masalah kan? Karena Irene juga tidak tahu, rumah tangga kamu tetap aman."

"Bagaimana jika berhasil?" Lucas jadi penasaran, apa lagi yang akan Bibinya sampaikan kali ini.

"Katakan saja sejujurnya pada Irene, jika kau sudah menemukan wanita yang bisa mengandung anakmu dan itu bukan Irene. Irene wanita baik, dia akan mengerti posisimu."

Lucas tidak lagi menjawab, dia hanya tersenyum sekilas pada Bibinya untuk menghormati.

***

"Lucas, sudah lama kita tidak saling menyapa."

Lucas duduk di tempatnya, pria itu mengangguk sekilas ke arah wanita yang menjadi kolega bisnisnya. "Bagaimana kabar dirimu? Sudah punya anak berapa, Luc?"

"Cukup untuk menghabiskan hartaku,"

Dia kikuk, Lucas memang tidak bisa di ajak ngobrol dengan santai. Pembawaan pria itu selalu kaku dan dingin setiap saat, "Lucas. Aku sudah dengar tentang masalah dalam rumah tanggamu,"

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now