36 - Fakta Terkuat

40.7K 2.7K 66
                                    

Abadi dalam dimensi kedua adalah kehidupan terpilih yang bisa di pilih penerima takdir itu, "Jika kau ingin anakmu hidupnya abadi maka kau harus siap menerima konsekuensi."

"Konsekuensi? Apa itu?"

"Kau tidak akan bisa bertahan lama dengan semua kesempurnaan yang kau miliki, satu persatu yang menjadi milikmu akan hilang. Kau akan kehilangan segalanya,"

"Lalu apa bedanya dengan sekarang? Jika sekarang mereka yang mati, maka jika aku memilih syarat itu, aku yang akan mati. Aku tidak bisa meninggalkan anakku seorang diri di sini, Duton. Terlalu banyak manusia manipulatif di sini."

"Tapi ini hidup, Irene. Kau bukan dewa yang bisa mengatur takdirmu sendiri dengan sesuka hatimu, tiap pilihan pasti akan selalu ada timbal baliknya."

Ini seperti belok kanan sen kanan dan belok kiri sen kiri, keduanya sama-sama benar memiliki pilihan yang bisa di pilih tapi juga sulit karena sama-sama memiliki konsekuensinya masing-masing. Rene mulai berpikir, "Apa aku bisa meminta sebuah permintaan?"

"Irene Jossi, ini bukan ajang tawar menawar takdir. Kau tidak bisa berbuat sesuka hatimu! Sudahlah, jalani saja yang ada. Kau harus selalu ingat, akan ada aku di sisimu. Jika sesuatu yang melenceng terjadi, aku akan ikut campur, entah kau akan tahu atau tanpa kau tahu."

Asap putih menghilang itu artinya, Duton menghilang pula. Rene kembali menyalakan kompor, dia mulai berpikir begitu rumit. "Setiap alur cerita novel pasti memiliki plot twist yang tidak di sangka-sangka, apa aku akan mengalaminya? Atau belum mengalaminya? Atau bisa saja, sama sekali tidak mengalaminya?"

Hidup Irene Jossi berubah fantasi ketika dia terlempar ke dimensi kedua, semua kehidupan dan statusnya berubah 180 derajat. Dia bukan lagi gadis lajang, tapi wanita beristri sekaligus Ibu dari seorang anak laki-laki. Memorinya di 11 tahun lalu juga belum kunjung kembali, apa mungkin, semua masih saling berhubungan?

Antara memori dirinya yang hilang, dimensi kedua, tidak kunjung memiliki anak kedua padahal medis mengatakan jika dirinya dan Lucas sama-sama sehat juga subur, pasti semua itu saling terikat satu sama lain. Rene yakin akan hal itu, jika begini, mari kita nikmati dulu peran dirinya di dimensi kedua sembari mencari tahu pelan-pelan, apa yang terjadi perihal memorinya yang pernah hilang.

Dimensi kedua, kehamilan kedua.

Rene mengerjap, dia menatap sekeliling lalu berlari masuk ke dalam kamar yang kedap suara.

Satu ....

Dua ....

Tiga ....

"DUTON!!!!!"

Wush.

"Irene! Kau membuat telingaku berdengung!"

Wanita itu menyengir, "Apa karena aku berpindah dimensi ke dimensi kedua dalam situasi rumit. Makanya aku tidak bisa hamil lagi? Karena jika aku hamil lagi, akan ada nyawa lain yang ikut terikat? Benar tidak?"

"Salah!"

Senyum yang sempat secerah matahari, kini terbenam. Rene mengerucutkan bibirnya, "Kok salah? Aku pikir, karena ini dimensi kedua yang semua tokohnya berasal dari dimensi pertama. Jika aku hamil di dimensi kedua, itu tidak akan bisa terjadi. Sebab bayi yang aku kandung akan lahir di dimensi kedua, itu artinya, bayiku tidak akan mendapatkan kehidupan di dimensi pertama yang lebih rinci dari dimensi kedua."

"Yang ini benar!"

Dan Rene mengerjap, "Benar?"

Semua tokoh di dimensi kedua adalah tokoh dari dimensi pertama, jika Rene ingin memiliki anak kedua, dia harus hidup di dimensi pertama. Tidak ada kehidupan yang lahir di dimensi kedua yang berasal dari rahim Rene sebab dirinya mengingat tentang semua peristiwa yang dia alami. Jika pun Rene akan berakhir hamil, anaknya yang lahir di dimensi kedua, tidak akan mampu bertahan lama sebab hidupnya yang sebenarnya di dimensi pertama, tidak ada.

Ibarat kata, kamu beli permen di toko kelontong padahal hanya ada di Indomaret. Kamu berusaha cari ke semua toko kelontong tapi tidak mendapatkan, jika mau mendapatkan, kamu harus ke Indomaret. Begitu juga dengan apa yang Rene alami, jika dia ingin hamil, dia hanya bisa hamil dan melahirkan di dimensi pertama. Dimensi kedua katakan saja sebagai penampung mereka yang sudah berwujud sempurna dan cukup untuk pindah dimensi.

Jadi .... Semua yang ada di dimensi kedua sebelumnya berasal dari dimensi pertama.

Jika Rene hamil dan melahirkan di dimensi kedua, anaknya tidak akan memiliki kehidupan di dimensi inti yaitu dimensi pertama.

Jika sewaktu-waktu ada terjadinya kematian, anak kedua Rene yang lahir di dimensi kedua tidak akan mendapat kehidupan baru di dimensi pertama.

Nah, begini. Jika Ezekiel meninggal tertabrak mobil di dimensi kedua, dia akan terlempar ke dimensi pertama. Dia akan menjalani hari-hari seperti sebelumnya di dimensi pertama tanpa tahu jika ada kehidupan di dimensi kedua. Anak kedua Rene juga harus seperti itu, tapi karena Rene ada di dimensi kedua, dia pun tidak kunjung hamil meski berjuang puluhan tahun sekali pun.

"Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal, Duton?"

"Karena aku ingin melihat kegigihanmu dalam mewujudkan keinginanmu, ternyata kau cukup tangguh."

"Kau salah jika berpikir aku akan mudah menyerah, kalau sudah begini, aku harus apa?"

"Tidak ada yang bisa kau lakukan, sudahlah, satu anak juga cukup. Jangan membuatku repot dengan semua permintaanmu!"

Rene menghela napasnya berat, dia mengangguk dan pergi keluar kamar untuk kembali ke dapur. Dia memulai masaknya kembali, sarapan, lalu bersama Lucas mengantar Ezekiel dan ikut Lucas ke perusahaan. Selama perjalanan menuju kantor, Rene menatap ke arah Lucas yang duduk di sampingnya. Pria tampan ini di dimensi pertama menjadi milik wanita lain tapi sekarang, menjadi milik dirinya.

"Lucas, aku akan kembali memimpin perusahaan Jossi. Papa sudah terlalu tua untuk turun langsung ke perusahaan,"

Lucas meraih jemari Rene, mengecup punggung tangannya. "Lakukan yang membuatmu nyaman, jika kamu mengalami kesulitan, jangan sungkan mengatakannya padaku. Aku siap membantumu,"

Rene tersenyum sembari mengangguk, dia mulai merangkai kata untuk membicarakan tentang anak kedua. "Lucas, aku sepertinya akan sibuk dengan urusan kantor setelah ini. Apa tidak masalah jika kita menunda program hamil?" Berjuang pun, semua akan berakhir sia-sia, Lucas. Kita hanya bisa memiliki Ezekiel sebagai anak satu-satunya kita, tidak akan ada anak kedua atau ketiga.

"Aku mengerti, sayang. Jangan melakukan hal yang membuatmu merasa terbebani, perihal anak kedua, jangan kamu pikirkan lagi. Ezekiel sudah sangat cukup untuk menjadi anak kita, jika tentang kekayaan, aku lebih dari mampu untuk mengurus Elguerro Enterprise. Untuk Jossi Company, biarkan kelak Ezekiel yang mengurusnya. Kamu harus fokus menikmati masa tua dengan bersantai,"

Lucas adalah suami yang sangat pengertian, makanya Rene kaget saat Lucas tiba-tiba memiliki wanita lain yang jauh di bawah standarnya terhadap wanita. "Lucas, jika kelak kau juga tidak mampu lagi mengurus perusahaan, apa yang akan kau lakukan?"

"Yayasan sosial, panti asuhan, panti jompo, rumah sakit, banyak tempat yang bisa menampung uang-uang dari perusahaanku. Mereka akan ikut menikmatinya,"

"Kau memang suami yang dermawan,"

Lucas terkekeh pelan mendengarnya, "Semua karena dirimu juga, sayang."

***

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now