30 - Kebanggaan Berselingkuh

43.4K 3.1K 372
                                    

Pada acara keluarga La Elguerro, Lucas tidak ada di kediaman. Rene bingung, kemana perginya pria itu? Harusnya, dia ada di sini karena akan menemani Rene dan Ezekiel pergi. Tapi dari semalam, Lucas tidak pulang, bahkan nomornya juga tidak bisa di hubungi.

"Sayang, kita pergi sekarang ya."

"Okei, Mam."

Rene pada akhirnya pergi berdua dengan Ezekiel menuju kediaman utama, dia di sambut hangat oleh Bramasta tapi perang dingin antara Bramasta dan Ezekiel. "Kau kapan mati sih? Masih saja hidup sampai detik ini, padahal sudah tidak bisa berjalan. Kau ini sudah sangat lemah karena membutuhkan kursi roda untuk berjalan."

"Cicit sialan! Aku kutuk kau jadi kaya raya!"

"Amin,"

Bramasta menarik tangan Rene, "Cucu menantu. Kau harus mendorong kursi rodaku!"

"Dengan senang hati, Kek."

Mereka masuk ke dalam, duduk di meja makan karena semua keluarga sudah menunggu kedatangan mereka. Mata Rene berpencar, dia mencari, di manakah suaminya. "Cucu nakalku yang satu itu belum datang, tidak usah mencari dia, ayo kalian duduk!"

Melihat kedatangan Rene, Bibi dari Lucas tersenyum penuh arti. "Bagaimana Irene? Apa kau sudah hamil anak keduamu? Masa ingin punya satu anak saja?"

Alis Ezekiel terangkat, apa setiap ada acara keluarga, Ibunya akan terus di singgung seperti ini? Dia terkekeh dengan wajah dingin, "Memangnya kenapa jika hanya ada satu anak? Aku sendiri saja sudah berhasil mengalahkan anak-anak kalian di segala bidang, yakin menanti Mamaku melahirkan anak kedua? Tidak takut jika dunia akan kami miliki? Jangan lupa, kami bisa egois terhadap makhluk seperti kalian!"

"Ezekiel! Kamu masih kecil, jaga ucapanmu!"

"Menjaga? Aku lupa apa makna menjaga, dan jangan pernah meninggikan suara kalian di hadapanku." Ezekiel mengambil pisau untuk steak, dia menodongkan ke arah wanita setengah baya yang terus menyinggung Ibunya. "Aku bukan seseorang yang pemaaf, jika kalian menyinggung Ibuku. Angkat kaki dari sini! Akan aku tarik semua fasilitas yang kalian nikmati selama ini!"

Mereka semua langsung bungkam, pemilik kekayaan yang sebenarnya adalah Bramasta La Elguerro. Dia adalah kepala keluarga utama di La Elguerro dan alih kekayaannya akan di miliki sepenuhnya oleh Ezekiel setelah Bramasta meninggal kelak. Jadi tidak perlu kaget, jika Ezekiel di didik dengan keras oleh Bramasta, agar tidak menjadi pria yang mudah di perdaya, terutama di perdaya oleh wanita.

"Ezekiel, jaga ucapanmu."

"Tutup mulutmu sebelum aku putuskan lehermu dan wanitamu!"

Semua pasang mata menatap ke arah Lucas yang baru datang dengan merangkul seorang wanita, Rene? Wanita itu menaikkan satu alisnya tapi tetap duduk dengan anggun di kursinya. "Lucas, siapa dia?" Bramasta mewakili pertanyaan semua orang yang kebingungan, karena jujur, Bramasta juga bingung. Entah sudah berapa lama, dia tidak peduli pada kehidupan Lucas.

Lucas tidak langsung menjawab, dia membawa wanitanya agar mendekat ke arah Rene. "Irene, bisa pindah ke kursi lain? Wanitaku akan duduk di sini, ini tempat untuknya, di sampingku."

Satu alis Rene terangkat, "Wanitamu?" Rene tersenyum, "Apa sekarang, seleramu sudah menurun? Dari seorang Dewi sepertiku menjadi penghibur sepertinya?"

"Irene! Ucapanmu tolong di jaga,"

"Seperti apa kata putraku," Rene menaruh gelas ke atas meja. "Tutup mulutmu sebelum aku putuskan lehermu dan wanitamu!"

Suasana mendadak tidak enak, apalagi saat Ezekiel mengeluarkan aura dominannya. "Kau tidak pantas duduk di sana pria sialan!" Ezekiel yang memiliki temperamental buruk, mendorong Ayahnya sendiri agar menjauh. Dia mengambil alih tempat duduk Lucas, bahkan menatap semua yang sudah duduk di meja makan. "Selamat makan!"

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang