55 - Birmingham

23K 1.7K 370
                                    

Kesibukan mengurus kepindahan dirinya dan putranya ke Birmingham, membuat Lucas melupakan tentang kejadian satu malam di kapal pesiar yang penuh makna dan hal serupa juga di alami oleh Rene, dia sibuk menemani Viona mengurus Papanya yang sakit di rumah sakit dan keadaannya semakin lama semakin menurun.

Tidak ada hal lain yang Rene pikirkan selain mendampingi Viona yang tiada lelah menangis, Rene saat ini tengah duduk di kantin dengan laptop menyala di depan mata. Sibuk menemani, bukan berarti Rene akan lupa pada pekerjaannya. Dia mendongak, menatap seorang Dokter yang menempelkan minuman dingin ke pipinya.

"Gio,"

"Minum dulu, jangan terlalu memforsir diri."

Di dimensi kedua, Giorgio sudah meninggal karena penyakitnya tapi di dimensi pertama, tentu saja dia masih hidup dan sangat sehat dengan snelli putih kebanggaannya. "Terima kasih,"

"Hm,"

Giorgio duduk di hadapan Rene, menopang dagu sembari memperhatikan Rene yang begitu sibuk mengetik. "Kenapa kau tidak mencoba untuk menerbitkan buku sendiri saja? Kau bisa jadi penulis sekaligus penerbit,"

Rene menoleh lalu menggeleng, "Tidak semudah itu. Aku lebih senang begini, aku yang menulis dan ada pihak lain yang mempromosikan. Karena aku tipe penulis yang malas mempromosikan karya sendiri entah di sosial media atau apa pun itu,"

"Oke, baiklah. Semangat menulisnya, jika ada sesuatu, jangan sungkan hubungi aku. Aku masih ada kepentingan lain, duluan ya." Gio mengacak rambut Rene sebelum pergi meninggalkan Rene yang terus menatap punggungnya.

"Gio, aku senang melihatmu tetap sehat seperti ini."

Dia pun menunduk dan kembali berkutat dengan laptopnya.

Sementara itu di Birmingham, hari ini menjadi hari pertama Ezekiel memasuki sekolah barunya. Dia menatap Ayahnya yang sibuk menyetir mobil, "Papa."

"Hm, kenapa, Nak?"

"Di mana Mama untukku?"

Lucas terdiam, Mama untuk putranya? Dia pun mengambil ponselnya dan melihat tanggal yang tertera, astaga! Lucas melupakan tentang wanita yang tidur dengannya 2 Minggu lalu, saking dia sibuk mengurus putranya yang masuk rumah sakit, urusan bisnis, dan kepindahannya juga anaknya ke Birmingham.

Dia pun memijat pelipisnya yang mendadak berdenyut pusing, "Papa akan kembali mengusahakan yang terbaik. Kamu sekolah saja yang benar, oke anak Papa?"

"Oke, Papa!"

Lucas mengusap puncak kepala putranya dan melambaikan tangan saat Ezekiel melambaikan tangannya. Dia pun melajukan mobil menuju perusahaan, sembari menghubungi asisten Ben. "Ben, kau bilang. Wanita itu seorang penulis kan?"

"Benar, Tuan."

"Apa perusahaan kita ada yang mengatur tentang penerbitan buku?"

"Tidak ada, Tuan. Tapi saya memiliki kenalan, dia seorang penerbit di perusahaan yang besar."

"Hubungi dia, minta kerja sama dengan wanita itu dan atur tempat untuk meeting di Birmingham."

"Bagaimana jika sekalian di film kan saja, Tuan? Supaya Nona Jossi bisa datang langsung ke Birmingham untuk memantau proses syuting, itu akan memakan waktu yang lama untuk Nona Jossi berada di Birmingham dari pada hanya sekedar meeting."

"Ide bagus, Ben. Lakukan sekarang!"

"Baik, Tuan."

Tut.

Lucas tersenyum tipis, pria itu membayangkan kembali bagaimana pertemuan mereka selanjutnya.

***

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Donde viven las historias. Descúbrelo ahora