25 - Tidak Pernah Akur

52.9K 3.8K 217
                                    

Rene menyandarkan kepalanya di dada bidang Lucas, keduanya duduk di sofa balkon kamar pada saat bulan purnama tiba. Keindahan langit membuat Rene selalu terpukau setiap saat, dia mengusap punggung tangan Lucas yang ada di atas perutnya. Kepalanya mendongak, di sambut kecupan hangat di keningnya.

"Aku mencintaimu, sayang."

Rene tersenyum, "Aku juga mencintaimu."

Kehangatan yang keduanya rasakan tidak bertahan lama, sebab pintu yang di gedor dengan keras, membuat Lucas mengumpat. "Sayang, sepertinya aku harus memasukkan Ezekiel ke perutmu kembali."

Rene tertawa, dia melepas pelukan Lucas dan berjalan menuju pintu. Lucas yang di tinggalkan, berwajah masam bukan main. Punya anak bukannya membuat dia dan Rene semakin erat seperti lem dan perangko, dirinya dan sang istri malah semakin jauh karena ada jarak yang nyata, Ezekiel si bocah yang paling tidak suka melihat orang tuanya bermesraan.

"Ada apa, sayang?" Rene mengecup pipi putranya yang di balas kecupan di keningnya, "Aku ingin tidur dengan Mama!"

"Tidak bisa! Kau sudah punya kamar sendiri, sana pergi!" Lucas memotong ucapan istrinya yang sudah pasti akan mengizinkan.

"Papa tidak di ajak! Ayo Mama, bobo di kamar aku."

"Iya, ayo, sayang."

Lucas menatap tidak percaya pada Rene yang dengan mudah menuruti keinginan Ezekiel. Pria itu menginjak lantai dengan jengkel, dia menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang tapi ternyata, tidak tahan untuk tidak memeluk istrinya saat tidur. Dia pun pergi ke kamar putranya, melihat pemandangan manis yang menerbitkan senyumnya.

Di atas ranjang, Rene sedang membacakan Ezekiel sebuah cerita dongeng. Pemandangan yang jarang sekali Lucas lihat, dia pun mendekat, naik ke atas ranjang dan berbaring di belakang istrinya. Tidak lupa tangannya merayap dengan nakal, Rene mencoba mengabaikan suaminya, dia fokus membaca hingga Ezekiel tertidur sembari memeluk lengannya.

Karena tidak bisa berbalik badan dengan kondisi tangan di peluk Ezekiel, Rene pun hanya bisa menahan tangan Lucas yang terus mengelus perutnya. Tapi Lucas malah berbisik, "Aku ingin anak perempuan, sayang. Supaya kamu merasakan posisiku,"

Rasanya sangat lucu, melihat Lucas yang ingin balas dendam tapi tetap membutuhkan dirinya. Lucas selalu saja cemburu dengan anaknya sendiri dan dia ingin Rene merasakan posisinya yang cemburu pada anak sendiri dengan melahirkan anak perempuan, "Bagaimana jika laki-laki lagi? Sainganmu akan bertambah, Lucas."

"Iya juga ya,"

Rene menahan tawa, dia membiarkan Lucas sibuk dengan isi pikirannya sendiri. "Aku akan tanya pada Dokter, cara supaya punya anak perempuan, aku harus pakai gaya seperti apa." Duh, Rene ingin sekali memukul lengan Lucas tapi posisinya sulit berbalik badan. Dia pun hanya bisa mengancam dengan suara berbisik, takut mengganggu tidur Ezekiel.

"Jangan membuatku malu dengan menanyakan gaya bercinta!"

"Biar aku tahu, sayang. Biar punya ilmu baru juga,"

"Ilmu kepalamu?! Ish," Rene menepuk punggung tangan Lucas yang malah semakin menjadi mengelus pahanya dan bukan lagi perutnya. "Ada anak kita, Lucas. Tangannya bisa diam?"

"Makanya ayo ke kamar kita, biar bebas, sayang."

"Itu kesukaan kamu! Udah deh, kamu tidur sendiri dulu aja, sekarang waktunya aku sama Ezekiel."

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now