63 - Bantuan Dari Rene

Start from the beginning
                                    

"Sebentar saja, boleh? Aku akan hati-hati,"

Suaranya sangat serak, ini aneh, tidak biasanya Lucas seperti ini. "Kau kenapa?"

Lucas mengecup leher jenjang Rene bahkan meninggalkan jejak keunguan di sana, "Ada yang mencampurkan afrodisiak dalam minuman kita."

"Karena itu kau menghabiskan semuanya?"

Lucas mengangguk, "Aku tidak ingin kau meminumnya. Aku takut membahayakan bayi kita,"

"Tapi dengan melakukannya pun, akan berbahaya! Aku sedang hamil muda di usia rentan keguguran, Lucas."

"Kamu benar," Lucas menjauhkan tangannya dan kembali berbaring terlentang dengan mata terpejam.

Melihat bagaimana Lucas tersiksa sendirian, Rene jadi merasa kasihan. Dia tiba-tiba terduduk, "Mau aku bantu?"

"Bantu?"

Rene mengangguk.

***

Lucas merasa, bibirnya terus berkedut ingin tersenyum lebar tapi tidak ingin membuat wanitanya kembali merajuk. Tapi mengingat apa yang mereka lakukan tadi, Lucas benar-benar tak bisa menahan senyum. Dia pun tersenyum, dengan gemas mengecupi bahu terbuka wanitanya yang tadi, telah membantunya terlepas dari siksaan gairah akibat meminum minuman campuran afrodisiak.

"Setelah proses pemakaman mendiang Ayah dari sahabatmu, kita harus menikah, memang terdengar tak bagus tapi aku sudah tidak bisa menahan diri atau menunggu lebih lama lagi, kau mau menikah denganku kan?"

Rene membelakangi Lucas, wajahnya masih merah merona. Dia malu jika harus berhadapan dengan Lucas secara langsung, mendengar kata menikah, wajah Rene rasanya semakin panas. "Menikah?"

"Ya, sayang."

"S-sayang?"

Dulu terdengar biasa, tapi sekarang, kenapa terdengar mendebarkan? Apalagi saat Lucas membalikkan tubuhnya hingga berhadapan dengan wajah Lucas. Di kecup bibirnya berkali-kali oleh Lucas, "Kita memang harus menikah! Aku takut, akan menghamilimu lebih sering sementara kita belum menikah."

"Lucas! Kau mesum!"

Lucas tertawa, dia mengecup kening Rene begitu lama. "Istirahat, sayang. Atau tangannya mau aku pijat? Pasti pegal kan?"

"Lucas!!!"

"Haha, iya-iya, maaf ya."

***

Indonesia, Jakarta.

Rene terus memeluk Viona, di mana keduanya menyaksikan bagaimana mendiang Papa Viona di makamkan di samping makam Kakek dari Viona. Mata Viona sangat bengkak, Rene semakin merasa bersalah karena di saat yang terpuruk, Rene tidak bisa menemani sahabatnya ini.

Setelah acara pemakaman selesai, Rene dan Viona kembali ke kediaman Viona. Keduanya masuk ke kamar Viona dengan Rene yang setia mendampinginya, "Jangan terlalu larut, Vi. Papa lo enggak akan suka, Papa lo akan ikut sedih melihat anaknya sehancur ini. Lo tahu? Papa lo sekarang, udah enggak merasakan sakit lagi."

Viona mengangguk, "Lo benar, Re. Papa udah enggak sakit lagi, t-tapi ...."

"Tapi?"

Ceklek.

"Vi, aku─"

Deg.

"Gio?"

Giorgio merasa kakinya menjadi sulit melangkah, "Irene."

"Kalian kenapa? Kok kelihatan canggung?"

Giorgio menggaruk tengkuknya, dia pun ikut masuk dan duduk di samping Rene. Pria itu mengambil tangan Rene untuk di genggamnya dengan erat, "Maaf."

"Maaf untuk?"

"Maaf karena aku harus menikahi Viona, aku tidak bisa menolak permintaan terakhir dari Papa Viona."

Rene cukup terkejut mendengarnya, takdir dimensi pertama memang berbanding terbalik dengan yang terjadi di dimensi kedua dan semua ini benar-benar membuat matanya memelotot tak percaya. "Kalian .... Menikah?"

"Papa kritis, Re, di rumah sakit. Papa mau melihat gue menikah dengan Gio sebelum beliau pergi, gue enggak ada pilihan lain."

"Ya kalau begitu, bagus dong! Setidaknya, kedua sahabat gue bisa menikah dan gue bisa yakin, kalau kalian akan bahagia dengan kehidupan pernikahan kalian."

"Re, lo baik-baik aja?"

"Gue kenapa emangnya, Vi? Melihat kalian menikah, hati gue rasanya lega, gue─"

Tunggu!

Eireen!

"Gio, hubunganmu dengan Daniela?"

"Daniela? Kami sudah lama putus, Re. Apa kau lupa?"

Rene terdiam, putus? Lalu ....

Dia pun mengambil ponselnya, shit! Aku lupa, aku harus minta tolong pada siapa di dimensi pertama ini?

***

Yah, Abang Gio udah jadi suami orang. Untungnya jadi suami Viona di dimensi pertama, bukan suami Viona di dimensi kedua. Serem dong, kan di dimensi kedua, keduanya sama-sama udah jadi abu, hehe.

Spam koment untuk next!!

Buat yang bertanya-tanya, apa cerita ini akan di tamatkan dulu atau tidak, maka jawabannya .... Jelas di tamatkan dulu di Wattpad baru versi pdf.

Versi pdf dan Wattpad jelas berbeda yaaa!!

Banyak alur yang berbeda, di Wattpad kurang lengkap tapi pdf sudah sangat-sangat lengkap.

Jadi wajib banget buat nabung, because, hari pertama penjualan, aku pasti akan kasih promo yang "WAH!" dari harga asli pdf.

Misal, harganya aku tetapkan Rp 50.000 maka promo awal penjualan, kalian cukup bayar setengahnya dari harga asli. Murah kan? Mwhehe. Jadi wajib banget pantengin cerita ini ya!!

SPAM KOMENT UNTUK NEXT!!

Eh iya, mau Rene-Lucas, anaknya cwk atau cwk??

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now