57 - Mobil Bergoyang

Mulai dari awal
                                    

Sekarang, sudah pukul 6 pagi tapi Lucas tidak ingin membangunkan Rene. Wanitanya itu pasti kelelahan, jadi biarkan saja puas-puas tidur dan bangun saat lapar nanti. Dengan pandangan lurus, bayang-bayang wajah Rene dan mendiang istrinya, membuat Lucas berpikir. "Mereka terlalu persis untuk di bilang tidak sengaja memiliki kemiripan,"

Dia membasahi bibir bawahnya, menjatuhkan rokok dan menginjak hingga hancur. "Sayang, apa ini takdir kita? Atau bagaimana? Aku melihatnya bukan sebagai dirimu, tapi sebagai wanita yang berhasil mencuri perhatianku. Tapi aku tidak bisa munafik, dia sangat persis dengan dirimu. Apa tidak masalah, jika aku mencintainya?"

Lucas mengembuskan napasnya, dia hendak membakar satu batang rokok lagi sebelum suara dari dalam kamar, membuatnya melempar bungkus rokok dan berlari masuk ke dalam kamar.

"Are you okay?"

Rene menoleh, menatap ke arah Lucas dengan wajah pucat pasinya. Dia terus menggigit bibir bawah, sembari meremas perutnya yang terasa sangat sakit. "P-perutku,"

"Kau lapar?"

Rene menggeleng, "Sakit!"

Tanpa kata, Lucas menggendong Rene namun kembali membaringkan wanitanya itu saat menyadari jika Rene belum berpakaian. "Sebentar," Lucas memakaikan Rene sebuah kimono mandi lalu menggendongnya, tidak lupa menyuruh Rene membawa selimut agar tubuhnya tidak terekspos lebih jauh.

Lucas berlari dengan menggendong Rene menuju mobil yang selalu siaga di lobby, asisten Ben kebetulan ada di sana, dia pun membukakan pintu mobil dan segera mengendarai mobil menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi seperti apa yang Tuannya perintahkan. Sesampainya di rumah sakit, Lucas kembali menggendong Rene dan membawanya ke UGD dengan langkah seribu.

Dengan wajah kusut, Lucas menunggu di depan dan asisten Ben datang dengan papper bag di tangannya. "Tuan, Anda harus ganti pakaian Anda."

Lucas menatap pakaiannya, dia pun mengambil papper bag yang asisten Ben berikan. "Jaga wanitaku─ ekhem, maksudnya, jaga dia selagi aku berganti pakaian."

Asisten Ben menahan senyumnya, Tuan selalu saja gengsi. "Baik, Tuan."

Di salah satu brankar, seorang Dokter mengalihkan Rene ke ruangan berbeda. Dia terdiam melihat seorang Dokter yang tidak asing di matanya, "Kath?"

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya, Nyonya?"

Dokter itu tersenyum ramah, sembari melakukan serangkaian pemeriksaan dan keterkejutan yang Rene rasakan, membuatnya lupa pada rasa sakit yang tadi menerpa. Dia pun menggelengkan kepala, "Tidak. Aku hanya membaca nama yang ada di dada kiri Anda,"

Dokter Kath melihat papan nama kecil di dada kirinya, dia pun tersenyum kecil. "Benar juga, sebelumnya, Nyonya. Kapan hari terakhir Anda menstruasi?"

Kening Rene berkerut, "Hari terakhir?"

"Iya, benar. Hari terakhir, kalau saya boleh tahu, kapan hari terakhir Anda menstruasi?"

Rene mencoba untuk mengingat-ingat hingga dia yakin, "Tanggal satu bulan ini."

"Baik, tanggal satu. Berarti, kandungan Anda sudah memasuki Minggu ketiga. Untuk lebih memastikan lagi, silakan Anda datang kembali bulan depan bersama dengan suami Anda."

Rene membatu, "Kandungan? Saya hamil?"

"Benar, Nyonya. Tapi untuk lebih memastikan, silakan datang kembali bulan depan untuk pemeriksaan hari ini, silakan Anda lihat ke monitor."

Rene memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama semua yang Dokter Kath jelaskan hingga pada akhirnya, Rene menepuk keningnya sendiri. "Bodoh!"

"Anda bicara sesuatu, Nyonya?"

"Tidak, aku tidak bicara apa pun."

Enam tahun di dimensi kedua, Rene tidak kunjung hamil. Makanya setelah dia berhubungan dengan Lucas saat di kapal pesiar, Rene tidak terlalu memikirkannya. Tapi Rene melupakan fakta yang pernah Duton katakan, bahwa Rene hanya bisa hamil di dimensi pertama dan sekarang, dirinya ada di dimensi pertama!

Yang berarti, sangat mudah dirinya di buat hamil oleh Lucas.

Rene pun menutup wajahnya, bodoh! Kau benar-benar bodoh, Irene Jossi! Tapi tunggu, aku hamil anak Lucas. Anak suamiku, apa salahnya? Eh .... Tapi di sini, Lucas bukan suamiku. Astaga! Apa yang harus aku lakukan setelah ini? Rene, kau ini memang sangat bodoh!!

***

Hayo loh, siapa nih yang menanti-nanti Rene hamil lagi?

Nih akhirnya terwujud.

Kira-kira, gimana ya kelanjutan hubungan mereka??

300 komentar untuk selanjutnya!!!

BYEE

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang