46 - Keberangkatan

Start from the beginning
                                    

"Aku─"

Asisten Ben menatap keanehan dan kebingungan semua anggota Mors yang melihat perdebatan antara sang pimpinan dengan calon pimpinan di masa depan, "─ Tuan, semua anggota menatap Anda dan Tuan muda." Lucas langsung menunda omelannya, dia menatap sekeliling yang ternyata benar, semua anggota tengah menatap dirinya dan Ezekiel dengan pandangan bermacam-macam.

"Ekhem! Kita berangkat, sekarang─"

"Tunggu! Sorry, aku terlambat."

Dia datang dengan pakaian serba hitam juga rambut yang di kuncir kuda, dengan wajah dingin, dia mengecup pipi Ezekiel yang tentu saja pria kecil itu usap pipinya dengan kasar berkali-kali. "Kau melukai hatiku, Ezekiel."

"Diamlah,"

"Kau sekarang sudah tidak sopan padaku,"

"Diam!"

"Ezekiel, aku patah hati dengan sikapmu loh."

Ezekiel mengumpat dalam hati, dia meraih tangan si wanita dan mengecup punggung tangannya, yang berhasil membuat wanita itu tersenyum tipis. "Ini baru anakku," dia pun mengusap kepala Ezekiel, beralih menatap Lucas dengan tatapan dinginnya. "Aku tidak menerima kekalahan malam ini,"

"Kau meragukan aku, Cathleen?"

Wanita bernama Cathleen atau yang lebih sering di sapa Kath, terkekeh pelan. "Aku tidak pernah meragukan, hanya menghawatirkan jika kekuatan dan ketangguhanmu mulai berkurang sekarang."

"Shut up! Kalian berisik!" Ezekiel berlalu dengan wajah datar, membuat Kath mendengus dan mengikuti dari belakang dengan Lucas. Di selingi langkah, Kath berbicara tanpa menoleh ke arah Lucas. "Bagaimana kondisi Irene?"

"Selalu baik dan bahagia bersamaku,"

"Kapan kau lelah percaya diri?"

"Tidak akan lelah,"

"Kau selalu menyebalkan, Lucas. Seharusnya, aku memonopoli sepenuhnya Ezekiel dari asuhan dirimu dan istrimu."

"Lehermu akan aku tebas!"

"Duh, takut." Kath memasang wajah meledek, membuat Lucas menggeleng pelan dan meninggalkannya di belakang. Kath mengambil kesempatan untuk mendekati asisten Ben, "Apa Kakak ipar baik-baik saja, Ben?"

"Nyonya Irene selalu baik-baik saja, Nona."

"Baguslah, aku sempat khawatir karena caraku mendidik Ezekiel, terlalu .... Keras, kau menyadarinya kan?"

"Sangat menyadarinya, Nona."

"Nah kan!"

Ingat jika di awal pertemuan, Ezekiel mengatakan jika Ibunya bukan Irene? Dan Ibu yang saat itu Ezekiel maksud adalah Cathleen, sosok gadis dewasa yang sekarang telah memasuki usia kepala tiga akhir. Kath yang mendidik Ezekiel di pantau oleh Bramasta secara langsung, maka tidak kaget, jika Ezekiel tumbuh menjadi sosok yang kejam karena yang mendidiknya pun sangat kejam.

Cathleen duduk bersama dengan Lucas yang memilih memejamkan matanya, gadis itu menghela napas dengan berat. "Aku seperti memiliki dua tanggung jawab,"

"Tidak perlu merasa terbebani, aku dan anakku lebih dari mampu untuk mengamankan diri kami sendiri."

"Kau selalu begitu, Lucas. Tapi kau lupa jika ada masanya kau lengah, hanya aku yang menyadari semua itu."

"Kau merasa bersalah pada istriku?"

"Kata siapa jika aku tidak merasa bersalah?" Kath meraih tangan besar Lucas. "Tangan ini, tangan ini sudah membunuh ratusan nyawa entah musuh atau orang tidak bersalah. Dan tangan ini," Kath menatap tangannya sendiri. "Turut menjadi pencabut nyawa banyak orang, kita sama-sama keji, Lucas. Apa kau tidak merasa bersalah pada Irene?"

"Apa maksudmu?"

"Kau menyeret gadis baik sepertinya ke dunia kriminalitas yang kau sukai, kau membuatnya terancam setiap saat."

"Ucapanmu pasti memiliki arti, langsung intinya, Kath!"

"Kembali, hentikan perjalanan kalian. Biar aku yang menyelesaikan semuanya sendirian,"

"Kau bodoh?!" Lucas mencengkram dagu Kath, "Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi sendirian!"

"Apa kau lebih rela mati bersamaku? Atau melihat istrimu mati bersamaku?"

"Kath!"

"Kembali, Lucas. Semua ini belum terlambat, sesuatu terjadi pada istrimu."

"Kau pandai berbohong,"

Kath menyerah, dia tahu apa yang Irene alami saat ini tapi Lucas terlalu keras kepala. "Terserah dirimu, jika kau menyesal kelak, jangan sangkut pautkan aku."

***

Spam koment untuk selanjutnya!!

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now