25 - Tidak Pernah Akur

Start from the beginning
                                    

"Kok kamu malah kayak punya dua suami sih?!"

Ya Tuhan, Rene benar-benar ingin tertawa rasanya. Dia pun menarik kembali tangan Lucas yang tadi dia tepis, dia taruh tangan Lucas ke atas perutnya. "Dah, sana, usap lagi, awas aja keluar jin."

Lucas menahan senyum, bukannya lanjut mengelus perut Rene, dia malah jahil dengan merayap turun kebawah. "Tuh kan, di kasih usap perut malah usap bawah perut."

Lucas menahan tawa, dia mengecup leher Rene dan memeluk istrinya dengan erat. "Mimpi indah, sayang."

"Mimpi indah juga suami tampanku,"

***

Pagi harinya, Ezekiel bangun sedangkan kedua orang tuanya masih tertidur. Bocah itu menggembungkan pipi melihat Ayahnya yang asik memeluk Ibunya, karena tidak suka Ibunya di peluk pria lain. Ezekiel pun turun dari ranjang dengan pelan agar tidak mengganggu tidur Rene, dia berputar ke sisi Ayahnya, dengan sekuat tenaga, Ezekiel menarik kaki Lucas hingga pria itu jatuh dari ranjang.

Bugh!

Kekuatan Ezekiel memang sudah tidak bisa di ragukan lagi, dia memang sangat kuat seperti Samson. Jadi tidak kaget kalau bisa menarik Ayahnya hingga jatuh, membanting tubuh lawan saja Ezekiel mampu tiap kali latihan. Jadi, jangan ragukan didikan keras yang Bramasta berikan pada cicitnya.

"Argh! Dasar anak tampan!"

Ezekiel tersenyum puas, melihat Ayahnya yang berdiri sembari mengusap bokong yang terasa panas, di susul suara kekehan dari Rene yang tengah mengikat rambutnya. "Apa yang kamu lakukan pada Papa, sayang?"

"Hanya membuat Papa jera karena sudah memeluk Mama!"

"Dih? Segitu doang tidak akan membuat Papa jera!"

"Dasar sombong!"

Lucas menjulurkan lidah ke arah anaknya yang di balas mata memelotot dari Ezekiel, matanya semakin memelotot hendak keluar ketika Lucas memeluk pinggang Rene yang baru turun dari ranjang. "Ayo, sayang. Kita habiskan waktu berdua dua puluh empat jam!"

"PAPA! TIDAK!!!"

Lucas menggendong Rene dan membawanya berlari, meninggalkan Ezekiel yang terus berteriak dan Rene yang tertawa di gendongan Lucas. Dia mengecup pipi suaminya, "Kenapa kalian tidak pernah bisa akur sih? Hobinya berantem terus setiap hari,"

"Siapa suruh kamu tidak adil?"

"Kok aku yang di salahkan?"

"Semalam waktunya kamu sama aku tapi kamu malah tidur sama dia!"

"Astaga, Lucas. Cemburunya kamu kok enggak selesai-selesai?"

"Enggak akan selesai kalau belum ada Irene kedua di sini," Lucas membaringkan Rene ke atas ranjang lalu mengecup perutnya berkali-kali. Rene tersenyum manis, dia mengusap kepala Lucas yang sibuk menciumi perutnya. "Kau sangat ingin anak perempuan?"

"Iya! Biar kamu merasakan posisiku sekarang!"

Rene tidak lagi menjawab, dia membiarkan Lucas puas menciumi perutnya. "Bagaimana jika yang lahir laki-laki?"

"Aku buang ke panti asuhan,"

"Hush! Mulutnya,"

"Bercanda, sayang. Paling aku masukkan lagi ke perut kamu,"

"Mana bisa gitu?!"

"Bisa, nanti aku yang masukin, sekarang juga bisa."

"Mesum!"

"Sama istri sendiri itu halal, sayang."

Lucas tersenyum manis, dia siaga mengunci pintu dan memastikan tidak ada kesempatan untuk Ezekiel mengacau. Melihat kewaspadaan suaminya, Rene tidak bisa menahan tawa. Lucas dan Ezekiel memang tidak pernah akur dan selalu bersaing untuk memonopoli Rene, sekarang, Rene membiarkan suaminya melakukan hal yang pria itu sukai.

Di luar kamar, Ezekiel belum mandi, dia terus misuh-misuh karena Ayahnya membawa Ibu tercintanya ke kamar dan mengunci pintu. Dia berjalan menuju dapur tapi malah melihat keberadaan Bramasta di ruang keluarga, "Ada pengemis di pagi hari ternyata."

"Dasar cicit kurang ajar!"

"Bibi! Pengemis minta uang, tolong kasih dan belikan rumah ya! Supaya dia tidak kembali datang,"

"Ezekiel!"

"Apa sih? Sok kenal banget,"

Andaikan punya riwayat darah tinggi, Bramasta pasti sudah stroke saat ini karena menghadapi tingkah Ezekiel.

"Di mana Ayahmu?"

"Tidur sama Mama,"

"Bangunkan! Aku ingin memberinya kabar baik,"

"Binginkin! Aki ingin mimbirinyi kibir biik, halah! Kentut!"

***

200 komentar untuk selanjutnya!!!!!

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now