01 - Sang Penulis

Mulai dari awal
                                    

"Iya, lo mau ikut?"

"Boleh deh, gue bosan sama Bekasi yang panas!"

Keduanya tertawa, mereka berdua adalah sahabat sejak SMP. Berkenalan dengan cara yang terbilang mengejutkan, sebab di hari pertama MPLS dan di hari pertama mendapatkan kelompok masing-masing. Rene kebetulan satu kelompok dengan Viona, di mana Viona saat itu, menggunakan make up yang bisa di bilang, mulai muncul retakan atau tidak lagi merata.

Rene berniat baik untuk menyampaikan jika make up Viona mulai luntur, tapi gadis itu malah salah sangka. Dan pada akhirnya, mereka bersahabat hingga detik ini. "Re, lo enggak ada niat buat nikah? Jangan nikah deh, pacaran dulu aja. Lo dari lahir sampai detik ini, belum pernah mencicipi yang namanya pacaran! Ayolah, Re! Cobain!"

"Cobain, cobain, lo kira makanan?!"

Viona terkekeh, "Pacaran itu seru, Re. Selagi cowok lo ganteng dan bisa di manfaatkan, semuanya aman!"

"Kayak lo?"

"Heiii! Tentu aja,"

"Halah! Udah awas, gue harus cabut."

"Lo mau ke mana?!"

"Kencan sama Song Kang!"

"WOY! SONG KANG ITU MY DEMONNYA VIONA!"

"Sinting!"

***

Arteri dan Vena, salah satu kisah yang Rene buat dengan begitu intrik hingga menimbulkan banyak kontroversi. Mengambil dari kata Arteri yang berarti pembuluh nadi, di mana pembuluh darah yang memiliki tugas mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Sedangkan Vena memiliki fungsi yaitu membawa darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung.

Keduanya, antara Arteri dan Vena seakan sengaja di buat terikat satu sama lain. Hal menarik yang membuat Rene di jadikan penulis idola, karena dia tidak pernah main-main ketika membuat cerita. Judul dan covernya saja memiliki arti, tentu saja isinya juga sangat-sangat menarik. Hobi Rene selain menulis cerita fiksi adalah menonton drama Korea, gadis itu sangat suka dengan karakter yang bisa di bilang tegas dan tidak menye-menye.

Rene berharap, kisahnya bisa menarik seperti kisah Arteri dan Vena meski hanya berakhir menjadi halusinasi.

Drrt ....

"Kenapa, Vi?"

"Temenin gue ke toko buku dong,"

"Gue malas,"

"Ayolah, Re. Jemput gue ya, ya ...."

"Udah minta di temenin, minta di jemput pula!"

"Hehe, sebagai teman baik kan memang harus setia kawan, Re."

"Ck! Gue on the way,"

"Ih thank you, Rene!!"

Rene mengeluarkan mobilnya dari garasi, gadis itu mengendarai dengan santai seperti biasanya. Ketika melihat ada penjual kopi kesukaannya, dia pun menepi. Sayangnya belum ada drive thru, jadi mau tidak mau, Rene turun untuk memesan kopi. "Yang biasa satu ya, Mas."

"Baik, di tunggu ya, Mbak."

Rene memilih duduk di kursi luar, gadis itu menatap sekitarnya hingga seorang pengemis dengan pakaian compang-camping mendatangi dirinya. Gue jadi inget drama my demon yang ternyata si pengemis itu 'Tuhan' untuk ayang gue. Batinnya dengan tatapan horor ke arah si pengemis.

"Neng, minta uangnya, Neng. Kasihan saya belum makan, Neng."

Tiba-tiba, Rene memajukan kepalanya. "Nek, Nenek bisa melihat masa depan saya enggak?"

"Masa depan, Neng?"

"Iya, kalau bisa, nanti saya kasih sejuta!"

"Masa depan, Neng, cerah! Iya, masa depan Neng sangat cerah!"

"Apa saya akan punya pasangan yang tampan?"

"Tentu, Neng! Neng cantik, pasangan Neng pasti tampan!"

"Kalau anak, apa anak aku akan tampan atau cantik?"

"Anak Neng keduanya, cantik dan tampan."

Wajah Rene langsung bersinar, gadis itu mengeluarkan uang berwarna merah sejumlah 1 juta rupiah, seusai dengan ucapannya tadi. "Ini uang untuk Nenek, langsung pulang ya, Nek. Jangan ngemis lagi, mending makan McD di rumah."

Si Nenek berucap terima kasih dan pergi, melewati Rene, si Nenek menggeleng pelan. "Anak zaman sekarang, ucapan ngawur Nenek-Nenek kok di percaya. Tapi tidak apa-apa, Nenek jadi dapat banyak uang." Si Nenek mendekati sebuah mobil Alphard dan masuk ke dalamnya.

Membuat Rene yang melihat dari kejauhan, menganga tidak percaya. "Alphard? Si Nenek punya Alphard? Gila! Gue kayaknya kalah kaya rayanya sama si Nenek, apa perlu, gue ikut ngemis juga? Biar ikutan kaya,"

Kopi yang di pesannya sudah tiba, Rene berucap terima kasih lalu meminumnya di dalam mobil.

***

Halo!
Aku baru saja cuci gudang, wkwk, candaa. Maksudnya, aku baru bebersih draft yang maa syaa Allah banget menumpuk di hp ini. Ternyata tadi, aku nemu draft cerita tahun 2021 loh, mwhehe.

Foto di atas adalah draft sebelum aku revisi beberapa kesalahan kosakatanya jadi masih tertera kapan terakhir aku menulis tuh bab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto di atas adalah draft sebelum aku revisi beberapa kesalahan kosakatanya jadi masih tertera kapan terakhir aku menulis tuh bab. Real 2021 kan?

Setelah aku baca-baca kok bagus ya? Oke deh, aku publikasikan!! Haha

By the way sebelumnya, warning! Selain cerita ini yang draftnya sempet nganggur di wattpad aku. Ada cerita yang tokohnya dengan nama sama, udah aku unpublished sih dari Wattpad tapi mungkin satu dari kalian, ada yang ga asing dengan nama Rene.

Sayang banget kalau cerita ini enggak aku publikasikan, jadi aku up yaaa secara berkala. Seperti cerita Perjuangan Dia Yang Terlahir Kembali, cerita ini sudah tamat di draft!!! Yeay! Aku jadi ga pusing buat ngetik, tinggal up up up aja.

YOK RAMAIKAN!!

Kawal cerita Rene sampai tamat! Jangan mau kalah sama cerita Iris!!

Setidaknya, yok 50 koment untuk next bab!

Bye sayang!!

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang