114. Complete The Mission

5 1 0
                                    

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

TUGAS : Krisar
NAMA : Hisba Rihma
JUDUL : Complete the mission
AKUN WP :

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

╔═════🎼•ೋ° °ೋ•🎼═════╗

Suara decitan brangka rumah sakit begitu sangat mengilukan semua pasang telinga yang mendengarnya. Seorang gadis cantik dengan luka di sekujur tubuh dan darah yang melumuri tubuh nya sangat menghawatirkan.

"Dokter...dokter....." Teriak suster yang sedang mendorong brangka tersebut menuju ke ruangan UGD. "Sus, pasien nya kenapa bisa seperti ini?" Tanya dokter perempuan yang bername tag ARINI SAPUTRI.

"Saya juga kurang tau dok, pasien di temukan oleh warga dengan keadaan tubuh nya yang di ikat di sebuah pohon beringin di jalan sepi deket rumah sakit. Waktu mereka menemukannya pasien sudah dalam keadaan banyak sekali luka seperti ini." Jelas suster sambil menunjuk pasien yang sudah ada di dalam ruangan UGD.

Dokter arini tidak banyak bicara langsung memeriksa keadaan pasien nya. Butuh waktu sekitar 3 jam untuk memastikan keadaan pasien nya. Setelah selesai memeriksa, dokter arini menghampiri suster yang tadi membawa pasien itu.

"sus, apakah ada identitas pasien tersebut?" Tanya dokter arini kepada suster yang sedang duduk di kursi administrasi. "Ada handphone di saku celana nya tadi, dan kebetulan juga tidak di kunci." Jelas suster tersebut sembari menyodorkan handphone pasien tersebut.

"Coba saya lihat." pinta dokter arini dan langsung memeriksa handphone tersebut. Dokter arini memencet aplikasi berwarna hijau bermaksud untuk mencari nomor yang bisa dia hubungi untuk memberikan kabar tentang pasien yang tadi dia tangani.

Dahi dokter arini berkerut ketika melihat nomor yang di beri nama "Papah" di handphone itu. "Ini kok kaya gak asing nomor nya?" Dokter arini tidak mau lama-lama terperangkap rasa penasaran, tanpa ragu dokter arini langsung menghubungi nomor tersebut.

"Hallo Al, kamu kemana aja? Papah dari tadi hubungi kamu tapi gak di angkat terus, kamu gak papa kan al?" Cerocos sang papah yang anak nya di tangani tadi sama dokter arini. Dan ketika mendengar suara tersebut, dokter arini sangat yakin kalo itu adalah PAMUNGKAS, ayah dari ELA SYAKILA PAMUNGKAS.

"pak pamungkas, ini saya dokter arini." Jelas dokter arini. Dan di sebrang sana pamungkas langsung bengerutkan keningnya kebingungan, pamungkas mengecek handphone nya untuk memastikan kalau yang menelpon nya adalah nomor putri pertamanya ALE SYAQIRA PAMUNGKAS.

"dokter arini, kok handphone putri saya ada di dokter?" Entah kenapa, secara tiba-tiba pamungkas mendapat firasat burul mengenai putri pertamanya ale. "Maaf pak, apakah bapa lagi ada di rumah sakit? Kalo ada bisa kita ketemu? Nanti saya jelaskan." Setelah mendengar omongan dari dokter arini, pamungkas semakin merasakan firasat buruk.

Tanpa lama-lama pamungkas langsung meminta dokter arini di taman rumah sakut. Menunggu dokter arini membutuh kan waktu 5 menit, namun terasa sangat lama bagi pamungkas. "Dok, kenapa handphone Ale ada di tangan dokter?" Tanya pamungkas to the point.

Dokter arini meneguk ludah kasar, dia tidak tega kalau harus memberitahukan keadaan pesien yang tadi dia tangani yaitu Ale. Pasalnya dokter arini sangat kenal betul dengan pamungkas, sebab Sudah 2 tahun ini dirinya merawat putri pamungkas yang lain nya, yaitu Ela yang mengalami koma karena kecelakaan. Tapi bagaimana pun pamungkas harus tau keadaan Ale.

"Pak pamungkas, maaf sekali saya harus memberi tahukan kabar buruk. Beberapa jam lalu saya memeriksa pasien yang di temukan warga, dan ternyata dia adalah Ale. Ale mengalami koma pak." Jelas dokter arini sambil menatap prihatin ke arah pamungkas. Sedangkan pamungkas merasa tubuh nya sydah tak bertenaga lagi, dia merasa hidup nya hancur berantakan setelah mendengar malaikat kecil nya yang selalu menjadi semangat satu-satunya mengalami koma juga.

Krisar Member KFSIWhere stories live. Discover now