113. Jiwa yang Terpilih

1 0 0
                                    

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

TUGAS : Krisar
NAMA : Rina Noviantika
JUDUL : Jiwa Yang Terpilih
AKUN WP : ktnvnr

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

╔═════🎼•ೋ° °ೋ•🎼═════╗

"Anjir, kepala gue sakit banget gila." Ia meringis seraya memegang kepalanya. Mencoba untuk bangun, badanya terasa pegal-pegal seakan sudah tidak digerakkan beberapa waktu.

Sasya mengedarkan pandangannya. Mengapa tempat ini terasa asing?

"Bukannya tadi gue dikamar, ya? Kok sekarang kaya di uks?" Sasya mencoba turun dari brangkar, tak lama terdengar langkah kaki seseorang.

"Rina, akhirnya lo sadar. Gue panik banget anjir pas tau kalo lo ketimpuk bola. Lo gak ada yang sakit kan? Kepala lo sakit gak?" Gadis yang namanya tidak Sasya ketahui itu membolak-balikan tubuhnya, Sasya yang merasa risih menepis tangan itu.

"Lo siapa, sih? Datang-datang nyerocos mulu. Bentar lo tadi sebut nama gue apa? Rina? Nama gue Sasya, bukan Rina." Sasya menatap heran kearah gadis itu."

"Rin, gak lucu anjir! Masa lo amnesia sih." Mata gadis itu mulai berkaca-kaca.

"Gue emang gak kenal lo. Ini di mana sih?" tanya Sasya.

"Lo lagi di uks sekolah kita, Rin."

Sasya mengedarkan pandangannya, sepertinya ini memang benar uks, tapi bukankah ini hal yang janggal? Sasya sedang tidur di kamarnya dan bangun-bangun ia sudah berada di tempat lain.

Apa dirinya mengalami transmigrasi? Tapi tidak mungkin, mana ada hal yang seperti itu.

Sasya terpaku, disana terdapat cermin yang menampilkan wajahnya. Tidak. Bukan, ini bukan wajahnya. Sejak kapan kulit nya jadi sebersih dan seputih ini?"

Kayanya gue ngalamin transmigrasi, tapi kok bisa? Batin Sasya.

"Lo jangan ngelamun anjir gue jadi takut." Gadis itu bergidig ngeri.

"Nama gue siapa? Nama lo siapa? Trus ini sekolah mana?" tanya Sasya.

"Gue Sinta, temen sebangku lo. Nama lo Rina Anggraeni dan lo ada di salah satu sekolah daerah Bandung," ujarnya seraya tersenyum.

"Huft, yaudah gue mau tidur lagi, masih pusing juga. Eh, nanti anterin gue balik, ya," pintanya kepada Sinta yang sudah menjadi temannya di dunia ini.

Sinta memutar bola matanya. "Biasanya juga sama gue, lo. Yaudah gue mau ke kelas, nanti pulang gue kesini lagi. Jangan kangen sama gue lo, bye cinta."

"Najis."

Sasya menutup matanya mencoba untuk tidur, tak lama ia pun terlelap.

Ruangan itu di dominasi  oleh warna putih. Sasya bertanya-tanya, dimana lagi ia terdampar?

"Hai, Sasya. Aku, Rina Anggraeni. Kamu adalah jiwa terpilih, tolong bantu seseorang agar ia mendapatkan kebahagiaan, hidupnya udah terlalu hancur."  Ia berkata seraya tersenyum menatap kearah Sasya.

"Kenapa gak lo aja yang bantu dia?" tanya Sasya heran.

"Karna kamu adalah jiwa yang terpilih, kamu spesial Sasya."

Sasya spesial? Rasanya Sasya ingin menertawakan dirinya.

"Hidup gue aja rumit, Rin. Gue gak bakal bisa ngebantu 'seseorang' yang lo maksud."

Krisar Member KFSIWhere stories live. Discover now