43 - Gadis Buruk Rupa

2 2 0
                                    

🌕───────────────────────🌕
፝֯֟ ⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟፝֯֟⏝፝֯֟

TUGAS : KRISAR
NAMA : MELLY
TEMA : CINTA PERTAMA
JUDUL : Gadis Buruk Rupa
AKUN WP : AmertaAsa

✨────────S T A R T────────✨

Daun daun berguguran, beterbangan kesana kemari di bantu hembusan angin dingin hutan rindang daerah kumuh klan kegelapan.
Angin seolah tahu kemana menuju, dia menyeret ribuan daun daun kering ke area di kelilingi kabut tebal. Di sana, tempat di mana danau flesuse berada. Sebuah danau terlarang yang tak bisa di jangkau orang biasa, bukan karna makluk buasa serta iblis tapi itu tempat dimana ratusan jiwa menghilangkan secara tiba-tiba entah kemana. Menurut rumor seseorang yang menghilang akan berakhir terlempar ke demensi lain. Namun, masih belum di pastikan benar atau tidaknya.

Seorang gadis bercadar biru berdiam diri dengan kedua kaki berpijak di atas batu pinggir danau flesuse. Ribuan daun yang terbawa angin seolah menyambut kedatangan, berhembus berterbangan menggelliling tubuh sang gadis bercadar biru itu. Angin semangkin kecang, menerpa semakin banyak hal termaksud pohon pohon pohon yang seolah menari bersamaan.

Vernia menghela nafas. Kaki telanjangnya melangkah perlahan bersentuhan dengan air. Dengan yakin gadis itu berjalan dengan langkah tegar tanpa takut meskipun separuh tubuhnya terbungkus dingin air biru bersinar danau. Gadis terdiam sejenak kala ingatan ingat perlahan muncul mengusik memori lalu, tentang mengapa ia ada di sini dengan hati seolah tertancap pedang. Waktu dimana ...., ya, waktu itu ......

***

" Jadi..... aku hanya pion, yah?"

"Apakah kau berharap aku mencintaimu?" Denta membuang muka, seulas senyum tipis tipis terbit dari bibirnya.

lelaki itu menatap gadis di hadapannya dengan pandangan meremehkan. "Bodoh! Lelaki gila, pun, akan berpikir dua kali untuk melirik gadis buruk rupa sepertimu! Kau .... hanya gadis yang cocok untuk di manfaat."

"Be-begitu, kah?" tanya Vernia dengan suara pelan, airnya mata luruh. Lagi dan lagi, dia kira ini adalah awal bahagianya, tapi apa? seseorang yang ia percaya akan menjadi pelindung  malah menghancurkan hingga rasanya seluruh tubuhnya lemah, kakinya bahkan seolah tak mampu  berpijak menopang tubuhnya.

Bibir lelaki itu melengkung, ia menatap Vernia dengan pandangan seolah gadis di depannya menjijikkan. Senyum itu .... yang dulu menjadi favorit Vernia, senyum yang membuat hatinya berdebar. Berbeda dengan  sekarang, malah dadanya sesak oleh hal itu yang tak berbeda jauh dengan pisau. Menyakitkan.

" Menyedihkan. Kau di buang oleh keluargamu dan berharap seseorang akan membuatmu bahagia tapi, malah di manfaat. Kalau aku jadi kau, lebih baik aku memilih tenggelam di danau flesuse. Hidup, pun, tak berguna juga, kan?'' ungkap Denta sinis, dia berjalan melewati Vernia yang terdiam membeku, gadis itu hanya menunduk dengan satu tangan memegang dadanya. Lengkungan di bibir lelaki itu semakin lebar." Sampah!"

Tubuh  Vernia luruh, dia berjongkok, menenggelamkan wajahnya ke kedua lututnya serta kedua tangan memeluk tubuh lemah. Denta, cinta pertamq yang lebih berharga serta lebih ia cinta dari pada diri sendiri malah menghancurkan sehancur hancurnya. Cinta..... suatu hal yang ia kira akan mmembuat kehidupan layaknya neraka Ini ada kebahagiaan pada akhirnya, seseorang yang ia anggap malaikat penyelamat ternyata adalah iblisnya.

"Ya, di bukan hal yang pantas ku dapat."

***

Vernia menggelang kepala, membuyarkan lamunan lalu. Bibitnya tertarik. Namun, meskipun begitu matanya sendu berbanding terbalik dengan senyum lebarnya. " Aku harus begini, kan, pangeran?"

Krisar Member KFSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang