105. Kehidupan Baru

6 1 0
                                    

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

TUGAS : Krisar
NAMA : Zahra (ly)
JUDUL : Kehidupan Baru
AKUN WP : lycheess_

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

╔═════🎼•ೋ° °ೋ•🎼═════╗

Di sebuah ruangan yang sangat mewah, terdapat seorang perempuan yang sedang menatap heran seisi ruangan ini. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri dengan kebingungan, tempat ini sangat asing untuknya. Satu tangannya memegang kepalanya yang sedikit pusing.

Seingatnya tadi ia sehabis terjatuh dari lantai empat. Seharusnya dia sedang berada di rumah sakit atau mungkin ia sudah tidak bernyawa, lalu mengapa sekarang dirinya ada di tempat asing seperti ini?

Perempuan itu mencoba untuk berdiri  menuju ke pintu. Namun, pergerakannya terhenti ketika ia melewati pantulan cermin yang ada di sebelah pintu keluar. Ia mencoba berdiri di depan cermin itu, sejenak perempuan itu terdiam beberapa saat setelah menatap wajahnya yang sangat berbeda.

Wajah siapa ini? batinnya heran. Satu tangan perempuan itu meraba area wajahnya kemudian ia menepuk pelan wajah itu.

Karena terlalu fokus memperhatikan cermin, tiba-tiba saja pintu kamar di buka begitu saja oleh dua orang remaja laki-laki. Sontak Keysha langsung menoleh ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang.

Dua orang remaja itu hanya menunduk di hadapan Keysha. Ia menatap heran kepada dua orang lelaki ini, sebenarnya ada apa ini? Kenapa semuanya begitu aneh?

“Bun ... maaf. Cashel cuma dapet peringkat tiga. Bunda bisa kok, hukum Cashel,” kata salah satu dari mereka. Lelaki dengan kaos polos berwarna putih itu menatap Keysha raut wajah ketakutan.

“Bun, jangan marahi Cashel, ya? Marahi Revan aja ....” sahut lelaki di sebelahnya. Lelaki yang lebih tinggi dari Cashel itu berharap bahwa bundanya tidak melakukan kekerasan lagi kepada adiknya.

Bun? batin Keysha. Apa jangan-jangan ini anak dari pemilik tubuh ini? Berarti gue transmigrasi dong?

Berarti pemilik tubuh ini sering melakukan kekerasan kepada kedua remaja ini?

Melihat Keysha yang diam saja membuat perasaan keduanya campur aduk. Cashel sudah siap untuk menerima apa pun hukuman dari sang Bunda.

Tanpa diduga, Keysha memeluk kedua remaja lelaki itu dengan erat. Cashel dan Revan sedikit terkejut dengan sikap bundanya. Tidak biasanya perempuan yang berstatus sebagai Ibu kandungnya itu bersikap baik kepada mereka.

“Gapapa, kok. Bunda gak akan marah.” Keysha melepaskan pelukannya, dan menatap kedua anaknya dengan tersenyum tulus. Sedangkan Cashel dan Revan saling melirik seolah berbicara lewat mata.

“Kenapa? Kok pada kaget gitu?” tanya Keysha heran.

Bukannya menjawab pertanyaan Keysha, Revan justru menanyakan balik ke Keysha dengan ragu-ragu. “Lo ... Bunda kita, kan?”

“Iya, iyalah ini Bunda. Kalian aneh banget.” Keysha terkekeh pelan.

“Tapi, Bunda kita gak kaya gini,” timpal Cashel dengan nada pelan.

Keysha mengerutkan dahinya. “Emang dulu Bunda kaya mana?”

“Bunda, suka mukulin Cashel, kalo misalnya Cashel gak dapet peringkat satu.” Cashel menundukkan kepalanya ketakutan. Keysha mengelus pelan rambut lelaki yang memakai kaos putih itu dengan tersenyum.

Krisar Member KFSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang