26 - Bye Juli

3 3 0
                                    

🌕──────────────────────
🌕
፝֯֟ ⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟፝֯֟⏝፝֯֟

TUGAS : KRISAR
NAMA : Saifa
JUDUL : Bye Juli
AKUN WP : saifatul_j

✨────────S T A R T────────✨

Di pagi hari tepat pada tanggal terakhir bulan Juli aku kembali bersekolah setelah tiga bulan pulih dari koma. Iya, saat itu aku sempat mengalami kecelakaan yang cukup parah sehingga membuatku mengalami koma.

Kulihat Bunda menghampiriku dengan membawa sebuah kotak bekal warna mint dengan senyum tipis. "Aira, ini Bunda buatin roti selai strawberry kesukaan kamu. Jangan lupa dimakan ya," kata Bunda mengelus rambutku hangat.

Aku tersenyum. "Makasih, Bun."

"O iya, Ra, kamu nggak berangkat sama Rafa? Kamu belum kasih tau dia kalau kamu kembali sekolah?" tanya Bunda.

Mendengar nama Rafa, sudut bibirku terangkat membentuk kurva kecil.

"Raf, kamu nggak ada niatan buat ambil beasiswa di luar negeri?" Di sore hari yang temaram dan di dekat pantai aku dan Rafa berada.

Dari samping aku bisa melihat rambut tebal Rafa bergerak ke sana ke mari akibat semilir angin. Ah, aku baru sadar ternyata Rafa setampan ini.

"Gue nggak minat, Ra."

Aku menggigit roti isi yang tinggal sedikit. "Lwoh kwenapa? Kamwu kwan pwinter."

Rafa melihat ke arahku dengan kekehan kecil. "Kalo lagi makan jangan ngomong, Ra. Gue nggak mau ambil karena emang gue nggak minat. Udah gitu doang."

Aku mengangguk kecil. "Besok ultah sekolah, kamu nggak bareng Anya?" tanyaku kepo.

"Kenapa lo kepikiran gue bakal berangkat sama Anya?"

"Ya, Anya, kan deket sama kamu."

"Kalo lo nggak deket sama gue gitu?"

Deg.

Ah, aku bersyukur setelah sadar koma aku tidak kehilangan ingatanku. Apalagi ingatan kecil tentang Rafa. Lelaki yang tiga tahun terakhir bersamaku.

"Aku belum ngasih tau Rafa, Bun. Niatnya aku mau kasih surprise buat dia."

"Hmmm anak Bunda udah besar ya," goda Bunda.

"Ya emang udah besar, Bun," ucapku.

Bunda tertawa kecil. "Ya udah kamu berangkat gih. Hati-hati."

"Siap, Bun!"

.

Aku menghembuskan napas. Suasana sekolah terlihat beda daripada sebelumnya. Terbukti dari beberapa bagian kelas yang direnovasi, spot yang dijadikan taman, juga warna cat sekolah yang awalnya warna biru muda berubah menjadi warna abu muda.

Jujur saja warna awal menurutku lebih bagus ketimbang warna yang sekarang. Aku tidak suka warna abu. Menurutku warna abu itu tidak hidup. Tidak seperti warna-warna lain.

Ah, lupakan!

Aku berjalan di sepanjang koridor menuju kelasku. Banyak murid-murid berlalu lalang. Sungguh, aku benar-benar merindukan suasana seperti ini!

Aku penasaran bagaimana reaksi teman-teman sekelasku begitu melihat aku mulai bersekolah kembali. Euforia dalam diriku menggebu-gebu sehingga mendorongku untuk mempercepat langkahku.

Krisar Member KFSIWhere stories live. Discover now