44. My Damn Sister

1 2 0
                                    

🌕───────────────────────🌕
፝֯֟ ⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟፝֯֟⏝፝֯֟

TUGAS : KRISAR
NAMA : YAKA
TEMA : Kakak Laknat
JUDUL : My Damn Sister
AKUN WP : @-

✨────────S T A R T────────✨

Hai guyss aku punya seorang kakak yang idiot, wajah yang besar, hidung pesek, badan buntal, dengan sikapnya yang membuatku semakin gila.

"Apa lo bilang? Gua idiot???" sarkas wanita buntal sambil membenarkan kacamata culunnya.

Plakkkk....
Ohh no! Satu lemparan bantal sukses membuat bibirku merot seketika. Dia memang seperti cenayang, tau banget apa yang ada dipikiran ku. Mungkin waktu emak lagi mengandung dirinya, emak ngidam melahirkan boneka santet atau bisa dibilang pengen Annabelle tapi yang keluar ikan buntal gak jadi.

"Ampun curut... ekhh, ampun kakak baik hati. Harus sabar tauk, orang sabar pantatnya lebar." Bukannya takut, aku malah lari mengelilingi kamarnya yang seperti kandang lembu. Karena sebelumnya, aku membawa semua mainanku dan memporak-porandakan kamarnya yang terbilang jauh lebih rapi daripada kamarku. Aku sengaja berlari, karena aku tau gadis curut ini pasti akan kesulitan untuk menangkap diriku yang gesit.

Tumben sekali kakakku ini kalem dan hanya memperhatikanku yang berlari. Karena capek dan bingung dengan sikap diamnya, aku memilih merebahkan tubuhku di kasur empuknya.

"Gimana? udah selesai belom latihan dietnya?" ledeknya sambil tersenyum yang membuatku tambah ilfil.

"Tumben lu ga ngejer?" tanyaku to the poin.

"Gimana mau ngejer, liat nih sendal gua cuma swallow, dah gitu putus sebelah pulak," ujarnya sambil meririk bawah.

"Omg, terus kenapa ga lu buka bambank?!"

"Gimana mau buka, ada permen karet yang nempel di kaki gua. Tadinya gua mau minta lu buat bantu," keluhnya dengan puppy eyes yang terlihat menyeramkan.

"Akh bodo amatlah gua gamau bantu!" sarkasku dan langsung keluar dari kamarnya.

Brakkk....
Aku membanting pintu kamarnya. Menyebalkan!

.......

"Kak, aku ada tugas ini yang harus dikumpul besok pagi. Buatin dong please," ucapku sambil bersimpuh dihadapannya, harap-harap mata besarnya itu terbuka lebar dan mau membantuku.

"Tugas apa?" tanyanya sambil membenarkan kacamata.

"Ada tugas buat puisi romantis nih, besok dikumpul. Lu kan jago buat puisi, ga masalah dong buatin gua," aku memberikan buku dihadapannya, tersenyum senang karena tak perlu repot-repot buang pikiran.

Aku menutup pintu kamar, mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tubler dengan sensasi varian pink. Saatnya santai, menonton drakor sambil ditemani popcorn. Wahh... berasa memiliki bioskop pribadi.

.......

Bel telah berdenting 15 menit yang lalu. Bu Aminah sebagai guru bahasa Indonesia sudah memasuki kelas kami, 11 IPA 1 sekitar tujuh menit yang lalu. Seperti biasa, beliau menjelaskan tentang pelajaran panjang kali lebar. Sedangkan aku masih terlalu malas mendengar suara nyaringnya yang membuat sakit telinga.

Aku duduk di bangku belakang sendirian, bertengger dengan telapak tangan kanan yang menopang dagu sambil melirik pangeran tampan tak berkuda dari kelas sebelah. Wahh... pagi ini mataku benar-benar terasa bersih karena aku telah mencucinya hari ini.

Krisar Member KFSIWo Geschichten leben. Entdecke jetzt