94. Si Putih Dan Si Merah

3 0 0
                                    

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

TUGAS : Krisar
NAMA : Isabel Alexandra
JUDUL : Si Putih dan Si Merah
AKUN WP :

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

╔═════🎼•ೋ° °ೋ•🎼═════╗

Si Putih selalu menundukan kepalanya setiap berjalan di lorong sekolah. Matanya yang temaram selalu melihat lantai yang penuh dengan keramaian kaki kaki yang berada di pinggir lorong. Dirinya lelah merasa sendirian ditengah keramaian. Lain dengan Si Merah, matanya selalu memandang kedepan seakan menerawang jauh. Si Merah yang percaya diri dimanapun dirinya berada. Suatu saat di kelas yang penuh riuh, Si Putih tertidur di pojok kelas menikmati angin yang masuk melalui jendela kelasnya. Si Merah duduk di pojok lain sambil berbincang ria dengan suara keras. Ketika jam pulang sekolah, Si Putih keluar kelas tanpa suara bahkan tidak akan ada yang menyadari dirinya telah pulang. Berbeda dengan Si Merah, selalu pulang dengan teman temannya, sambil membicarakan kegiatan sekolah setelah ini.

Hari dimana merupakan hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh Si Putih dan Si Merah. Mereka berjalan dalam lorong yang berada dalam kegelapan di sekolah. Mereka berada di dua lantai yang berbeda, Si Putih di lantai 1 dan Si Merah di lantai 2. Keduanya berpapasan di lantai yang berbeda, seakan semesta belum mengijinkan mereka untuk bertemu. Dengan rasa terkejut, Si Putih melihat Si Merah berada dalam kelas, hal yang sama dirasakan oleh Si Merah. Ternyata keduanya menyimpan rahasia dengan caranya masing2. Si Putih yang pendiam dan Si Merah yang penuh cerita. Keduanya yang bertolak belakang merasa penasaran dengan cerita masing masing. Si Merah mengatakan bahwa hal itu merupakan rutinitasnya setiap malam, dan tidak ada yang tahu selain Si Putih. Si Putih yang mendengar hal itu, mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjelaskan alasan mengapa Ia berada disini. Si Putih segera pergi dan Si Merah mengejarnya.

Hari berjalan seperti hari hari sebelumnya. Si Putih kembali menundukan kepalanya seakan ada beban diatas kepala membuatnya Ia selalu menunduk. Si Merah melihatnya dan Ia kembali berbincang dengan temannya. Saat jam pelajaran, Si Putih keluar kelas tanpa ada seorang pun yang tahu, dirinya menjauh dari seluruh keramaian seakan akan dirinya merasa terbebani dengan suasana tenang namun penuh dengam banyak orang. Tanpa disadari Si Merah melihat Si Putih dan mengatakan bahwa dirinya akan kembali. Si Putih berjalan hingga rooftop sekolah dan menjernihkan pikirannya. Si Merah yang berada di luar sekolah, melihat Si Putih dari bawah. Segera Si Merah menghampiri Si Putih.

Si Merah memberikan salam hai kepada Si Putih yang dianggap angin oleh Si Putih. Hidup itu lucu ya, ucap Si Putih tiba tiba. Si Merah yang terheran bertanya apa maksud dari Si Putih. Kita yang bertolak belakang, dan baru sekarang kita bertukar sapa, terlihat Si Putih ingin melanjutkan namun dirinya langsung terdiam. Si Merah yang melihat Si Putih terdiam membuat Si Merah ikut terdiam dan menutup mata seperti yang di lakukan oleh Si Putih. Mereka berdua menikmati semilir angin yang menerpa tubuh mereka. Yaa Keduanya selalu bertemu dan berada pada waktu yang sama, namun semua orang tahu bahwa mereka adalah sama yang tidak dapat dipisahkan.

╚═════🎼•ೋ° °ೋ•🎼═════╝

╔════🍥•ೋ° °ೋ•🍥════╗
                   K  R  I  S  A  R  K  F  S  I             
╚════🍥•ೋ° °ೋ•🍥════╝

🪷───────────────────🪷

1. Natasya
ini dialognya mana, kak? Kalau ada dialog harus dipisah sama narasi, supaya pembacanya enak membaca.

Krisar Member KFSIWhere stories live. Discover now