24 - Tiga Hari di Bulan Juli

10 4 0
                                    

🌕──────────────────────
🌕
፝֯֟ ⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟፝֯֟⏝፝֯֟

TUGAS : KRISAR
NAMA : Mariska
JUDUL : Tiga Hari di Bulan Juli
AKUN WP : mariskadna

✨────────S T A R T────────✨

Gadis itu masih tak menyangka bahwa bulan ini dia sudah menjadi seorang paling sedih di dunia. Bagaimana tidak, Kakek dan Ayah nya meninggalkan nya dalam waktu yang berjarak sangat singkat.

Siska namanya, dia sangat kesal dengan Bulan Juli. Namun, dirinya juga tak bisa menyalahkan tiga hari pada bulan juli saat itu.

"Kita doakan yang terbaik untuk Kakek dan Papa ya." ucap Arum ketika Siska yang tak henti henti nya menangis seraya memandangi foto keluarga.

"Kenapa harus Kakek sama Papa. Bunda? Kenapa??" Siska seolah ingin protes dengan Tuhan mengapa harus orang yang paling Ia sayangi yang di panggil lebih dahulu. "Sayang, lihat mata Bunda, dengerin Bunda."

"Kita harus bisa ikhlas sama kepergian Kakek dan Papa ya. Walaupun berat sekali tapi Bunda yakin Kakek sama Papa sudah bahagia sekali lihat kita
saling menguatkan Disini," tutur Arum yang merasa terpuruk ketika Ayah sekaligus Suami nya meninggalkan dirinya dan Siska untuk selama lama nya.

"Siska sayang banget sama Kakek sama Papa. hiks."

Arum yang tak kuasa melihat keadaan putri semata wayangnya langsung memeluk tubuh yang sedang bergetar hebat itu. Satu Minggu sudah kedua nya lewati dengan kesedihan dan tangisan.
Keduanya menangis tersedu-sedu mengingat hangatnya keluarga mereka sebelum Ayah sekaligus Kakek dan Suami sekaligus Ayah meninggalkan mereka untuk selamanya.

"Bulan Juli engga asik...," ucap Siska, dengan mengelus pigura yang menampakkan foto keluarganya yang masih lengkap.

fyi, Kakek dan Ayah nya meninggal karena terpapar Positif Covid, setelah isolasi dan keadaan Kakek nya semakin parah, Dua hari setelah Kakek nya meninggal Ayah nya juga Meninggal. Kabar itu tentunya membuat Siska dan Bunda nya sangat terkejut, hingga dirinya pun hanya bisa melihat pemakaman Kakek dan Ayah nya dari jarak yang lumayan jauh. Betapa terpuruk nya saat mengetahui Bahwa Dua orang yang berjasa di dalam kehidupan nya Meninggal dengan waktu yang tak berjarak lama.

•Dua Minggu, Kemudian..

"Siska, sarapan dulu ya." Arum menyiapkan sarapan untuk Siska yang sedang menonton televisi di ruang Keluarga. "Bunda juga." jawab Siska.

Perlu waktu beberapa hari bagi Arum untuk membujuk Siska untuk makan. Kesedihan membuat nya tak selera menyentuh makanan, berbagai cara Arum lakukan untuk kesehatan Siska. Sesuai pesan Almarhum Suami nya Siska harus jadi anak yang hebat bisa membahagiakan dirinya kelak.

"Kakek sama Papa disana, apa kabar ya?" nada Siska terdengar masih sangat pilu, bahkan Arum ingin mengajak Siska pergi mengunjungi Makam Kakek dan Ayahnya masih takut apabila terjadi hal yang tak diinginkan.

"Mereka disana, bahagia banget lihat Siska disini jaga kesehatan, Nurut sama Bunda. Ingat kan Papa pengen banget lihat Siska jadi dokter anak?" Arum kembali menceritakan tentang pengalaman pada saat ketiga nya sedang bercerita santai kala itu.

Krisar Member KFSIWhere stories live. Discover now