36 - Bang Java dan Bebannya

4 5 0
                                    

🌕───────────────────────🌕
፝֯֟ ⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟፝֯֟⏝፝֯֟

TUGAS : KRISAR
NAMA : Dian
JUDUL : Bang Java dan Bebannya
AKUN WP : tiramyzucoffee
TEMA : KAKAK LAKNAT

✨────────S T A R T────────✨

“Bangsul! Bisa-bisanya gue lupa naro itu tugas di mana! Mana hari ini harus dikumpulin lagi.”

Berdiri di ambang pintu kamarnya, Sava berkacak pinggang yang tidak lama disusul helaan napas panjang. Ruangan yang sebelumnya tampak sangat rapi, kini sudah seperti kapal pecah. Semua ini karena dirinya yang sejak 15 menit lalu sibuk mencari tugas sekolah yang entah kenapa bisa hilang begitu saja.

Sava benar-benar heran dengan hilangnya lukisan yang tiba-tiba ini. Karena dia sungguh ingat betul di mana terakhir kalinya dirinya menaruh lukisan tersebut.

Lagi, Sava mengembuskan napas pelan sebelum akhirnya memilih untuk turun ke lantai bawah. Biarlah kamarnya menjadi urusan sang bunda, karena dirinya yakin pasti saat pulang sekolah nanti kamarnya sudah rapi kembali.

Dasar anak durjana, eh durhaka.

“Bunda, liat lukisan bunga lavender aku nggak?” tanyanya saat sudah berada di ruang makan.

Mendengar pertanyaan putrinya, bunda mengernyitkan keningnya. “Lukisan?”

Seva mengangguk malas. “Iya, lukisan yang semalem aku tunjukkin ke Bunda. Bunda liat nggak? Tadi malem aku taruh di meja belajar, kok sekarang nggak ada ya?”

Entah karena apa, bunda sampai menghentikan aktivitasnya yang tengah menyiapkan bekal untuk ayah.

Bunda terlihat semakin mengerutkan keningnya, mencoba mengingat kapan terakhir kali dirinya melihat lukisan bunga itu.

Tidak lama, hanya beberapa detik sebelum akhirnya mata bunda tampak sedikit melebar. “Bunda ingat, tapi nggak tau itu punya kamu atau bukan. Abang kamu tadi pamit berangkat duluan, kalau nggak salah liat abangmu itu kaya bawa lukisan. Bunda pikir dia bawa lukisannya sendiri karena bunda juga nggak liat jelasnya, jadi bunda nggak nanya.”

Mendengar penjelasan bunda, Sava nyaris mengumpat jika saja dirinya tidak ingat masih berada di rumah.

Si monyet ragunan ternyata pelakunya

Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, Sava dengan cepat menghabiskan sarapannya. Mulutnya sudah sangat gatal ingin menyumpah serapah si pelaku yang membuat dirinya kelimpungan di pagi hari.

.....

Brak!

“Balikin lukisan gue!”

Dua manusia berbeda gender yang tengah menikmati makanannya itu kompak tersedak karena mendapat serangan tiba-tiba. Tidak hanya penghuni meja itu, sebagian murid yang juga tengah berada di kantin spontan menoleh ke arah sumber suara.

Sedangkan si pelaku yang membuat para murid mengalihkan atensi mereka tampak tengah menahan kekesalannya.

Si cowok yang tidak lain kakak kandung dari Sava itu berdiri, menatap tajam adiknya yang beraninya mengganggu waktunya dengan sang pacar.

“Lo apa-apaan sih?!”

Ditatap tajam seperti itu, tidak membuat nyali Sava menciut. Dia justru menatap tajam balik abangnya juga cewek yang ikut berdiri di samping Java.

Krisar Member KFSIWhere stories live. Discover now