102. Masa Sekolah dan Kenangannya

3 1 0
                                    

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

TUGAS : Krisar
NAMA : Raila
JUDUL : Masa Sekolah dan Kenangannya
AKUN WP : ailazzahra_

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

╔═════🎼•ೋ° °ೋ•🎼═════╗

kringg kringg

Bel pertanda ujian kelulusan SMA ATLANTA kelas 12 telah berbunyi, pertanda ujian akan segera dimulai 5 menit lagi.

Sedangkan di rooftoop, berdiri tiga orang remaja SMA yang sedang memandang ke arah bawah melihat siswa siswi berlari berhamburan untuk memasuki kelas.

"Engga nyangka bentar lagi kita lulus." ucap Rey pada tiga temannya

"Hooh, padahal rasanya tuh baru kemaren kita MPLS." Sahut Nathaniel

"Waktu emang relatif, kita terus berjalan di waktu itu hingga berada di tahap terakhir akan hasil pencapaian kita. Setelah melewati banyak nya rintangan yang menghadang, kita akan disuguhkan oleh hasil pencapaian kita yang engga sia-sia telah berusaha meraihnya." Ucap Jefran bijak

Verenuel, si kembaran Nathaniel itu tersenyum tipis memandang ke arah langit. Ia berharap semoga menjadi orang yang sukses kedepannya dengan hasil dan usaha yang telah dirinya capai.

Rey melihat kearah Verenuel yang hanya asik memandang langit cerah, "Lo kenapa ngelamun?"

Nuel melirik sekilas lalu, kembali menatap langit "Hanya memikirkan masa depan, kita telah menghabiskan banyak waktu di masa sekolah ini."

Menghembuskan nafas pelan seraya menutup mata menikmati semilir angin sejuk yang menerpa wajah dan rambutnya. Lalu melanjutkan ucapannya "Entah itu kenangan kita waktu bolos, di hukum bareng sama Pak Yanto dan Bu Lilis, ke kantin bareng, tawuran di sekolah, Dan berbagai hal yang kita sulit lupakan akan selamanya terkenang di tempat ini, SMA ATLANTA. Di tempat ini mengajarkan gue banyak hal Pelajaran, nasehat, juga mengenal apa itu persahabatan tanpa memandang apapun. Kalian yang mengenalkan gue arti sahabat itu." Nuel tersenyum tipis memandang dua sahabat serta adik nya

Semua ternganga memandang Nuel si kulkas yang biasanya berwajah datar tanpa ekspresi, kini bisa berbicara lebih dari 3 kata.

Nathaniel tertegun dengan ucapan sang kakak yang sebelumnya irit bicara, kini menjadi seorang yang pandai merangkai kata untuk mereka.

Rey mengusap mata nya yang tidak berair "Hikss gue terhura."

"Abang gue kan itu?" Nathaniel mengerjap tak percaya

Jefran mengangguk membenarkan ucapan Nuel "You are absolutely right. when everything will change later, I hope there are no goodbyes."

"Semoga kedepannya kita menjadi pribadi lebih baik, dan bisa membanggakan orang tua apa yang telah kita raih. Walaupun peringkat satu dari belakang." Ucap Rey

Niel dengan sengaja menoyor kepala Rey "Semberonong lu jamileh, ber do'a aja makanya biar dikasih nilai tinggi. Terus nyokap Lo bangga"

Rey mengangguk "Aamiin"

"Mau lanjut kemana?" tanya Jefran

"Oxford university, tapi nenek nyuruh di Edinburgh, terus bokap nyuruh langsung kerja disalah satu cabang perusahaannya." Sahut Niel

"Dan itu semua khayalan Lo." Ucap Nuel menatap  datar kembaran nya

"Sayangnya itu benar, hehee." Cengir Niel seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Krisar Member KFSIWhere stories live. Discover now