40 - Berhasil untuk Menjadi Satu-satunya

3 2 0
                                    

🌕───────────────────────🌕
፝֯֟ ⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟⏝፝֯֟፝֯֟⏝፝֯֟

TUGAS : KRISAR
NAMA : Imel
JUDUL : Berhasil untuk Menjadi Satu-Satunya
AKUN WP : imelnr_
TEMA : KAKAK LAKNAT

✨────────S T A R T────────✨

“Cessa, semua ini salah kamu!”
“Ayah bisa meninggal karena kamu!”

Perkataan itu tidak akan pernah Cessa lupakan. Momen dimana Ayah pergi untuk selama-lamanya, kata bunda ini salah ku, bahkan buktinya pun tertuju padaku. Entahlah aku hanya ingin pergi menyusuli ayahku lalu meminta maaf kepadanya.

Sejak saat itu, saat umur Cessa 9 tahun hidupnya berubah total, bunda yang dulu hangat padanya kini... menjadi awan hitam yang tak terkendali memarahinya kapanpun dan menyalakan Cessa atas semua kesialan dalam hidupnya. Kaka perempuan yang Cessa harapkan akan menjadi penerang dalam gelapnya, hanya membuat Cessa semakin tenggelam dalam kesedihan, penyesalan dan ia yang membuat semuanya semakin buruk.

“Bund, Cessa harus berapa kali bilang ini sama bunda, Cessa harus apa agar bunda bisa maafin Cessa?” Tidak ada balasan dari Ayda untuk pertanyaan Cessa.

“Pembunuh manggilnya jangan bunda. Ga pantes!” semprot Syaza kakak kandung satu-satunya Cessa.
“Cessa si anak yang menghilangkan nyawa ayahnya, mungkin ayah sedih setiap hari, hidupnya diakhiri sama anaknya sendiri... so scared,” sambungnya.

“Stop ka! gue bukan pembunuh, gue ga bunuh ayah, semua jelas kecelakaan! lo juga bersalah” teriaknya.

“Ga usah teriak dong, mau lo bantah pake kata-kata apapun, kejadiannya emang gitu! ayah meninggal ya karena lo, dan ga usah nyalahin orang lain!” katanya

Ayda menggeleng kepalanya “Udah, Kamu jangan bawa-bawa Syaza dia ga salah! bunda pusing ngobrol sama anak sial ini, ayo sayang cepet Sya kamu nanti telat”

“Iya bentar bund.”
“Hari ini kaya biasa, lo berangkat sendiri. Gue gak mau dijalan kena sial karna bareng lo.” tegas Syaza.

Setelah kematian ayah, segala sesuatu akan menjadi salahku, awalnya bunda tidak seperti ini, namun karena hasutan yang terlontarkan secara bebas dari Syaza berhasil merubah bunda.

Masalah kecil yang selalu di besar-besarkan.

“Syaza ga dapet tiket konser karna Cessa, sebelum Syaza beli tiket, Cessa banyak tanya mana pengen ikut, Syaza gak mau bund, bunda tau kan apa akibatnya kalo Cessa ikut?” ucap Syaza

Pembahasan yang terus-menerus mengungkit tragedi kematian ayahnya.

“Hebat... udah salah masih banyak bantah.”
“Kalo lo gak lahir Cess gue bahagia sama ayah.”
“Ops bunda anak mu Cessa kejam sekali, Syaza takut.”

Cessa hanya ingin meninggalkan semua ini, hidup yang tidak pernah ia harapkan akan berjalan seperti ini, di luar dari hal ini, Cessa sebenarnya ingin merubah mereka, ingin mereka bisa menerimanya dan menerima kepergian ayah.

***

“Bunda! Cessa keluar dulu yaa,” teriaknya

“Wih mau kemana lo malem-malem? mau cari mangsa lagi nih? hm pas sih jamnya sama kaya waktu kejadian ayah,” ujar Syaza.

Cessa mendekatkan dirinya ke dekat Syaza  “NGOMONG SEKALI LAGI!”

“Apa! kenapa?!” balasnya dengan nanda yang lebih tinggi

Krisar Member KFSIWhere stories live. Discover now