53. Hallo CEO Arogan

337 59 46
                                    

Bahkan saat menjadi orang lain pun, tetap saja aku terus menerus menunjukkan siapa aku saat bertemu denganmu -Audy Diandra Smith

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪

Ruangan osis sore ini sangat sunyi hanya terdengar suara detik jam dan ketukan jemari tangan di meja yang seirama, hingga ada seseorang yang membuka pintu ruangan itu.

"Gimana dapet?"

Cowok diambang pintu itu terlihat lesu, membuat Carel kehilangan harapan, namun tiba tiba cowok dengan name tag Alex itu mendekat dan merubah total ekspresi wajahnya.

"Gue dapet! Besok banget jangan sia siain kesempatan ini," Alex memberikan sebuah tiket seminar bisnis.

Carel tersenyum tipis, "Oke gue siap perang sama lo."

"Eitss kali ini lo perangnya sendirian ya gue masih banyak yang harus diurus gud luck," Alex menepuk pundak Carel dan mengambil tasnya.

"Hey setan! Gue sendirian?"

"Iyalah jing, kayak cewek aja lo minta ditemenin!"

"Tapi-"

"Jangan sia siain, itu tiket susah dicari dan mahal! Awas lo kalo ga dapet acc."

Carel berdecak dan menatap tiket itu dalam dalam sambil bergumam, "Seberapa hebat lo CEO arogan! Gue pasti bisa dapetin ttd lo itu diatas proposal gue! Liat aja!"

_______

Setelah Audy memastikan Carel sudah pergi, ia harus bergegas dandan dan pergi ke kantor, sudah tiga hari dia mengurusi perusahaan sendirian, dikarenakan Abe memperpanjang masa cutinya.

"Pagi Miss Nelva."

"Selamat pagi Miss."

"Good Morning Miss Nelva."

Audy berjalan dan hanya membalas sapaan pegawai pegawainya dengan senyuman tipis, namun langkahnya terhenti saat melihat salah satu pegawai mengenakan hiasan pin pedang di blousenya.

"Pagi Miss-"

"Cantik," Audy mendekat dan pegawai itu membalasnya dengan senyuman.

"Terimakasih, Miss Nelva lebih cantik hari ini."

"Saya menginginkannya," Audy menatap lekat pin itu membuat pegawainya terheran.

"Apa yang Miss Nelva-"

"Thanks," Audy mencabut begitu saja pin itu dan memberikan wink lalu pergi darisana.

Abe yang melihat itu lantas menghampiri pegawai yang masih tertegun itu, sambil berbisik, "Lupain kejadian tadi kalau masih ingin bekerja disini, dan barangmu itu akan saya ganti sepuluh kali lipat harga aslinya."

Setelah itu Abe menyusul Audy yang ternyata sudah duduk dikantornya sambil memainkan hiasan pedang kecil itu.

"Bagus ya ambil cuti aja terus, bikin saya lembur tiap hari."

"Kamu mulai lagi ya Nelva, tolong jaga sikapmu."

"Aw udah gue kira ini bakalan tajam," Audy tersenyum sambil melihat telunjuknya yang berdarah karena goresan hiasan itu.

Abe berdecak dan dengan gesit mengambil handsaplas di balik jasnya, "Kebiasaan lo ga ilang ilang."

Audy tersenyum melihat Abe yang mengobatinya seperti biasa, "Gue yang ngelukain lo yang ngobatin, gue yang terluka dan lo yang menyembuhkan, yah seperti biasa."

"Perfect," Audy melihat telunjuknya yang sudah terbungkus rapi dengan senyuman.

"Jangan terluka lagi."

SORAI [END]Where stories live. Discover now