27. Pesta kecil kecilan

457 61 10
                                    

Naluri alami dari setiap manusia adalah semakin dilarang maka ia akan semakin penasaran

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪


"Oke gitu aja ada yang ditanyakan atau kurang paham?" Tanya Alex setelah memaparkan beberapa materi.

Sania yang membaca dokumen di tabletnya tentang konsep project mereka kini angkat bicara, "Gue kurang suka sama beberapa tema yang diajukan, itu mirip kayak tahun lalu guys, terlalu modern dan kayak kurang ada nilainya gitu loh."

Carel mengangguk, "Bener, tentang tema kenapa nggak lebih yang seni estetik gitu atau art? Walaupun ini peringatan galeri bahasa dan pemilihan Queen King sekolah, kayaknya konsep internasional terlalu mainstream."

Tisya yang berpikir keras sejak tadi akhirnya menjentikkan tangannya, "Ah gue ada masukan! Virtual art? Gimana? Jadi Queen sama King wajib pake kostum yang bernilai artistik dan harus ada makna di setiap kostumnya?"

"Gue setuju! Jas dan gaun terlalu membosankan, jadi saat sesi QNA sama juri mereka wajib jawab pertanyaan tentang filosofi dibalik kostum yang mereka pake," sahut Angga begitu saja.

"Nggak hanya Queen King saja, tapi gimana kalau tiap kelas kita bebasin pake satu tema yang sama? Jadi mereka juga pake baju yang berhubungan dengan tema yang kita usung tapi mereka nentuin sendiri tema yang lebih spesifiknya," sahut Arga yang sedari tadi mendengarkan.

"Bentar gais bentar, kita ganti tema lagi?" Sahut Daniel yang heran sedari kemarin tak habis habisnya membahas tema.

"Kalo bisa lebih WOW kenapa nggak?" Ucap Aliya dengan senyuman.

"Tapi tanggalnya udah mepet, astaga."

"Tenang, semua akan lancar dan perfect! Kita buat angkatan kita dikenang, oke?" Ucap Sania meyakinkan.

"Uniq, elegan, artistik, filosofi," Alex berpikir keras lalu ia menunjukkan binar matanya karena mendapatkan sebuah ide.

"Virtual unique art, Jadi nanti audiens disuguhkan sama berbagai hal yang bernilai artistik dan keindahan di dalamnya, jadi biar audiens sendiri yang menilai atau memahami apa yang mereka lihat, simplenya kita menyuguhkan kepada mereka suatu hal yang membuat mereka berargumentasi? Gimana?"

Alex yang sedari tadi memang merespon baik opini opini dari mereka, kini menyimpulkannya dengan lebih sederhana, membuat semua orang disana bertepuk tangan.

"Itu maksud gue! The bestlah pokoknya ketua osis kita."

"Keren keren, kita semua maksudnya hehe."

"Hssttt, lanjut," Alex memperingati mereka yang malah bercanda.

"Penampilan dari semua kelas tetep masuk kan Kak? Trus pas fashion show yang mengiringi band atau perwakilan kelas?" Tanya Gladys memfixkan situasi yang tiba tiba berubah.

"Kita tetep sama rencana awal, saat fashion show Queen King, band dari sekolah yang ngiringin dan pastiin mereka sesuaiin lagunya," jawab Alex.

"Okey, nanti aku akan komfirmasi ke bagian band sekolah."

Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya mereka selesai, banyak dari mereka yang meregangkan tubuhnya karena lelah terus duduk sedari tadi.

"Udah selesai ya? Gimana gimana?" Tiba tiba Viona datang dengan senyuman dan berbagai macam camilan.

"Lancar tan hehe."

"Anggep aja kayak rumah sendiri ya, kalian bikin nyaman aja, tante tinggal dulu ya kalo butuh apa apa panggil Bibi aja."

SORAI [END]Where stories live. Discover now