33. Cinta Kakak Beradik

468 69 46
                                    

Jangan menyalahkan siapapun untuk sakit hatimu, tapi salahkan ekspektasimu yang terlalu tinggi

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪


Audy terus melengkungkan senyumnya, ia bersenandung riang melangkah menuju parkiran, membuat teman temannya yang sedang berjalan dibelakangnya menatap heran.

"Kenapa tuh anak?"

"Kesambet?"

"Menang taruhan dari lo Glen?"

"Mana ada."

"Serem njir."

"Wah kalo biasanya Audy moodnya naik turun drastis kek gini, pasti ada bencana besar setelah ini."

Glen memakaikan topi ke kepala Valin dengan gregetan, "Emang lo cenayang? Jangan ngaco! Omongan itu doa bego."

"Yee biasa aja kalee."

Meninggalkan teman temannya yang sedang membicarakannya, Audy terus berjalan dengan riang, hingga ia kelewatan dari tempat parkir mobilnya.

Audy mengedarkan pandangannya mencari mobil miliknya, lalu saat ingat ia membawa mobil Abe, gadis itu terkekeh, "Ah elah Dy, lo masih muda kok terserang penyakit pikun."

Audy membuka ponselnya, lalu menekan tombol pertanda dimana letak mobil itu, sebenarnya tidak usah seperti itu, mobil milik Abe sangat mudah ditemukan, karena satu satunya mobil mewah yang berjajar di parkiran Angkasa.

Audy mundur beberapa langkah, lalu membuka pintu mobilnya dan melambai kearah teman temannya yang berada di sebrang sana.

"Guys! Gue balik duluan ya! Have a nice day! Doain gue! Daaaa."

Audy masuk kedalam mobil dan mengendarai mobil itu meninggalkan gedung sekolah SMA Angkasa.

Teman temannya masih menatap mobil yang membawa Audy didalamnya itu dengan tatapan terheran heran.

"Girang banget njir si Audy, kayak menang lotre!"

"Udah lama gua ga lihat dia seharian senyam senyum mulu."

Valen menjentikkan jarinya, "Fix! Dia kesambet hantu penunggu sekolah!"

"Ngaco lu njir."

"Mobilnya ganti lagi guys, itu bukannya mobil listrik keluaran terbaru ya? Huaaa Valen... Gue juga pengen punya mobil kayak gitu!" Valin malah salfok dengan mobil yang Audy kendarai, membuat teman temannya memutar bola mata malas, dan memilih masuk kedalam mobil.

"Loh kok gua ditinggalin sih? Woy! Buka!" Valin mengetok ngetok jendela mobil kembarannya itu karena pintunya tak bisa terbuka.

Kaca mobil Valen turun, "Banyak bacot lo, buka aja bego!"

"Gabis- hehe tadi gabisa!"

Sebelum ditinggal oleh mereka semua, Valin memilih cepat cepat masuk kedalam sana.

Sementara itu Audy kini sedang mampir untuk membeli buah dan makanan untuk Carel.

Audy menaruh buah buahan itu di samping joknya dan melanjutkan mengendarai mobil, ia sekilas melirik buah buahan itu lalu bergumam, "Cepet sembuh Carel."

Setelah memakirkan mobilnya di basemant apartemen Carel, kini gadis itu melangkah dan menaiki lift sambil terus tersenyum, ucapan ucapan Abe pun terngiang di telinganya.

Ikutin kata hati lo, akuin perasaan lo beres

Lo lemot banget sih kalo lagi jatuh cinta?

SORAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang