35. Tragedi Setelah Putus

446 70 23
                                    

Bukannya egois, tapi ini adalah pilihanku, karena rasanya terlalu lelah untuk bermain main, padahal aku seringkali menganggap semua itu serius

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪

Terlihat asap mengepul di sebuah dapur sederhana salah satu rumah yang ditinggali keluarga yang sederhana pula.

Bau masakan pun tercium hingga ke area ruang tamu, menandakan rumah ini sama sekali tidak luas, namun disini jauh terlihat lebih nyaman dariapada sendirian di apartemen.

Kalau saja Carel tidak bekerja di Nightmare, maka ia tidak perlu menyembunyikan identitasnya dan memilih tinggal sendiri, tapi demi merebut kembali semua hak miliknya dan mempermalukan ibu tiri jahat itu, Carel harus rela berpisah dengan keluarganya ini.

Bukankah jika kita berjuang maka harus ada yang di korbankan? Iya hukum alam memang kejam seperti itu.

"Ibu, Carel kangen," gumam Cowok itu sambil memeluk ibunya yang sedang memasak dari belakang.

"Aduh bang, Ibu bau bawang lo ini."

"Ibu wangi kok, bau masakan Ibu lebih harum daripada parfum hehe," Carel terpejam karena nyaman.

Ibunya terkekeh, "Dasar anak manja."

"Udah ah sana dulu, ngerecokin Ibu masak aja kamu," lanjut Ibunya.

Carel tersenyum lalu melepaskan pelukan itu dan memilih duduk di kursi makan sambil melihat Ibunya yang memasak.

"Bu."

"Hm."

"Carel pengen deh punya istri yang jago masak kayak Ibu."

"Kamu itu bangun rumah tangga bukan rumah makan bang."

Carel tertawa, "Ah Ibu mah kebanyakan nontonin acara gosip."

"Bener toh bang, dengerin omongan Ibu ini, besok kalo cari istri itu ga jago masak gapapa, yang penting dia itu sefrekuensi sama kamu, yang bisa ngertiin kondisi kamu, soalnya kalau besok kalian sama sama udah tua, kalian cuman bisa ngobrol dan bertukar pikiran."

Setelah mendengar Ibunya itu entah kenapa Carel justru kepikiran dengan Audy, membayangkan Audy tiba tiba mengayunkan pisau saat mereka sedang menobrol membuatnya bergidik ngeri.

Gilak! Serem njir! -Carel

"Udah ah Bu, masih lama juga, yang penting sekarang Carel pengen makan masakan Ibu."

Setelah menuang tumis kangkung dari wajan ke mangkok, Ibunya itu berbalik badan lalu meletakkannya di meja makan, dan terkejut melihat Carel yang sedikit pucat.

"Kamu sakit Bang?" Ibunya itu menyentuh dahinya lalu Carel tersenyum.

"Udah sembuh kok bu, kayaknya kangen masakan Ibu."

"Tapi masih anget lo Bang, kamu istirahat dulu gih, kalau udah mateng Ibu panggil."

"Carel ke kamar Shafa aja."

"Kalau Shafa minta yang aneh aneh jangan diturutin ya Bang."

"Emang Shafa kenapa?"

"Ngambek dia kayak anak kecil, biarin aja, biar nggak keterusan," Ibunya itu lebih memilih melanjutkan aktivitasnya.

"Carel ke kamar Shafa dulu."

"Istirahat jangan lupa."

"Iya Ibu sayang." Carel tersenyum lalu menuju ke kamar adiknya.

Tokk

Tokk

"Dek?"

"Masuk nggak dikunci."

SORAI [END]Where stories live. Discover now