66. Selamat Sabtu Malam

305 49 20
                                    

Dulu dia adalah orang yang ingin sekali aku lempar jauh jauh, tapi sekarang dia adalah satu satunya orang yang aku genggam erat erat -Carel Geraldus Gibran

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪

Sinar matahari siang ini sangat terik, hanya pohonlah penyelamat bagi mereka yang tak mau terpapar sinar matahari secara langsung saat menyebrangi lapangan, termasuk ketiga cewek yang sedang berjalan menuju kelasnya itu.

"Gila gila gila panas bat siang ini," Valin yang baru saja masuk ke kelas kini berada tepat dibawah AC.

"Tiga puluh delapan derajat suhu diluar? Gue pengen pindah ke Bandung," Tisya menghela nafasnya lalu duduk di sofa lantai dekat perpustakaan mini kelas.

"Masuk kulkas sama dinginnya kayak di Bandung," ucap Glen tiba tiba dengan fokus yang masih pada game.

"Game trossss, pinjem dong Glen," Tisya mendekat dan melihat permainan itu.

"Hssttt diem dulu."

Tisya tertawa, "Game apaan tuh lucu bet lari larian doang."

"Njing! Kalah mulu gue daritadi!" Glen mengacak rambutnya frustasi.

"Pinjemlah," Tisya merebut hp Glen lalu memulai kembali permainan.

Glen berdecak, "Lu download sendirilah woy!"

"Ntar kalau seru," Tisya memulai permainan dan Glen tertawa.

"Cupu banget lu! Sini!" Glen mengambil kembali hpnya saat Tisya sama sekali tidak bisa bermain.

"Itu jalannya licin bego!"

"Sini lo deketan gue ajarin."

Tisya bergeser sedikit membuat Glen menarik Sofanya, "Jaga jarak banget kenapa si lo?"

Gadis itu berdehem, "Yaudah buruan!"

Mau tau gamenya? Strumble guys namanya yang kepo download aja sendiri, lucu karakternya kalau menurut author.

Meninggalkan mereka berdua yang sibuk menaklukkan game, beralih ke Audy, gadis itu baru saja selesai berdebat dengan salah satu teman sekelasnya gara gara buku tulisnya yang tiba tiba hilang dari meja guru.

"Lain kali ngomong kalo minjem!"

"Gue gatau kalau itu buku lu."

"Iya gue maafin."

Temannya itu berdecak, "Repot ngomong sama cewek!"

Audy hanya memutar bola matanya malas, dan dirinya berjalan menuju bangkunya, tiba tiba moodnya kembali baik karena ada sebuah minuman matcha lengkap dengan post it yang menempel di botolnya.

See you nanti malam

Audy terkekeh saat membaca itu, "Nggak kreatif lu."

Audy tersenyum sambil memandangi minuman itu, namun tiba tiba Valen mengambilnya dan meminumnya begitu saja.

"Minta ya, thanks Audy."

Audy mengeram kesal lalu memukul bahu Valen, "Kenapa lo minum anj- ah au ah!"

"Apasih minuman doang, entar gua ganti, mau nitip tugas mtw nggak?"

Audy memberikan buku tulisnya dengan kasar, "Makasih!"

"Yaelah baperan amat lu sekarang, mau minuman apaan gue beliin sekalian."

"Gausah!"

"Ah elah yaudah samain aja ya? Muka lo jelek jangan gitu," Valen menarik kuncir rambut Audy dan lari sebelum Audy membunuhnya.

SORAI [END]Where stories live. Discover now